PA NATAL MASA COVID-19, Bahan 9
ALLAH SELALU MENEPATI JANJI-NYA
Bacaan Alkitab: Lukas 1:39-44; 57-58
Malaikat Tuhan menyatakan bahwa Zakharia dan istrinya, Elisabet, akan memiliki seorang anak laki-laki, meskipun dia mandul. Allah telah berjanji, dan Allah selalu menepati janji-Nya.
Bertahun-tahun yang lalu, saya sedang berbicara dalam suatu pertemuan dan seseorang menanyakan mobil apa yang saya kendarai. Saya memberi tahu dia bahwa saya tidak perlu mobil karena orang- orang akan menemui saya dan mengantar saya ke tempat-tempat yang perlu saya tuju. Orang itu bersikeras bahwa saya perlu punya mobil dan bahwa dia akan mengirimkan satu mobil untuk saya malam itu ke hotel tempat saya menginap. Saya ingat bahwa waktu itu adalah hari Minggu malam. Namun, malam itu tidak ada mobil yang dikirimkan, begitu pula dengan hari Senin dan Selasa. Pada hari Selasa malam, ketika saya berbaring di atas tempat tidur, saya merasa sangat kecewa, lalu menulis dalam jurnal saya. Inilah yang saya tulis: "Ketika Allah menjanjikan sesuatu, hal itu akan terjadi, tetapi ketika manusia menjanjikan sesuatu, tunggu saja dan lihatlah." Manusia mungkin mengecewakan kita, tetapi Allah tidak pernah gagal menepati janji-janji-Nya.
Allah memberikan janji-Nya tentang seorang anak laki-laki kepada Zakharia dan Elisabet, dan memberi tahu mereka bahwa anak laki-laki ini akan menyiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Bayi dalam rahim Elisabet melonjak kegirangan ketika Maria, yang sedang mengandung Anak Allah, mengunjungi dia. Meski Zakharia bergumul dengan ketidakpercayaan, kita sekarang melihat iman Elisabet. Dia menyadari apa yang sedang Allah kerjakan dan bahwa Maria sedang membawa bayi Kristus dalam rahimnya.
Elisabet menyatakan pernyataan iman yang luar biasa ini, "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana" (ayat 45). Allah memberikan janji-Nya. Ketika kita berpegang pada janji itu dengan iman, kita akan melihat bahwa yang Dia janjikan itu terlaksana, meskipun kita mungkin perlu menunggu beberapa waktu.
Pertanyaan:
1. Menurut Anda, mengapa Zakharia bergumul dengan ketidakpercayaan, sedangkan Elisabet sangat beriman?
2. Pernahkah Allah memberi Anda suatu janji, tetapi Anda bergumul untuk memercayainya? Apa yang menyebabkan Anda bergumul?
3. Apa yang Anda pelajari dari pertemuan luar biasa antara Maria dan sepupunya, Elisabet, dalam Lukas 1:39-45?
4. Apakah janji Allah dalam 2 Petrus 1:4? Apa yang dapat kita aplikasikan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar