Minggu, 26 Februari 2023

BUAH ENDEMIK KALIMANTAN







BUAH-BUAHAN 
KHAS KALIMANTAN SELATAN




1) BUAH MUNDAR (Manggis Merah)

Garcinia Forbesii (Mundar) merupakan jenis manggis yang terdapat di hutan alami, namun saat ini mulai dibudidayakan di kebun.

Buah mundar atau manggis merah merupakan kerabat manggis dengan buah yang lebih kecil. Bentuk buahnya bulat, kulit berwarna merah dan tipis dengan isi putih dengan rasa yang manis asam. 

Mundar berbuah lebih produktif dibanding manggis. Sepanjang ranting muncul buah berkelompok dua sampai tujuh butir.





2) BUAH UCONG (Belimbing Merah)


Buah Ucong yang memiliki nama Latin (Baccaurea angulata) merupakan sejenis buah anggota suku Phyllanthaceae (dulu: Euphorbiaceae) dan berasal dari dari Kampung Sanjan, Sungai Mawang, Kapuas, Sanggau.

Buah ini masih sekerabat dengan menteng dan rambai, tetapi bentuk luarnya serupa dengan belimbing, dengan kulit yang lebih tebal dan berwarna merah menyala.

Buah ini menyebar terbatas (endemik) di Pulau Kalimantan, buah ini memiliki warna merah sehingga ada yang menyebutnya belimbing merah atau belimbing darah.
Ada juga yang menyebutnya dengan istilah belimbing hutan.





3. BUAH RAMANIA

Buah Ramania adalah nama lokal dari buah gandaria yang sangat digemari dari anak-anak hingga orang tua di Kalimantan Selatan, sedangkan penyebarannya di seluruh kepualuan Indonesia sampai ke Malaysia.

Buah ramania dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah ini salah satu buah langka asli Indonesia, buah ramania juga terkenal di berbagai negara lain, seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. Buah ini masih bisa dijumpai pada saat musim buah di akhir tahun, walaupun tidak terlalu banyak. Buahnya bulat berwarna hijau kuning, bergerombol di satu ranting. Buah yang matang bisa dikonsumsi yang berwarna kekuningan. Daging buah ramania berwarna kekuningan dan memiliki biji di bagian tengahnya.

Rasa buah asam dan manis, serta memiliki bau terpenting yang sangat khas. Buah ramania terbagi dua jenis, yakni hintalu yang memiliki rasa lebih asam dan pipit dengan rasa manis dan daging buahnya lebih gelap.




4. BUAH MANGGA KASTURI

Mangga Kasturi adalah satu jenis mangga yang kini sulit ditemukan. Mangga kasturi merupakan flora identitas Kalimantan Selatan ini telah ditetapkan oleh tim penilai dari World Conservation Monitoring Centre pada tahun 1998 dalam kategori extinct in the wild atau punah in situ yang artinya punah di habitat aslinya yaitu alam liar.

Mangga kasturi memiliki nama latin Mangifera casturi Kosterm. Buah ini pertama kali kali dideskripsikan oleh Kostermans pada tahun 1993 yang saat itu meneliti spesimen mangga kasturi di Herbarium Bogor Rience, Pusat Penelitian Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Kabupaten Bogor.

Mangga kasturi sudah tidak ditemukan di habitat aslinya, juga di hutan-hutan wilayah lain. Bahkan, mangga ini tidak ada di negara lain sehingga dapat dikatakan sebagai jenis mangga asli Indonesia.

Penyebaran mangga kasturi memang terbatas hanya di kebun campuran di Desa Mataraman, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar. Umumnya, kebun campuran ditumbuhi tanaman padi dan diselingi pohon mangga kasturi yang usianya sudah lebih dari 50 tahun, itupun sebenarnya tidak sengaja ditanam warga.

Buah ini juga banyak ditemukan di Kabupaten Banjar dan hulu Sungai Selatan, serta dapat tumbuh di lahan kering dan lahan rawa pasang-surut. Mangga kasturi biasanya panen pada awal musim hujan dan melimpah pada bulan Januari. Namun, karena banyak pohonnya sudah tua maka produktivitas pun semakin menurun.





SATRUP HAMALAU dari Kandangan

Melihat melimpahnya berbagai macam buah lokal tersebut, membuat Hamidah dan suami, warga Hamalau, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), mencoba memanfaatkan potensi tersebut, menjadi berbagai macam aneka minuman.

Salah satunya adalah sirup atau warga Kalsel biasanya menyebut "satrup" dengan berbagai varian rasa buah endemik.

Sirup produksi Hamidah tentu berbeda dengan sirup yang sudah beredar di pasaran, karena berasal dari buah endemik khas Kalimantan, yaitu dari buah cempedak (tiwadak) dan kuini, produk sirupnya pun sukses dipasarkan dengan label "Satrup Hamalau".

Sirup produksi Hamidah tentu berbeda dengan sirup yang sudah beredar di pasaran, karena berasal dari buah endemik khas Kalimantan, yaitu dari buah cempedak (tiwadak) dan kuini, produk sirupnya pun sukses dipasarkan dengan label "Satrup Hamalau".

Hamidah gigih dengan mencoba survei di pasar untuk melihat rasa sirup apa yang belum pernah dijadikan varian rasa sirup. Dia pun akhirnya memiliki ide untuk menjadikan buah khas Kalimantan yaitu cempedak dan kuini sebagai varian rasa sirup produksinya.


                        >> bersambung .....

Senin, 20 Februari 2023

BUTIR-BUTIR P4 | Hari Lahir Pancasila | 1 Juni 2021







PANCASILA & 36 BUTIR P4



Sebagai pengingat, mau posting butir-butir Pancasila yang sudah lama dilupakan agar ada jejak digitalnya, yekan?

BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
  
Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.

Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.

I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA

1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

 IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

1.Mengembangkan perbuatan  luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain. 
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

____

Tolong edar kan....
Trims
#PekanPancasila

45 Butir Pengamalan PANCASILA






45 Butir Pengamalan PANCASILA menurut TAP MPR no. 1/MPR/2003



Sejak tahun 2003, 36 butir pengamalan Pancasila telah diganti menjadi 45 butir. Berikut Isi dari TAP MPR no. 1/MPR/2003:



1. Pengamalan Sila Ke-1 : Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  7. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
  8. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2. Pengalaman Sila Ke-2: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

3. Pengalaman Sila ke-3: Persatuan Indonesia

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Pengalaman Sila ke-4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 

5. Pengamalan Sile ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan.
  • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain
  • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Surat & data









SURAT2 dan DATA2





1) Surat Bukti Gadai


2)  Pelanggan PDAM Bandarmasih


3)  Rek. Bank Kalsel



4) Rek. BNI - DINO BOLANG




5) Rek. BRI /Robert E.L

6) Rek. Samsida - MANDIRI



7) Rek. BRI - Fadila

8) Rek. MANDIRI - Erlany

9) Akun Pegadaian 


10) PHMJ 2022-2025



11) Nomor HP PHMJ







Kegiatan di Mantenan







ACARA MANTENAN IMA & FERRY

Kegiatan di SD KARTIKA V-7 BJM







ISRA MIRAJ tahun 2023


Kamis, 16 Februari 2023

Cerita dari BelTim : KESAKSIAN DUDUNG







POTRET KEHIDUPAN

Hari Sabtu malam Minggu beberapa hari lalu di bulan Feb 2023 ini, saya didatangi 2 orang pengusaha besar dari Jakarta dan Tanjung Pandan sebut saja I dan C. Satu orang pengusaha besar ini menjalankan usaha di bidang perkebunan di Beltim dan  satunya lagi pengusaha di bidang resto dan ternak yang sedang berkembang. Kedua pengusaha tersebut juga sedang ekspansi di masing-masing usaha dan turunannya. 

Sabtu sore itu mereka datang dengan Pajeronya ke rumah dimana saya tinggal dan saat itu sedang mengajar les Bahasa Inggris utk 2 anak SMU di Desa ini. Mereka datang bersama CP kami R untuk ajak saya dan istri makan malam di luar karena kebetulan itu malam Minggu. Namun dengan berat hati saya menolaknya karena masih mengajar Les Bahasa Inggris saat itu. Mereka pun mengerti dan berharap bisa datang kembali utk ketemu saya. Saya persilahkan utk datang kembali sekitar jam 8 malam. 

Mereka pun datang kembali ke rumah kami. Saya sendiri merasa bingung awalnya, ada apa mereka begitu seperti serius ingin bertemu dengan saya, padahal kami belum kenal dekat satu dengan yang lainnya dengan baik.  Akhirnya kami obrol2 di teras rumah dengan alas tikar. Mereka berempat ternyata mau juga duduk beralaskan tikar di teras rumah. 

Tanpa basa-basi I langsung kemukakan tujuan mereka bertiga ketemu saya ditemani R adalah utk konsultasi masalah kehidupan dan bisnisnya. Saya kaget, loh kenapa datang dan bertanya kepada saya. I jelaskan bahwa beliau mendengarkan kisah R yang pernah merasa terbantu oleh saya saat alami masa rumit dlm hadapi masalah bisnis dan rumah tangganya. Ternyata menurut R masukan dari saya dan gambaran yang saya sampaikan ke depan ttg sikon bisnis dan keluarganya R itu tepat sekali spt apa yang dihadapinya dan masukan dari saya itu membantu solusi atasi masalah keruwetan di pekerjaan/bisnis dan keluarganya. Dan saya pernah bilang juga klo bisnis yang dijalankan oleh R dan mitranya yaitu I bisa tetap eksis dan berpotensi ekspansi, jadi saya sempat sarankan utk tetep optimis dgn bisnis yg sedang dijalankan lalu kesempatan ekspansi jika terbuka ambil kesempatan tsb. Ternyata insight yg saya dapat ttg sikon R dan bisnis dgn I itu benar2 terbuka jalan utk berkembang dan terbuka peluang ekspansi bisnisnya yg skr sdh ekspansi benar2 ke Kalimantan dan Sumatera. Padahal sebelumnya menurut mereka itu tidak mungkin mengingat sikon sbelumnya banyak sikon yg sgt tdk mendukung utk memungkinkan ekspansi bisnis mereka ditengah jatuhnya harga produk mereka secara nasional dan nternasional, bahkan sempat mau tutup. 

Ini membuat mereka datang ketemu saya utk ucapkan terima kasih Krn insight dan motivasi utk ttap jalankan bisnis tsb dan lakukan ekspansi ke luar pulau Belitung. 
Itulah seputar latar belakang mengapa I dan R datang ke rumah  dan membawa 2 kawan pengusaha lainnya utk tanya2 ke saya utk urusan bisnis dan masalah kehidupan mereka masing2. 

Saya sampaikan bahwa saya orang Kristen, saat saya sampaikan insight/vision ttg sesuatu hal yg memang saya dapat ....

dari Tuhan ttg sesuatu atau seseorang biasanya saya akan sampaikan jika kondisi: 1. Org ybs mau mendengarkan dan mengizinkan saya utk sampaikan kpd ybs
2. Jika hati saya menuntun utk menyampaikannya. Jika kedua hal di atas tdk dipenuhi, saya akan pilih diam dan berdoa utk sikon tsb. 

I dan kedua teman pengusaha tsb adalah keturunan Tionghoa, jadi saya memaklumi jika mereka pasti ingin cari "konsultan spiritual" dalam memecahkan masalah bisnis dan kehidupan pribadi. 

Bagi saya pribadi yang menarik dari pertemuan dengan ketiga kenalan baru saya itu adalah saat mereka saling diskusi ttg rencana pengembangan bisnis mereka dan menawarkan kepada temannya sendiri. Si teman pengusaha I yg sdh senior banget bergelut di bidang usahanya dan terbilang sukses di Belitung ini, dia menolak dgn baik. Lalu saya tanya kenapa menolak, kan itu peluang utk buka bisnis baru dan sdh ada rekan yg adalah kawan sendiri memulainya.
I menjawab alasannya adalah:
1. Dia tidak punya pengalaman terjun di bidang usaha yg ditawarkan 
2. Bagi I, tiap2 org sdh punya jalannya sendiri dlm bisnis. Belum tentu lakukan bisnis si A yg sukses akan membuat berhasil sama jika dilakukan oleh si B.
3. Kenali potensi diri dan terjun sesuai potensi diri dan tekuni, coba. Jika ada progress berarti itu memang bagian rejeki dia di sana, itu jalan hidup dia. Klo sdh dicoba berkali2 dan sdh diupayakan beragam hal namun tidak ada hasil, sadari bahwa bisa jadi itu bukan jalan dia utk bisnis di bidang tsb, cari dan coba yg lainnya sampai ketemu yg tepat dan cocok buat dia.

Penyataan I ini justru menarik buat saya, bahwa sekaliber I sbg pengusah besar pun tidak serta Merta aji mumpung dlm kembangkan usahanya. Doa lebih memilih fokus mengembangkan apa yg sdh dijalaninya dan terbukti ada progress. Juga beliau menikmati di bidang usaha tsb. Sehingga meskipun beliau  cerita bahwa jadi pengusaha sekelas beliau itu ga enak Pa Dudung, banyak tantangan berat bahkan banyak musuh yg bisa menjatuhkan usaha dia kapan saja baik dari internal maupun eksternal. Tapi Krn beliau meyakini disitulah jalan hidupnya, makan dia tetap tekun menjalankannya dan mengembangkannya. Salah satu alasan kuat buat beliau terus memimpin usahanya utk maju adalah bahwa ada banyak jiwa di belakang dia yg hrs ditanggungjawabi secara nafkah, yaitu keluarga dan para keluarga karyawannya. 

Saya merenungkan ke dalam diri sendiri, bagaimana dgn kita sendiri sbg org2 yg sdg menjalani panggilan Tuhan dalam melayani. 
Apakah kita benar-benar tahu panggilan kita yang sebenarnya di dalam Tuhan atas diri kita sendiri? Jika ya, sudahkan kita berupaya utk benar2 menghidupi panggilan tsb dgn kesadaran dan bertanggungjawab? Ataukah kita sedang dlm level mencoba2 jalani kegiatan pelayanan? Jika ya, tidak apa2, namun segera lah temukan panggilan spesifik dari Tuhan atas kita, agar kita tidak menghabiskan waktu dan energi utk sesuatu yg sebenarnya itu bukan jalan kita, dan bisa segera menginvestasikan hidup kita yg sejati yg dari Tuhan.