Bahan PA NATAL
Jumat, 25 Desember 2020
BUNUH ANAK ITU
Bacaan Alkitab: Matius 2:13-18
Baru-baru ini, kita mendengar tentang penyerangan yang mengerikan di suatu sekolah, tempat lebih dari 130 murid dan guru tewas. Ada juga laporan tentang ribuan anak yang dilecehkan, banyak di antaranya yang mengalami cacat permanen, dan secara khusus hal ini dilakukan oleh para pedofil. Sekarang menjadi hal yang sangat perlu, walaupun sangat menyedihkan, siapa pun yang akan menemui anak-anak harus menjalani pengecekan keamanan demi melindungi anak-anak.
Ketika Yesus lahir, ada seorang raja yang cemburu yang memutuskan untuk membunuh anak-anak yang bisa menjadi ancaman bagi posisinya. Raja Herodes adalah seorang yang kejam, yang membunuh istrinya sendiri, demikian juga beberapa anak laki-laki dan sanak saudara lainnya. Dia merencanakan apa yang sekarang ini disebut "pembantaian anak-anak tak bersalah", karena semua anak laki-laki dari kawasan Betlehem yang berusia di bawah 2 tahun dibunuh. Sungguh usaha yang bukan main, membunuh anak-anak hanya karena ingin menghancurkan Yesus, yang datang untuk membebaskan umat-Nya.
Ada seorang raja lain, yang dimotivasi oleh rasa takut dan ingin menghancurkan semua anak laki-laki di negerinya. Orang Israel berkembang biak di Mesir dan Firaun takut jika mereka menjadi terlalu kuat. Dia memerintahkan para bidan untuk membunuh semua anak laki-laki pada waktu lahir. Akan tetapi, karena mereka menolak melakukannya, dia akhirnya memerintahkan supaya semua anak laki- laki itu ditenggelamkan di Sungai Nil. Firaun mungkin tidak menyadari bahwa apa yang dia lakukan itu penting secara spiritual, sebab Allah sedang membangkitkan seorang laki-laki yang akan Dia pakai untuk membebaskan umat-Nya. Seperti halnya dengan Yesus, kehidupan Musa dipelihara secara supernatural.
Apakah ada pola di sini? Sebelum Musa, yang akan Allah pakai untuk membebaskan umat-Nya, terjadi penyerangan terhadap anak-anak. Sebelum Yesus, yang akan Allah pakai untuk membawa keselamatan dan kebebasan, terjadi penyerangan terhadap anak-anak. Apakah saat ini kita sedang menyaksikan penyerangan terhadap anak-anak, sekali lagi, sebelum peristiwa besar dalam sejarah dunia -- seperti kedatangan Yesus yang kedua?
Beberapa perkataan kuat yang pernah diucapkan oleh Yesus adalah dalam konteks anak-anak. Ketika anak-anak dibawa kepada-Nya, Yesus memberkati mereka dan mengatakan bahwa kerajaan Allah adalah milik orang-orang yang seperti mereka, tetapi penghukuman yang mengerikan akan dijatuhkan kepada orang-orang yang mecelakai anak- anak (Matius 18:1-9).
Pertanyaan:
Terkadang orang-orang menyalahkan Allah karena hal-hal buruk yang terjadi. Apakah Allah yang harus disalahkan atas apa yang terjadi pada anak-anak Yahudi di Mesir atau anak-anak tak bersalah di Betlehem? Salah siapakah itu dan apa alasan di balik apa yang mereka lakukan? Bagaimana seharusnya hal ini menjadi peringatan bagi kita?
Sumber: Buku "Janji - Makna Natal yang Sejati" karya Michael Ross - Watson, halaman 57 - 58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar