Rabu, 23 Desember 2020

Mezbah Keluarga : "DOA : TITIK AWAL GERAK & JUANG"



MEZBAH KELUARGA
Kamis, 24 Desember 2020

MENYANYI :  KPRI 108. (1, 2)
Indahlah saat berdoa, 
lepas beban dunia fana.
Menghadap hadirat Tuhan
isi kalbu kucurahkan.
Di waktu rawan dan gentar
kurasa nyaman dan segar.
Penggoda tak berkuasa, 
saat berdoa indahlah.

Indahlah saat berdoa,
pembawa nikmat bahagia.
Betapa rindu hatiku 
menantikan saat itu.
Dengan seg’ra ‘ku menyepi 
hampiri Bapa abadi.
Tentu kulihat wajah-Nya, 
saat berdoa indahlah.

DOA :
Ya Hikmat Ilahi, 
datanglah atas kami, 
topang kami dengan tangan-Mu yang pengasih, 
gerakkan kami dengan nafas kehidupan-Mu, 
curahkan atas kami cahaya-Mu, 
kehangatan-Mu, 
kuasa-Mu ...

Amin.

BACA ALKITAB : 2 Tawarikh 6:18-21

RENUNGAN : 
DOA: TITIK AWAL GERAK & JUANG
2 Tawarikh 6:19 Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!

Bacaan kita hari ini 2 Tawarikh 6:18-21 adalah salah satu bagian dari perikop tentang DOA SALOMO ( 2 Tawarikh 6:12-42). Bagi Salomo, doa merupakan titik awal penggerak kehidupan dan perjuangan dalam pekerjaannya. Setelah menyaksikan kebesaran dan kesetiaan TUHAN, Salomo berdoa kepada TUHAN untuk masa depan bangsa Israel. Ia berdiri di atas mimbar tembaga, yang kira-kira panjang dan lebarnya 2,3 m, dan tingginya 1,3 meter, lalu berlutut dan menadahkan tangannya. Ini semua dilakukannya di depan seluruh jemaah, di tengah halaman luar Bait Suci.

Salomo menaikkan doanya sebagai berikut :
Pertama, doa untuk kerajaan. Doanya dimulai dengan pengakuan bahwa TUHAN begitu unik dan berkuasa. Penyelesaian Bait Suci merupakan salah satu perwujudan superioritas TUHAN,  Ia setia pada perjanjian kasih-Nya kepada orang-orang yang memberikan segenap hati kepada-Nya. Karena itu, komunitas pascapembuangan harus hidup demikian pula. Kemudian ia meminta agar TUHAN memenuhi janji-Nya kepada Daud, sebagaimana ketaatan yang ia tunjukkan terhadap hukum-Nya. Kedua, doa untuk Bait Suci. Bagian ini dimulai dengan pujian kepada TUHAN besar, lalu beranjak meminta hal-hal umum di dalam kerendahan hatinya agar Bait Suci sungguh menjadi tempat yang efektif untuk berdoa kepada TUHAN. Bukankah Dia menempatkan nama-Nya di sana? Setelah itu, Salomo meminta hal-hal yang lebih khusus: mengenai sumpah keadilan, mengenai kekalahan, pengakuan dosa Israel, dan pemulihannya, mengenai kekeringan, mengenai bencana- bencana, mengenai orang asing, mengenai perang, mengenai pembuangan Israel. Permohonan pertobatan dan ketaatan Israel menjadi kunci pemulihan dari kehadiran TUHAN  di dalam bait-Nya. Ketiga, doa untuk bait Allah dan kerajaan. Bagian ini merupakan penutup, yang menekankan perjanjian antara Allah dengan Daud agar kehadiran dan kesetiaan-Nya menjadi dasar kehidupan!

Doa adalah titik awal gerak dan juang orang percaya. Di dalam doa kita didorong untuk bergerak menjadi berkat bagi sesama serta berjumpa dengan keberadaan diri dan ke-Mahkuasa-an Tuhan. Doa menolong kita untuk menyadari gerak juang hidup orang percaya sebagai Bait Suci yang diwujudkan dalam perilaku yang menyatakan tentang relasi yang sakral antar Tuhan dan manusia. Doa menggerakkan setiap orang percaya untuk berjuang membangun relasi kasih dengan Tuhan dan sesama dalam kesadaran, bahwa kuasa-Nya bekerja di setiap aktivitas kehidupan. Hadirlah sebagai pribadi yang selalu menyatakan tentang ke-Mahakuasa-an Tuhan melalui perilaku dan tutur kata setiap hari. Itulah Doa.
Amin.
MENYANYI :  NKB 140. (1, 2)
Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa;
Dia dan ‘ku bertemu, bila ‘ku berdoa.
Ref.
Bila ‘ku berdoa, bila ‘ku berdoa,
Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa.

Tiada bimbang dan gentar, bila ‘ku berdoa;
hatiku pun bergemar, bila ‘ku berdoa.
Ref.
Bila ‘ku berdoa, bila ‘ku berdoa,
Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa.

DOA :
Ya Tuhan, tolonglah kami untuk selalu hadir sebagai pribadi yang menyatakan ke-Mahakuasa-an-Mu melalui perilaku dan tutur kata setiap hari.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar: