Sabtu, 30 Mei 2015

Indah RencanaMU

KEMANDIRIAN FINANSIAL : Jangan BOROS, Ayo MENABUNG !


Di masa ini kita hidup dalam arus komsumerisme yang sedemikian kuat, jika kita tidak hati-hati, iklan dan berbagai macam tawaran yang membombardir kita selama ini bisa menjebloskan kita ke dalam kesulitan karena kita menjadi terlalu boros dan konsumtif.

Kamis, 28 Mei 2015

HIDUP MANUSIA adalah ANUGERAH (ASET) yang rentan RISIKO

Hidup yang kita manusia hidupi sekarang ini adalah merupakan anugerah yang sangat berharga yang Tuhan percayakan kepada kita.
Itu sebabnya kita perlu memelihara hidup ini dengan bijak untuk mendatangkan kebahagian bagi banyak orang. Hidup kita sangat berharga karena kita diberikan Tuhan kemampuan untuk bisa bekerja sehingga bisa memiliki nilai ekonomis bagi keluarga tempat anak-anak dan juga istri bergantung. Hidup manusia merupakan anugerah, artinya hidup manusia secara ekonomis merupakan aset.

Sabtu, 23 Mei 2015

ANAK MERASA TERABAIKAN

"Jika seorang anak melihat saudara kandungnya ‘bagus dalam segala hal,’ maka dia mungkin akan menganggap bahwa dirinya adalah anak yang ‘buruk dalam segala hal."

CARA MUDAH MENGUJI BERAS PLASTIK

Sejak adanya temuan beras plastik atau beras sintetik muncul di Bekasi, Jawa Barat. Orang akan menjadi was-was, khawatir, kalau-kalau ia akan salah membeli beras. Pastinya situasi yang demikian membuat keresahan di masyarakat. Masyarakat perlu menjadi lebih berhati-hati ketika hendak membeli beras. Diperlukan ketelitian dalam memilih beras untuk bisa membedakan antara beras asli dengan beras yang palsu atau beras plastik.

Selasa, 19 Mei 2015

MANFAAT BAYAM UNTUK KESEHATAN

Manfaat bayam yang sangat beragam untuk kesehatan tubuh adalah berasal dari kandungan nutrisi yang ada di dalam bayam. Kandungan nutrisi dalam bayam begitu lengkap, karena itulah bayam menjadi salah satu tanaman yang banyak di gunakan selain untuk konsumsi sehari hari juga untuk dunia medis. 


HIDUP ADALAH PEMBELAJARAN SEJAK DINI


Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.


Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, 
ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan olok-olok,
ia belajar rendah diri.

Jika anak dibesarkan dengan iri hati,
ia belajar kedengkian.


Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan,
ia belajar merasa bersalah.

Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
ia belajar percaya diri. 

Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
ia belajar menahan diri.

Jika anak dibesarkan dengan pujian,
ia belajar menghargai.

Jika anak dibesarkan dengan penerimaan,
ia belajar mencintai.

Jika anak dibesarkan dengan dukungan,
ia belajar menyenangi diri.

Jika anak dibesarkan dengan pengakuan,
ia belajar mengenali tujuan.

Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi,
ia belajar kedermawanan.

Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan,
ia belajar kebenaran dan keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman,
ia belajar menaruh kepercayaan. 

Jika anak dibesarkan dengan persahabatan,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.

Jika anak dibesarkan dengan ketentraman,
ia belajar berdamai dengan pikiran.

(repost from: Dorothy Law Nolte)