MEZBAH KELUARGA, Jumat 11 Desember 2020
MENYANYI : KJ 84.
Ya Yesus, Dikau kurindukan,
lipurkan lara batinku;
seluruh hatiku terbuka
menyambut kedatanganMu.
Bahagia, Terang sorgawi,
Engkau harapan dunia:
Terbitlah, Surya Mahakasih,
dan jiwaku terangilah!
DOA :
Berhembuslah di dalam kami Ya Roh Kudus, supaya pikiran kami semua kudus;
Bertindaklah di dalam kami Ya Roh Kudus, supaya pekerjaan kami juga kudus; Tariklah hati kami Ya Roh Kudus, supaya kami mencintai hanya yang kudus; Kuatkanlah kami Ya Roh Kudus untuk membela apa yang kudus; Maka jagalah kami Ya Roh Kudus, supaya kami tetap kudus.
Amin.
BACA ALKITAB : Markus 2:1-5
RENUNGAN :
Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, kita berjumpa dengan Yesus yang berkunjung ke Kapernaum. Pada waktu itu banyak orang memiliki kerinduan mendengarkan ajaran Yesus yang katanya bisa menghadirkan kedamaian di dalam hati mereka! Mereka rindu Yesus memulihkan mereka, menyembuhkan sakit mereka. Mereka rindu Yesus menerangi hidup mereka dengan firman Tuhan. Saking rindunya mereka, sehingga rumah di mana Yesus sedang berada di sana, penuh sesak dengan kerumunan orang banyak.
Pembacaan hari ini juga menceritakan bahwa ada 4 orang bersahabat menggotong sahabat mereka yang lumpuh itu (3). Mereka berharap Yesus menyembuhkan teman mereka. Namun yang mereka lihat hanyalah kerumunan orang penuh sesak memadati rumah itu. Tak ada jalan untuk masuk, kerumunan orang banyak itu menghalangi langkah mereka. Menyerahkah mereka??? Tidak! Yesus sudah di depan mata! Bila si lumpuh bisa dihadirkan di depan Yesus, tentu ia akan disembuhkan. Lalu bagaimana caranya? Dengan semangat yang pantang menyerah, meskipun badan mereka lelah, mereka naik ke atap dan membongkarnya. Dan usaha mereka berhasil, Si lumpuh diturunkan di depan Yesus. Iman dari para sahabat si lumpuh itu sungguh luar biasa. Iman yang menghasilkan tindakan aktif dan kreatif yang menyatakan keyakinan mereka pada kuasa Yesus untuk menyembuhkan penyakit. Dan Yesus pun merespons lebih dari yang mereka harapkan. Yesus bukan hanya menyembuhkan si lumpuh (11), melainkan Ia juga mengampuni dosanya.
Iman Membangun Kreatifitas
Dalam kehidupan keseharian, bukankah kita seringkali berjumpa pula dengan hal-hal seperti yang dialami oleh ke-empat sahabat yang tiada melihat adanya jalan untuk masuk. Tak ada solusi, tidak ada kesempatan untuk masuk. Lelah rasanya, kecewa pastinya. Merasa bahwa semua perjuangan menjadi sia-sia. Akan tetapi, bila hanya berhenti pada perasaan-perasaan seperti itu, bagaimana keadaan bisa berubah? Keadaan hanya akan bisa berubah apabila seseorang tetap memiliki kepercayaan bahwa meskipun menghadapi keadaan yang buntu tanpa jalan, aku akan bisa menemukan jalan atau bahkan membuat jalan itu ada.
Dari renungan Markus 2:1-5 ini, rasa belas kasihan, berkorban, dan bekerja untuk orang lain dapat kita saksikan dari orang-orang yang menjadi sahabat orang lumpuh tersebut. Mereka memiliki iman yang sejati. Dan iman yang sejati akan membangun kreatifitas. Charles Mingus, Musisi Jazz Legendaris, pernah mengatakan : "Membuat hal-hal yang sederhana menjadi sulit sudah biasa dilakukan banyak orang. Akan tetapi, membuat hal-hal sulit menjadi sangat sederhana merupakan suatu kreativitas."
Semoga kita memiliki iman yang sejati yang bisa membangun kreatifitas. Amin.
MENYANYI :
GB 261. AKU INSAN YANG LEMAH
Aku insan yang lemah,
Yesus kekuatanku.
'Ku tenang selamanya,
asal Yesus dekat padaku.
(Ref.)
Bersama-Mu, Tuhanku, itu kerinduanku.
T'rus berjalan dengan-Mu;
ya Tuhan, bimbing langkahku.
Dalam dunia yang kejam,
jalan hidup pun kelam;
Siapakah andalanku?
Tiada lain hanyalah Tuhanku!
(Ref.)
DOA :
Ya Yesus terkasih,
Engkau memasuki dunia kami dengan kelahiran-Mu sebagai pembawa damai.
Semoga kami selalu berusaha menjadi yang terbaik, berusaha menjadi diri kami sendiri.
Penuhilah hati kami dengan damai-Mu. Bantulah kami agar rela membagikan damai-Mu kepada siapa saja yang kami jumpai, khususnya mereka yang sangat membutuhkannya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar