MEZBAH KELUARGA
Rabu 30 Desember 2020
MENYANYI : KJ 112. (1, 2, 3)
Anak Maria dalam palungan,
miskin dan hina, namun besar,
rela sengsara bagi manusia;
dihapuskanNya dosa cemar.
HidupNya suci waktu di dunia,
hatiNya murni dan merendah;
kini mulia Penebus kita:
musuhNya tunduk selamanya.
Sabda nubuat: Ia Mesias;
para malaikat memujiNya:
layaklah Ia dimuliakan;
kita milikNya, bahagia.
DOA :
Ya Tuhan bukakan kami gerbang kebenaran, supaya kami masuk dan bersyukur kepada-Mu;
Inilah hari yang dijadikan Tuhan;
Marilah kita bersukacita dan bergembira.
Ya, marilah kita bersyukur kepada Tuhan, karena Allah baik; kasih setia Allah kekal selama-lamanya.
Amin.
BACA ALKITAB : 1 Tawarikh 28:1-3
RENUNGAN :
KEKUDUSAN ADALAH SYARAT PENTING
Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah." 1 Tawarikh 28:3
Daud mengumpulkan seluruh pembesar Israel. Dia memberitahukan kepada mereka bahwa sesungguhnya ia berkehendak untuk mendirikan Rumah Tuhan, sebagai rumah perhentian untuk tabut perjanjian dan tempat tumpuan kaki-Nya Tuhan. Dia juga telah mempersiapkan segala sesuatunya. Namun kemudian, Daud menyatakan bahwa Tuhan tidak memperkenankan dia untuk mendirikan rumah bagi-Nya, sebab tangannya telah tercemar dengan dosa karena menumpahkan darah. Tentu kita ingat tentang peristiwa penumpahan darah yang dilakukan Daud terhadap Uria, suami Batsyeba. Tangan Daud kotor dengan darah dan dosa. Dosa dan penumpahan darah tidak pernah lepas dari mata Allah. Nampaknya, Tuhan hendak menjaga kekudusan Rumah-Nya sejak awal mau dibangun. Tuhan tidak mau orang yang membangunya banyak bersentuhan dengan mayat. Dalam hukum Imamat, seseorang dikatakan najis dan dilarang masuk Bait Tuhan, apabila bersentuhan dengan mayat.
Kekudusan adalah syarat utama untuk menghadap Tuhan. Kekudusan adalah standar hidup yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya! Kata "kudus" dalam bahasa aslinya berarti naik lebih tinggi. Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, level hidup yang naik lebih tinggi, naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup. Syukur kepada Tuhan, karena oleh oleh darah Anak-Nya kita memperoleh jalan masuk untuk menghadap hadirat-Nya melalui Yesus Kristus, Juruselamat yang kudus. Yesus berkata, "Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh.14:6). Melalui Yesus Kristus, kita dibenarkan sebagai umat kudus kepunyaan Allah.
Kekudusan ini juga membawa kita pada tugas pelayanan yang diberikan Tuhan untuk diamalkan. Sama seperti kalangan imam yang ditentukan oleh Tuhan untuk melayani di Bait-Nya, maka kita pun dipilih oleh-Nya guna melaksanakan panggilan dan pengutusan di dunia. Bagi Daud, Bait Tuhan yang akan dibangun adalah tumpuan kaki-Nya. Bagi kita, seluruh dunia ini adalah tumpuan kaki-Nya. Bukankah itu yang difirmankan-Nya melalui nabi Yesaya dalam Yesaya 66:1? Biarlah semua orang kudus-Nya melayani Dia dengan segenap hati.
Amin.
MENYANYI : KJ 365B. (1, 2, 5)
Tuhan, ambil hidupku
dan kuduskan bagiMu;
pun waktuku pakailah
memujiMu s'lamanya,
memujiMu s'lamanya
Tanganku gerakkanlah,
kasihMu pendorongnya,
dan jadikan langkahku
berkenan kepadaMu,
berkenan kepadaMu.
KehendakMu sajalah
dalam aku terjelma;
jadikanlah hatiku
takhta kebesaranMu,
takhta kebesaranMu.
DOA :
Ya Allah Gembala kami,
datanglah temukan kami
di tempat-tempat gelap
di mana kami kini tersesat.
Sinarilah kami dengan wajah-Mu
supaya kemuliaan-Mu memulihkan kami,
dan menggugah kami menapak jalan-Mu.
Ya Hikmat Ilahi,
datanglah atas kami,
topang kami
dengan tangan-Mu yang pengasih,
gerakkan kami
dengan nafas kehidupan-Mu,
curahkan atas kami cahaya-Mu,
kehangatan-Mu,
kuasa-Mu ...
....... saat teduh .......
🎶 Amin, amin, amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar