Bahan PA Untuk Menyambut Natal
Bacaan Alkitab: Lukas 1:39-45
BAYI DI DALAM RAHIM
Setelah malaikat berbicara kepadanya, Maria pergi untuk tinggal bersama dengan saudara sepupunya, Elisabet. Alkitab mengatakan bahwa dia pergi terburu-buru. Barangkali dia pergi untuk bersembunyi, mencari tempat yang tenang, dan menghindari sorotan. Itu cukup bisa dipahami, khususnya karena reputasi Maria akan hancur di komunitas tempat dia tinggal.
Ketika Maria tiba di rumah Elisabet, terjadilah manifestasi yang luar biasa dari Roh Kudus. Bayi di dalam rahim Elisabet melonjak kegirangan.
Sebelum kelahirannya, Yohanes Pembaptis, di dalam rahim ibunya, mengenali Tuhan di dalam rahim Maria. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa bayi yang belum lahir di dalam rahim sebetulnya sangat sensitif. Bayi itu mungkin tidak siap secara fisik untuk keluar, tetapi dia punya roh yang peka terhadap apa yang sedang terjadi di luar rahim.
Adakah kasus yang lebih kuat untuk melawan aborsi, selain mungkin karena situasi yang sangat buruk sehingga nyawa ibunya ada dalam bahaya besar? Alkitab dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan manusia dimulai pada saat pembuahan dan bahwa Allah membentuk kita sementara kita berada di dalam rahim ibu kita. Pemazmur menulis, "Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku" (Mazmur 139:13).
Allah memanggil Nabi Yeremia dan Rasul Paulus sebelum mereka dilahirkan (Yeremia 1:5; Galatia 1:15). Dalam bacaan kita hari ini, Yohanes Pembaptis melonjak di dalam rahim ibunya ketika suara Maria, ibu Tuhan, terdengar (Lukas 1:44). Roh Kudus sedang bersaksi bersama roh bayi itu di dalam rahim. Jelas sekali bahwa anak-anak di dalam
rahim memiliki identitas spiritual.
Saya pernah melihat seorang anggota jemaat gereja kami menempelkan kepalanya pada perut istrinya. Istrinya sedang mengandung, dan sang suami diam-diam bersenandung. Saya kemudian bertanya kepadanya perihal mengapa dia melakukan itu, dan dia memberi tahu saya bahwa dia sedang menyanyikan lagu tentang kasih dan penerimaan kepada bayinya. Dia berkata, "Saya ingin supaya bayi saya mengetahui
penerimaan total dan tak bersyarat bahkan sebelum dia lahir."
Pertanyaan:
1. Baca dan renungkanlah Mazmur 139:1-18. Apakah yang
diberitahukan oleh pemazmur kepada kita tentang Allah,
pengetahuan-Nya tentang kita, dan tentang pentingnya kita bagi
Dia, bahkan sebelum kita dilahirkan? Bagaimana hal ini berdampak
bagi Anda?
2. Seperti apakah seharusnya sikap seorang Kristen terhadap aborsi?
3. Dalam Lukas 1:38, Maria berserah kepada Tuhan dan menerima
kehendak-Nya atas hidupnya. Menurut Anda, mengapa perkataan
Elisabet dalam Lukas 1:42-45 menjadi penting bagi Maria?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar