Kamis, 17 Desember 2020

PA Natal : NYANYIAN MARIA

Bahan PA Untuk Menyambut Natal
Bacaan Alkitab: Lukas 1:46-55
NYANYIAN MARIA

    Penuh dengan Roh Kudus, Elisabet berbicara secara nabiah kepada Maria. Perkataannya kepada Maria adalah, "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana" (Lukas 1:45).
    Respons Maria terhadap perkataan nubuatan ini meledak dalam nyanyian pujian kepada Allah. Nubuatan yang sejati yang diberikan di bawah urapan Roh Kudus akan selalu menguatkan, menyemangati, dan menghibur (1 Korintus 14:3). Sering kali, itu merupakan perkataan yang menegaskan apa yang telah Allah katakan atau lakukan. Nubuatan yang sejati, dimulai dengan Allah, seharusnya selalu membawa respons pujian yang kembali diberikan kepada Allah. 
    Nyanyian Maria sangat mirip dengan nyanyian Hana (1 Samuel 2:2-10). Seluruh dirinya penuh dengan pujian -- baik jiwa maupun rohnya! Seperti halnya dalam nyanyian Hana, Maria menyanyikan tentang perkenanan Allah kepada penerimaan dirinya yang rendah. Mengapa Allah memilih dia! Seperti halnya semua manusia, dia sendiri membutuhkan seorang Juru Selamat (Lukas 1:47). Allah paling sering memakai orang-orang yang tidak hebat di mata dunia untuk mengerjakan tujuan-Nya di atas bumi.
    Terdapat dua aspek dari karakter Allah yang paling dipuji oleh Maria dalam nyanyian ini. Dia memuji rahmat Allah yang mengangkat mereka yang rendah, tetapi mencerai-beraikan mereka yang sombong atau yang bergantung pada posisi mereka sendiri. Nyanyiannya juga memuji akan keadilan Allah. Dia adalah pahlawan bagi orang-orang yang miskin, yang dipandang hina, dan yang tertindas. Dia peduli terhadap orang-orang yang lapar, mengangkat yang rendah, dan mengingatkan Dia untuk menetapi janji-janji-Nya.

Pertanyaan:
1. Jika Anda menerima perkataan nubuatan yang Anda ketahui autentik, apakah dampaknya bagi Anda dan bagaimana Anda meresponsnya?
2. Allah itu adil dan peduli kepada orang-orang yang miskin, lapar, dan tertindas. Bagaimanakah seharusnya kita, sebagai anak-anak Allah, bertindak terhadap mereka secara praktis? Apa yang akan Anda lakukan tentang hal ini secara pribadi?
3. Menurut Anda, apakah Maria sedang memegahkan diri ketika dia mengatakan bahwa semua generasi akan menyebutnya diberkati? Jika tidak, mengapa begitu?

Sumber: Buku "Janji - Makna Natal yang Sejati" karya Michael Ross - Watson, halaman 41 - 42

Tidak ada komentar: