PA NATAL MASA COVID-19, Bahan 7
Bacaan Alkitab: Lukas 1:34-35
Tidak mengejutkan jika Maria bertanya-tanya kepada Gabriel, bagaimana mungkin dia mengandung seorang anak padahal dia masih perawan? Lukas menekankan hal ini dengan tidak hanya menyebut Maria sebagai seorang perawan (ayat 27), tetapi juga dengan memberikan reaksinya, "Aku belum bersuami," (ayat 34).
Mengapa penting bahwa dia, yang membawa Putra Allah dalam kandungannya, adalah seorang perawan? Jika Dia akan menebus kita dari dosa, Yesus harus tanpa dosa. Darah manusia telah ternoda oleh dosa sehingga dia yang mengandung bayi itu harusnya seorang perawan. Akan tetapi, bagaimana dengan darah Maria sendiri? Dia sendiri adalah orang yang berdosa dalam naturnya, sama seperti kita semua. Maria juga berbicara tentang Allah sebagai Juru Selamatnya (Lukas 1:47). Seperti kita, Maria juga memerlukan seorang Juru Selamat. Tidakkah Yesus juga dinodai oleh dosa dari darah Maria?
Suatu kutipan dari "Gray's Anatomy", salah satu buku pelajaran medis tertua dan terpercaya, memberi penerangan, "Aliran darah janin dan ibu tidak tercampur, dipisahkan satu sama lain oleh dinding halus yang disebut vili."
Ini adalah fakta fisiologis yang mengatakan bahwa darah ibu bukanlah sumber ataupun penyedia darah dalam pembuluh darah bayi yang belum lahir. Itu merupakan kontribusi dari laki-laki, yang mengarah ke pengembangan darah. Tanpa kontribusi vital tersebut, tidak ada darah yang dapat diproduksi karena perempuan sendiri tidak memproduksi elemen-elemen yang penting untuk memproduksi darah baru ini. Sungguh pernyataan yang luar biasa -- jadi, dari mana darah Yesus berasal jika bukan dari ibunya? Darah Yesus berasal dari Bapa-Nya, tetapi bukan bapa manusia. Itulah sebabnya darah itu disebut "darah yang mahal" (1 Petrus 1:18,19).
Paulus, ketika berbicara dengan tua-tua gereja di Efesus, memerintahkan kepada mereka, "... untuk menggembalakan jemaat
Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri" (Kisah Para Rasul 20:28). Darah Yesus berasal dari Allah, bukan dari sumber manusia. Karena itu, Dia tidak ternoda oleh dosa dan dapat menebus kita dengan darah-Nya.
Sesuatu untuk dilakukan:
Bersyukur atas darah Yesus yang berasal dari Bapa dan dicurahkan sehingga kita bisa dibersihkan dari dosa dan mendapat kemenangan atas Setan. "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar