Mezbah Keluarga,
Selasa 29 Desember 2020
MENYANYI : KJ 96. (1, 2, 3)
Di malam sunyi bergema
nyanyian mulia.
Malaikat turun mendekat
dengan beritanya,
"Sejaht'ra bagi dunia,
t'lah datang Penebus."
Heninglah bumi mendengar
nyanyian yang kudus.
Tetap malaikat menembus
angkasa yang gelap,
membawa kidung damaiNya
di bumi yang penat;
sayapnya dikembangkannya
di atas yang sendu;
di kancah dosa terdengar
nyanyian yang kudus.
Tetapi dosa pun tetap
melanda dunia,
menyangkal kidung Kabar Baik
sekian lamanya.
Hai insan, buka hatimu,
mengapa rusuh t'rus?
Diamkan gaduh dan dengar
nyanyian yang kudus.
DOA :
Ya Allah yang Tidak Terbatas, Allah yang Mahakuasa. Engkau dengan ajaib menciptakan martabat manusia dan lebih ajaib lagi Engkau memulihkannya.
Dalam rahmat-Mu biarlah kami berbagi kehidupan ilahi dari Dia yang datang mengalami kemanusiaan kami.
Dialah Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Dia yang hidup dan memerintah bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah Yang Esa, sekarang sampai selama-lamanya
Amin.
BACA ALKITAB : Yohanes 1:14
RENUNGAN :
ALLAH YANG TIDAK TERBATAS
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14).
Peristiwa Natal yang kita rayakan membuat kita bertemu suatu misteri atau rahasia dalam perjalanan iman kita. Ya, misteri tentang Allah menjadi manusia. Peristiwa Natal adalah suatu rahasia besar tentang mengapa dan bagaimana Allah di dalam Kristus menjadi manusia sejati. Injil Yohanes menulis, ”Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita”. Hal ini menjelaskan bahwa Sang Firman yang adalah Allah itu telah menjadi serupa dengan manusia. Yohanes bersaksi bahwa Yesus yang adalah manusia sejati, manusia 100%. Dan Yesus ini juga adalah Allah sejati (Yoh.1:1, 18). Firman Allah telah menjadi manusia supaya kita dapat melihat kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa yang penuh kasih karunia dan kebenaran dan seperti yang kita baca kemarin, supaya kita boleh percaya dan menjadi anak-anak Allah. Peristiwa Natal ini mestinya membuat kita bersukacita karena misteri besar dari iman kita ini melampaui pikiran dan pemahaman manusiawi kita. Sang Firman telah menjadi manusia. Allah yang tidak terbatas itu rela menjadi manusia melalui kelahiran bayi Yesus dalam palungan.
Keselamatan itu adalah damai sejahtera. Damai sejahtera hanya dapat dialami oleh mereka yang hidup. Tanpa kehidupan, maka mustahil ada damai sejatera. Hidup itulah yang Tuhan anugerahkan melalui kehadiran-Nya di dunia ini.
Firman itu telah menjadi manusia. Tuhan yang sempurna dan tidak terbatas itu telah rela menjadi terbatas dan tidak sempurna dengan menjelma menjadi manusia. Dia hadir dalam diri Yesus Kristus untuk untuk membangun hubungan dengan manusia yang tidak sempurna karena dosa. Kehadiran Sumber Hidup di tengah - tengah umat manusia agar manusia beroleh damai sejahtera.
Amin.
MENYANYI : KJ 96. (4, 5)
Hai, kamu yang menanggung b'rat,
yang hidup tertekan,
mendaki, susah jalanmu,
langkahmu pun pelan,
Hai lihat, hari jadi t'rang,
bebanmu ditebus.
Tabahkan hati dan dengar
nyanyian yang kudus.
T'lah hampir penggenapannya
nubuat kaum nabi:
'Kan datang zaman mulia,
indahnya tak terp'ri.
Seluruh dunia 'kan penuh
sejaht'ra Penebus
serta mengulang menggema
nyanyian yang kudus.
DOA :
Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau yang tidak terbatas rela menjadi terbatas dengan menjelma menjadi manusia agar kami memperoleh hidup dalam damai sejahtera. Kami bersyukur kepada-Mu Sang Sumber Hidup kami.
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar