Sabtu, 26 Desember 2020

Mezbah Keluarga : MENJAGA ANAK HADAPI TANTANGAN

MEZBAH KELUARGA
Sabtu 26 Desember 2020, 


MENYANYI :  KJ 4. (1, 4)

Hai mari sembah Yang Maha besar,
Nyanyikan syukur dengan bergemar.
Perisai umatNya, Yang Maha esa,
Mulia namaNya, takhtaNya megah

Ya Mahabesar, kekal kasihMu;
malaikat memb'ri pujian merdu,
pun kami, mahlukMu kecil dan lemah,
mengangkat pujian serta menyembah.

DOA :
Ya TUHAN,
Setiap pagi ingatkanlah kami akan kasih-Mu, sebab kepada-Mulah kami berharap. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang harus kami tempuh, sebab kepada-Mulah kami berdoa. Amin

BACA ALKITAB : Matius 2:13-15

RENUNGAN :  MENJAGA ANAK HADAPI TANTANGAN


      Cinta seorang ibu itu menenangkan. Cinta seorang ayah itu menguatkan. Ini ungkapan yang menggambarkan betapa pentingnya peranan orang tua dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang taat akan telaten menjaga dan memelihara kehidupan anak dengan segala daya juang yang harus dilakoni.
      Masa kanak-kanak Yesus diawali dengan berbagai tantangan dan kesulitan hidup. Yusuf melalui mimpi diperintahkan malaikat Allah untuk lari ke Mesir. Mengapa Allah mengarahkan Yusuf  untuk mengamankan keluarganya (bayi Yesus dan ibu-Nya) ke Mesir? Pertama, Mesir bukan wilayah kekuasaan Herodes, sehingga mereka terhindar dari niat jahatnya. Dengan begitu maka bayi Yesus mengawali hidup-Nya sebagai seorang asing dan pengungsi di negeri orang. Kedua, dalam kedaulatan-Nya Allah dapat menggunakan Mesir untuk tujuan yang baik, sekalipun dalam sejarah Israel, Mesir merupakan tempat yang buruk bagi manusia, karena ada penyembahan berhala, kejahatan merajalela, perbudakan dan pembunuhan bayi-bayi Israel.
       Dalam pandangan Allah, Mesir adalah tempat yang aman bagi bayi Yesus. Selama di Mesir, Allah tetap memelihara dengan anugerah damai sampai Dia memberitahukan kepada mereka saatnya untuk kembali. Yesus adalah intisari dari bangsa Israel. Ketika bangsa Israel gagal menjalankan misi Allah, maka Yesus satu-satunya pribadi sempurna yang sanggup melaksanakannya. 
       Kehadiran anak dalam keluarga mendatangkan sukacita sekaligus tantangan. Setiap anak di dalam kehidupan keluarga ada dalam rancangan dan misi Allah. Ketaatan orang tua kepada Allah di tengah gejolak dan gelombang tantangan zaman merupakan bentuk kesetiaan untuk menjalankan misi-Nya bagi anak.
 
MENYANYI :  NKB 133. (1, 3) 
Syukur atas bunga mawar, 
harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam 
dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka 
yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FirmanMulah pelita 
agar kami tak sesat

Syukur atas keluarga 
penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan 
yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan 
kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan 
kini dan selamanya!


DOA : 
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar: