Kamis, 31 Desember 2020

Budaya Nusantara : KEBAYA JAWA






Budaya Nusantara : 
KEBAYA JAWA



Kebaya merupakan jenis busana tradisional yang dipakai di kalangan perempuan Jawa khususnya di daerah Jogja dan Solo pada awal pengaruh keraton Jawa. Pemakaian kebaya biasanya dilengkapi dengan kemben, kain pinjung dan stagen. Baik para bangsawan maupun rakyat biasa mengenakan kebaya, entah itu untuk kegiatan sehari-hari atau keperluan upacara adat. Seorang perempuan keraton misalnya mengenakan kebaya dengan peniti renteng yang dipadu kain sinjang atau jarik batik. Rambutnya digelung sanggul dan mengenakan berbagai perhiasan seperti subang (anting), cincin, kalung, gelang, dan kipas tangan. Sedangkan untuk pakaian sehari-hari, wanita Jawa umumnya memakai kemben yangn dipadu dengan stagen dan kain jarik. Kemben ini menutupi dada, ketiak, dan punggung. Sedangkan stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar tidak mudah lepas.

Sejarah Kebaya
Secara tradisional kebaya tidak hanya dikenal di Jawa saja. Secara umum jenis pakaian daerah ini sudah diterima di seluruh Nusantara, bahkan sampai ke Malaysia.

Diyakini bahwa kebaya berasal dari model pakaian Tiongkok ratusan tahun silam baru kemudian menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah proses penyerapan budaya yang berlangsung selama berabad-abad, kebaya kemudian berevolusi dan diterima sebagai norma setempat.

Pada jaman dahulu di Jawa hanya wanita bangsawan yang mengenakan kebaya. Perlahan kemudian bahkan para wanita Eropa pun turut mengenakannya sebagai pakaian resmi. Hal ini terjadi pada masa pendudukan Belanda di tanah air. Dari situ bahan pembuatan kebaya berubah, yang awalnya hanya menggunakan tenunan mori menjadi berbahan sutera dengan sulaman warna-warni.


Kebaya Jawa sendiri berkiblat kepada Jogja dan Solo sebagai bagian dari pengaruh keraton di Jawa. Biasanya kebaya ini berbahan beludru hitam, brokat, atau nilon. Belakangan ini kebaya panjang banyak dipakai untuk upacara perkawinan dengan bahan kain beludru hitam atau merah tua. Hiasannya berupa pita emas yang dijahit di pinggir baju. Busana ini dilengkapi dengan wiron (kain jarik batik yang berlipat), tetapi lazim tidak menggunakan selendang. Untuk sanggul dihias dengan untaian bunga melati dan konde emas. Sedangkan perhiasan yang dikenakan antara lain adalah sisir setengah lingkaran yang disematkan di pusat kepala.

Jenis Kebaya
Kebaya Jawa pada masa lalu hanya ada Kebaya Tangkepan dan Kebaya Kuthubaru (baik polos, bermotif, maupun lurik). Bila kita melihat kebaya RA. Kartini, maka seperti itulah kurang lebih kebaya tangkepan khas masyarakat Jawa pada waktu itu yangn dibuat dari bahan katun, baik polos maupun berwarna, ataupun bias berbahan brokat sulam bunga. Lalu dilengkapi dengan stagen sebagai ikat pinggang. Terkadang terdapat tambahan bahan berbentuk persegi panjang di bagian depan yang berfungsi sebagai penyambung. Istilah untuk meyebut bagian penyambung ini adalah Kuthubaru atau yang kita kenal sekarang dengan model Kebaya Kuthubaru.

Filosofi Kebaya 
Filosofi kebaya mengandung nilai-nilai kehidupan yang lebih dari sekedar kebutuhan berbusana saja. Bentuknya yang sederhana mewakili wujud kesederhanaan masyarakat Nusantara. Desainnya yang membebat tubuh menjadikan perempuan sulit bergerak cepat mengandung filosofi bahwa perempuan pada masanya diharapkan menjadi seorang yang bersikap halus, lemah lembut, gemulai, dan memiliki kecantikan dari dalam diri (inner beauty).

Kebaya menampilkan keanggunan seorang perempuan. Potongan baju yang mengikuti bentuk tubuh menjadikan seorang perempuan harus bias menyesuaikan dan menjaga dirinya. Stagen yang berfungsi sebagai ikat pinggang sengaja dibuat panjang agar si perempuan dapat belajar menjadi manusia yang sabar.

Mezbah Keluarga : WARISAN DARI YANG TERDAHULU





Mezbah Keluarga Kamis 31 Desember 2020

MENYANYI :   KJ 440. (1, 4)
Di badai topan dunia 
Tuhanlah Perlindunganmu;
kendati goncang semesta, 
Tuhanlah Perlindunganmu!
Ref.
Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, 
di dunia, di dunia;
Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, 
tempat berlindung yang teguh.

Ya Gunung Batu yang tetap, 
Engkaulah Perlindunganku;
di tiap waktu dan tempat 
Engkaulah Perlindunganku!
Ref.

DOA : 
Ya Allah, yang mengatasi ketakutan kami, 
kami datang menyembah-Mu.
Ulurkanlah tangan-Mu memegang kami teguh, 
dan bersabdalah kepada kami.

Ya Allah, kami datang menyembah-Mu dalam iman, karena Engkaulah Allah kami, dan kami adalah umat-Mu.
Amin

BACA ALKITAB :  1 Tawarikh 28 : 11 - 19

RENUNGAN : 
WARISAN DARI YANG TERDAHULU


        Generasi terdahulu mewarisi warisan yang akan dilanjutkan oleh angkatan yang kemudian. Itulah kalimat yang menjadi pesan dari serah terima antara Daud dan Salomo terkait rencana pembangunan Bait Suci. Daud mengakui, bahwa semua rencana itu bersumber dari TUHAN, bukan murni karena pekerjaannya. Itulah sebabnya, ketika TUHAN menolak Daud, maka ia segera menyerahkan rencana itu kepada Salomo anaknya sendiri, karena dialah yang ditunjuk TUHAN untuk membangun Bait Suci. 
        Persiapan yang telah dilakukan Daud, telah memperlihatkan bawa ia memang sangat serius dengan keinginannya membangun Bait Suci. Ia merinci ruangan apa saja yang akan ada di dalam Bait Suci, begitu juga dengan perabotannya, bahkan material untuk perabotan itu pun telah ditentukannya. Hal-hal tersebut tidak hanya menunjukkan keseriusannya. Lebih dari itu, semuanya itu menyatakan akan penghormatan Daud yang begitu tinggi kepada TUHAN. Daud telah mewariskan rencana dan keinginannya kepada Salomo. Ia juga meninggalkan teladan dari mengasihi TUHAN, yaitu keseriusannya dalam memuliakan TUHAN. Salomo dapat belajar dari Daud ayahnya, yaitu tentang betapa berartinya TUHAN di mata seorang raja Israel. Pelajaran yang  berharga itu akan mengarahkan Salomo untuk hidup setia di hadapan TUHAN. 
        Warisan yang kita tinggalkan kepada generasi selanjutnya akan menentukan masa depan hidupnya. Pesan ini berlaku bagi kita semua. Kita ingat akan apa yang terjadi sepanjang tahun ini. Kalau bukan karena Tuhan, maka kita tidak mungkin berada di penghujung tahun ini. Oleh karena itu, tetaplah menjadikan Dia yang utama dalam hidup ini. Dialah Gunung Batu Perlindungan kita.
Amin.


MENYANYI :   GB 341. (1, 2)
Allah Bapa, Tuhan, Allah maha agung.
Kaulah perlindungan, Benteng yang teguh.
Dilintasan waktu, kami Kaunaungi,
dalam kelemahan, kuat Kauberi.
(Ref.)
Curahan rahmat dan kasih setia-Mu 
lanjutkan Tuhan,
bagi orang-orang yang sudah 
mengenal Engkau.
Keadilan-Mu dan pembaharuan-Mu 
nyatakan Tuhan,
jadi kesukaan bagi yang tulus hatinya.
Kasih setia-Mu abadi.

Allah Bapa, Tuhan, Sumber pengharapan,
Penentu sejarah di masa depan.
Di sepanjang tahun kami Kausertai,
songsong hari baru, bumi yang permai.
(Ref.)

DOA : 
Ya Bapa yang Mahabaik, kalau bukan karena Engkau, maka kami tidak akan sampai di penghujung tahun 2020 ini. Kami bersyukur dan mengucap terima kasih ya Bapa atas kasih setia-Mu.

                    ----- saat teduh -----

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Rabu, 30 Desember 2020

Hydrangea Flower (Bunga Hortensia)


Hydrangea Flower (Bunga Hortensia) atau bunga Bokor atau bunga Seribu adalah salah satu bunga tercantik di dunia.  Bentuk dan warna bunga ini pasti memikat hati siapapun yang melihatnya. Bunga Hortensia merupakan salah satu tanaman hias yang populer di kalangan para pecinta tanaman hias bahkan di masyarakat luas. Bunga Hortensia merupakan tanaman hias yang berasal dari Jepang, Himalaya, Tiongkok, Indonesia, serta Amerika Selatan dan Amerika Utara.

Bunga Hortensia sendiri sebenarnya berasal dari daerah subtropis dan tumbuh subur di daerah dataran tinggi, mulai dari ketinggian 500 hingga 1.500 mdpl. Tanaman ini tumbuh bagus pada jenis tanah yang banyak mengandung pasir dan kompos. Di Indonesia, bunga Hortensia atau kembang bokor lebih banyak dibudidayakan sebagai bunga potong dan tanaman hias bunga di pekarangan atau di taman-taman.


Bunga Hortensia sangat populer di era tahun 80-an sebagai bunga taman. Namun ternyata akhir-akhir ini, keberadaan bunga hortensia semakin sering terekspose sebagai buket bunga. Pemilihan bunga Hortensia menjadi bunga andalan untuk buket bunga tak luput dari warna-warna Bunga Hortensia yang sangat cantik. 

Mezbah Keluarga : KEKUDUSAN ADALAH SYARAT PENTING






MEZBAH KELUARGA 
Rabu 30 Desember 2020



MENYANYI :   KJ 112. (1, 2, 3) 
Anak Maria dalam palungan, 
miskin dan hina, namun besar,
rela sengsara bagi manusia; 
dihapuskanNya dosa cemar.

HidupNya suci waktu di dunia, 
hatiNya murni dan merendah;
kini mulia Penebus kita: 
musuhNya tunduk selamanya.

Sabda nubuat: Ia Mesias; 
para malaikat memujiNya:
layaklah Ia dimuliakan; 
kita milikNya, bahagia.

DOA : 
Ya Tuhan bukakan kami gerbang kebenaran, supaya kami masuk dan bersyukur kepada-Mu; 
Inilah hari yang dijadikan Tuhan; 
Marilah kita bersukacita dan bergembira. 
Ya, marilah kita bersyukur kepada Tuhan, karena Allah baik; kasih setia Allah kekal selama-lamanya.
Amin.

BACA ALKITAB :  1 Tawarikh 28:1-3

RENUNGAN :
KEKUDUSAN ADALAH SYARAT PENTING

Engkau tidak akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, sebab engkau ini seorang prajurit dan telah menumpahkan darah."  1 Tawarikh 28:3

      Daud mengumpulkan seluruh pembesar Israel. Dia memberitahukan kepada mereka bahwa sesungguhnya ia berkehendak untuk mendirikan Rumah Tuhan, sebagai rumah perhentian untuk tabut perjanjian dan tempat tumpuan kaki-Nya Tuhan. Dia juga telah mempersiapkan segala sesuatunya. Namun kemudian, Daud menyatakan bahwa Tuhan tidak memperkenankan dia untuk mendirikan rumah bagi-Nya, sebab tangannya telah tercemar dengan dosa karena menumpahkan darah. Tentu kita ingat tentang peristiwa penumpahan darah yang dilakukan Daud terhadap Uria, suami Batsyeba. Tangan Daud  kotor dengan darah dan dosa. Dosa dan penumpahan darah tidak pernah lepas dari mata Allah. Nampaknya, Tuhan hendak menjaga kekudusan Rumah-Nya sejak awal mau dibangun. Tuhan tidak mau orang yang membangunya banyak bersentuhan dengan mayat. Dalam hukum Imamat, seseorang dikatakan najis dan dilarang masuk Bait Tuhan, apabila bersentuhan dengan mayat. 
         Kekudusan adalah syarat utama untuk menghadap Tuhan.  Kekudusan adalah standar hidup yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya!  Kata "kudus" dalam bahasa aslinya berarti naik lebih tinggi. Tuhan memanggil orang percaya untuk hidup sesuai dengan standar-Nya, level hidup yang naik lebih tinggi, naik ke arah Kristus, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup. Syukur kepada Tuhan, karena oleh oleh darah Anak-Nya kita memperoleh jalan masuk untuk menghadap hadirat-Nya melalui Yesus Kristus, Juruselamat yang kudus. Yesus berkata, "Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yoh.14:6). Melalui Yesus Kristus, kita dibenarkan sebagai umat kudus kepunyaan Allah.
       Kekudusan ini juga membawa kita pada tugas pelayanan yang diberikan Tuhan untuk diamalkan. Sama seperti kalangan imam yang ditentukan oleh Tuhan untuk melayani di Bait-Nya, maka kita pun dipilih oleh-Nya guna melaksanakan panggilan dan pengutusan di dunia. Bagi Daud, Bait Tuhan yang akan dibangun adalah tumpuan kaki-Nya. Bagi kita, seluruh dunia ini adalah tumpuan kaki-Nya. Bukankah itu yang difirmankan-Nya melalui nabi Yesaya dalam Yesaya 66:1? Biarlah semua orang kudus-Nya melayani Dia dengan segenap hati.
Amin.

MENYANYI :  KJ 365B. (1, 2, 5) 
Tuhan, ambil hidupku 
dan kuduskan bagiMu;
pun waktuku pakailah 
memujiMu s'lamanya,
memujiMu s'lamanya

Tanganku gerakkanlah, 
kasihMu pendorongnya,
dan jadikan langkahku 
berkenan kepadaMu,
berkenan kepadaMu.

KehendakMu sajalah 
dalam aku terjelma;
jadikanlah hatiku 
takhta kebesaranMu,
takhta kebesaranMu.

DOA :
Ya Allah Gembala kami, 
datanglah temukan kami 
di tempat-tempat gelap 
di mana kami kini tersesat.

Sinarilah kami dengan wajah-Mu 
supaya kemuliaan-Mu memulihkan kami, 
dan menggugah kami menapak jalan-Mu.

Ya Hikmat Ilahi, 
datanglah atas kami, 
topang kami 
dengan tangan-Mu yang pengasih, 
gerakkan kami 
dengan nafas kehidupan-Mu, 
curahkan atas kami cahaya-Mu, 
kehangatan-Mu, 
kuasa-Mu ...

....... saat teduh .......

🎶  Amin, amin, amin

Selasa, 29 Desember 2020

Baca Gali Alkitab : 1 Tawarikh 28:1-21

Pemahaman Alkitab 
Metode BGA (Baca Gali Alkitab)
 
1 Tawarikh 28:1-21
 
Raja Daud memberi semangat kepada Salomo untuk tidak gentar dalam melaksanakan pembangunan rumah Allah. Asalkan Salomo senantiasa bersandar pada tuntunan-Nya, maka Allah akan membuat segala yang dilakukannya menjadi berhasil. Jika Salomo menyimpang dari ketetapan Allah, maka pemerintahannya akan runtuh.
 
Apa saja yang Anda baca?
1. Siapakah yang diundang Daud ke istananya (1)?
2. Apa yang dikatakan Daud kepada para bawahannya (2-4)?
3. Siapakah yang ditunjuk Allah untuk mengganti Daud dan mendirikan rumah Allah (5-7)?
4. Apa pesan Daud kepada seluruh jemaah Tuhan (8)?
5. Apa nasihat Daud kepada Salomo (9-10)?
6. Apa saja yang diserahkan Daud kepada Salomo (11-19)?
7. Apa kata-kata motivasi yang Daud berikan kepada Salomo (20-21)?
 
Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa takut akan Allah menjadi hal terpenting dalam kehidupan orang-orang percaya?
2. Apa yang dimaksud dengan Tuhan berdaulat atas segala sesuatu?
 
Apa respons Anda?
1. Hidup takut akan Tuhan menjadi moto utama dalam kehidupan umat Allah. Dengan kekudusan hidup, penyertaan Allah menjadi nyata. Apa ucapan syukur Anda kepada-Nya?
 
Pokok Doa:
Meminta pertolongan kepada Allah agar Ia memberikan solusi jika umat-Nya menghadapi pelbagai masalah yang ada.

Kue ODADING

Cara mudah Membuat Odading manis Lezat

Anda bisa memasak Odading manis menggunakan 12 bahan dan 6 langkahnya. Berikut cara membuatnya.


Bahan bahan membuat Odading manis

1. Siapkan Bahan adonan.
2. Sediakan 250 gram tepung terigu protein tinggi (segitiga biru).
3. Siapkan 100 gr margarin.
4. Sediakan 1 sachet SKM putih.
5. Perlu 2 sdm gula pasir (sesuai selera).
6. Perlu 1 buah kuning telur.
7. Sediakan 1 sdt ragi (me : fermipan).
8. Siapkan 1/2 gelas belimbing air hangat.
9. Sejumput garam.
10. Siapkan Bahan taburan (wijen)
11. Air secukupnya.
12. Gula pasir secukupnya.

Langkah langkah membuat Odading manis

1. Siapkan ragi yang sudah diaktifkan dengan gula, tepung terigu, telur. Sepucuk garam, blueband dan skm. Masukkan sedikit demi sedikit ragi yang sduah diaktifkan tadi..aduk adonan hingga kalis.
2. Tutup adonan menggunakan kain sampai mengembang 2x lipat.
3. Gilas adonan (jangan terlalu tipis) potong adonan sesuai selera dan tambahkan gula diatas adonan (oles dengan air)..tutup lagi adonan menggunakan kain supaya sedikit mengembang.
4. Goreng adonan dengan minyak panas (sekali balik) hingga berwarna kuning kecoklatan lalu tiriskan.


CERITA SEJARAHNYA KUE ODADING

Sejarah  Kue Odading, Ketika Anak Belanda Ingin Jajanan    


Odading,,,,, nama jajanan khas Bandung ini memang cukup unik. Meskipun khas dari Bandung tetapi di beberapa daerah, penyebutan kue tersebut berbeda-beda. Kalau di Jawa Tengah, kue ini memiliki sebutan roti bolang-baling. Di daerah Jawa Barat, mereka menyebut kue ini dengan sebutan kue bantal atau roti goreng.


Kue odading termasuk jajanan yang sangat terjangkau harganya, bahan-bahannyapun cukup mudah didapat. Cukup enak dinikmati bersama dengan kopi dan teh. Rasanya manis dan teksturnya empuk. Cara pengolahannya dengan digoreng. Terbuat dari tepung terigu, telur dan gula pasir.


Nama odading yang unik berasal dari cerita sebuah keluarga Belanda pada jaman dulu. Pada suatu hari, anak dari tuan tanah Belanda meminta pada ibunya untuk membelikannya jajanan yang dijajakan seorang anak kampung. Dia hanya menunjuk-nunjuk jajanan tersebut yang membuat sang ibu kebingungan dengan kemauan si anak. Sang ibupun penasaran kemudian dipanggilnya si penjaja tersebut dan menyuruh membuka dagangannya yang ditutupi daun pisang. Setelah dibuka, si ibu melihat kue tersebut dengan berkata “O, dat ding” yang artinya “O, barang itu”. Dari situlah nama kue yang digoreng tersebut dikenal dengan nama Odading.

 
*Resep Odading*

Bahan :

250 gram tepung terigu
1 butir telur
1 sdt ragi
200 ml air hangat
200 gr gula pasir
1 sdt garam
Minyak goreng

Cara Membuat :

1.  Kocok telur sampai mengembang.
2. Siapkan mangkuk besar, masukkan air hangat, tepung terigu, ragi,gula  pasir dan garam, aduk hingga rata. Lalu tambahkan kocokan telur, aduk lagi sampai rata dan kalis.
3. Tutupi adonan dengan serbet bersih atau plastik bening. Diamkan selama 1 jam.
4. Setelah 1 jam, buka penutupnya, kempiskan adonan yang mengembang lalu bentuk sesuai selera. Lakukan sampai adonan habis.
5. Diamkan sebentar.
6. Goreng dalam minyak panas hingga kuning kecoklatan.

Nah, itulah asal mula kue odading dan cara pembuatannya. Namanya unik dan rasanyapun sangat enak. Kue tersebut sangat mudah untuk dicoba dibuat sendiri di rumah. 

 

 


Santapan Harian : MENJADI ORANG TUA



Selasa, 29 Desember 2020
Membaca Alkitab : Matius 2:19-23

Renungan : Menjadi Orang Tua


Kewajiban menjalankan peran sebagai orang tua tentu tidak mudah. Pada setiap tahap perkembangannya, anak selalu memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Pada setiap tahap perkembangan yang sekalipun berbeda-beda itu, terdapat kebutuhan utama yang sama, yaitu perlindungan dan rasa aman dari para orang tua.
 
Sebagai orang tua, Yusuf tahu apa yang paling dibutuhkan oleh Yesus saat itu, yaitu perlindungan dan rasa aman dari rencana jahat dan ancaman Herodes. Kabar tentang kematian Herodes Agung yang diberitahukan oleh malaikat Tuhan dan seruan untuk meninggalkan Mesir segera ditanggapi oleh Yusuf (21). Baginya, hal itu berarti ancaman terhadap Yesus telah hilang. Kata "mereka" pada ayat 20 menunjukkan bahwa bukan hanya Herodes seorang diri, melainkan juga seluruh kaki tangannya menginginkan Yesus mati. Mereka semuanya telah mati dan Yesus tetap hidup. Karena itu Yusuf berjalan menuju ke Yudea, mungkin akan ke Betlehem tempat Yesus dilahirkan (21). Dalam perjalanan itu, Yusuf kembali mendapat pemberitahuan bahwa raja pengganti Herodes adalah raja yang lalim juga (19-22). Karena itu, Yusuf mengubah tujuan perjalanannya dari semula ke Yudea menjadi ke wilayah Galilea yang lebih aman bagi Yesus karena tidak terjangkau oleh Arkhelaus yang wilayah kekuasaannya hanya Yudea.
 
Kita, para orang tua sering menghadapi pergumulan serupa. Jika keselamatan anak terancam, kita merasa takut bahkan putus asa. Namun, janganlah menyerah, kita tidak sendirian. Selain pasangan, kita memiliki Allah yang hidup. Ia tidak akan membiarkan kita sendirian menghadapi persoalan. Seperti pengalaman Yusuf, Ia pun akan menuntun kita dengan firman-Nya.
 
Firman Tuhan akan menjadi suluh bagi kita dalam mencari jalan keluar atas segala perkara. Marilah kita mengandalkan Tuhan dalam merawat anak. Marilah kita memohon agar diberi kekuatan untuk membesarkan anak hingga ia memenuhi panggilannya dan berguna bagi keluarga, gereja, dan masyarakat. 


 

Mezbah Keluarga : ALLAH YANG TIDAK TERBATAS

Mezbah Keluarga
Selasa 29 Desember 2020

MENYANYI :  KJ 96. (1, 2, 3) 
Di malam sunyi bergema 
nyanyian mulia.
Malaikat turun mendekat 
dengan beritanya,
"Sejaht'ra bagi dunia, 
t'lah datang Penebus."
Heninglah bumi mendengar 
nyanyian yang kudus.

Tetap malaikat menembus 
angkasa yang gelap,
membawa kidung damaiNya 
di bumi yang penat;
sayapnya dikembangkannya 
di atas yang sendu;
di kancah dosa terdengar 
nyanyian yang kudus.

Tetapi dosa pun tetap 
melanda dunia,
menyangkal kidung Kabar Baik 
sekian lamanya.
Hai insan, buka hatimu, 
mengapa rusuh t'rus?
Diamkan gaduh dan dengar 
nyanyian yang kudus.

DOA : 
Ya Allah yang Tidak Terbatas, Allah yang Mahakuasa. Engkau dengan ajaib menciptakan martabat manusia dan lebih ajaib lagi Engkau memulihkannya. 

Dalam rahmat-Mu biarlah kami berbagi kehidupan ilahi dari Dia yang datang mengalami kemanusiaan kami. 
Dialah Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami. Dia yang hidup dan memerintah bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah Yang Esa, sekarang sampai selama-lamanya
Amin.

BACA ALKITAB : Yohanes 1:14

RENUNGAN : 
ALLAH YANG TIDAK TERBATAS


Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh.1:14).

Peristiwa Natal yang kita rayakan membuat kita bertemu suatu misteri atau rahasia dalam perjalanan iman kita. Ya, misteri tentang Allah menjadi manusia. Peristiwa Natal adalah suatu rahasia besar tentang mengapa dan bagaimana Allah di dalam Kristus menjadi manusia sejati. Injil Yohanes menulis, ”Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita”. Hal ini menjelaskan bahwa Sang Firman yang adalah Allah itu telah menjadi serupa dengan manusia. Yohanes bersaksi bahwa Yesus yang adalah manusia sejati, manusia 100%. Dan Yesus ini juga adalah Allah sejati (Yoh.1:1, 18). Firman Allah telah menjadi manusia supaya kita dapat melihat kemuliaan-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa yang penuh kasih karunia dan kebenaran dan seperti yang kita baca kemarin, supaya kita boleh percaya dan menjadi anak-anak Allah.  Peristiwa Natal ini mestinya membuat kita bersukacita karena misteri besar dari iman kita ini melampaui pikiran dan pemahaman manusiawi kita. Sang Firman telah menjadi manusia. Allah yang tidak terbatas itu rela menjadi manusia melalui kelahiran bayi Yesus dalam palungan.

Keselamatan itu adalah damai sejahtera. Damai sejahtera hanya dapat dialami oleh mereka yang hidup. Tanpa kehidupan, maka mustahil ada damai sejatera. Hidup itulah yang Tuhan anugerahkan melalui kehadiran-Nya di dunia ini. 


Firman itu telah menjadi manusia. Tuhan yang sempurna dan tidak terbatas itu telah rela menjadi terbatas dan tidak sempurna dengan menjelma menjadi manusia. Dia hadir dalam diri Yesus Kristus untuk untuk membangun hubungan dengan manusia yang tidak sempurna karena dosa. Kehadiran Sumber Hidup di tengah - tengah umat manusia agar manusia beroleh damai sejahtera. 
Amin.

MENYANYI :   KJ 96. (4, 5)
Hai, kamu yang menanggung b'rat, 
yang hidup tertekan,
mendaki, susah jalanmu, 
langkahmu pun pelan,
Hai lihat, hari jadi t'rang, 
bebanmu ditebus.
Tabahkan hati dan dengar 
nyanyian yang kudus.

T'lah hampir penggenapannya 
nubuat kaum nabi:
'Kan datang zaman mulia, 
indahnya tak terp'ri.
Seluruh dunia 'kan penuh 
sejaht'ra Penebus
serta mengulang menggema 
nyanyian yang kudus.

DOA :
Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau yang tidak terbatas rela menjadi terbatas dengan menjelma menjadi manusia agar kami memperoleh hidup dalam damai sejahtera. Kami bersyukur kepada-Mu Sang Sumber Hidup kami.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Senin, 28 Desember 2020

Tahun 2021

Bersama dengan DIA, Penasehat Ajaib, , Allah Yang Perkasa, Bapa Yang Kekal, 
Raja Damai, kita berani memasuki tahun 2021 dengan segala ketidakpastian di dalamnya.

Minggu, 27 Desember 2020

PA Hari Senin : TAHUN-TAHUN PERTUMBUHAN

Bahan PA Senin, 28 Desember 2020

Bacaan Alkitab: Lukas 2:51-52
TAHUN-TAHUN PERTUMBUHAN

Seperti apa rasanya bagi Maria dan Yusuf melihat Yesus, Anak Allah yang tidak berdosa, bertumbuh dewasa dalam rumah tangga mereka? Pernahkah Dia nakal? Apakah Dia menyenangkan? Apakah Dia anak yang berpikir dengan sangat serius?


Hanya ada sedikit sekali yang dituliskan tentang Yesus dari cerita kelahiran-Nya sampai ketika Dia dibaptis pada usia 30 tahun. Apakah Dia bekerja sebagai seorang tukang kayu di Nazaret? Kita tidak bisa tahu pasti, meskipun ada pertanyaan pernah dilontarkan, "Bukankah Ia ini anak tukang kayu?" Seolah-olah tahun-tahun pertumbuhan Yesus secara sengaja disembunyikan dari kita, kecuali dua ayat yang menjadi bacaan kita. Dia tunduk kepada orang tua-Nya, dan Dia bertumbuh dewasa, baik dalam perawakan-Nya maupun hikmat-Nya. Dia juga bertumbuh dewasa dikasihi baik manusia maupun Allah. Kata "dikasihi" di sini adalah kata yang sering diterjemahkan menjadi "kasih karunia".

Jika Yesus saja harus bertumbuh dalam hikmat, terlebih kita, yang adalah anak-anak-Nya juga perlu bertumbuh. Bahkan, kata "bertumbuh" muncul 31 kali dalam Perjanjian Baru.

Dalam suratnya yang kedua, Petrus berbicara tentang bertumbuh dalam kasih karunia dan pengetahuan dalam Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus (2 Petrus 3:18). Pada awal surat yang sama, Petrus menjelaskan bahwa Allah akan memberi kita lebih dan lebih banyak lagi kasih karunia serta damai sejahtera seiring dengan pertumbuhan kita dalam pengetahuan akan Allah dan Yesus, Tuhan kita (1:2). Kita akan mengenal Allah lebih baik lagi.

Paulus menasihati kita untuk berakar di dalam Kristus dan seiring saat kita melakukannya, kita juga akan bertumbuh dalam iman (Kolose 2:7). Dia meminta agar kita terus semakin menjadi serupa dengan Kristus (Efesus 4:16). Paulus menggunakan kata "bertumbuh" dalam artian menjadi dewasa (2 Korintus 13:11). Penulis surat Ibrani mendorong kita untuk melanjutkan dari susu "bayi" ke makanan keras firman Allah (Ibrani 5:12-14). Kita harus bertumbuh secara rohani dalam Kristus.

Billy Graham pernah mengatakan bahwa selama masa tahun pertumbuhannya, ibunya biasa membacakan satu pasal dari kitab Amsal setiap hari. Dia menghubungkan pertumbuhan dan fondasi rohaninya dengan pembacaan sehari-hari kitab Amsal itu. Seperti Yesus, kiranya kita bertumbuh dalam hikmat dan dikasihi oleh Allah dan manusia.

Satu pertanyaan:
Dengan cara bagaimana Allah memberkati Anda melalui bahan renungan harian dari firman Allah yang Anda baca sepanjang bulan Natal ini?

PA Hari Minggu : JANGAN KEHILANGAN YESUS DI TENGAH KERAMAIAN

Bahan PA Minggu, 27 Desember 2020

Bacaan Alkitab: Lukas 2:41-52
JANGAN KEHILANGAN YESUS DI TENGAH KERAMAIAN


Maria dan Yusuf adalah orang-orang yang setia dan berusaha untuk menghormati Allah dengan pergi ke perayaan Hari Raya Paskah di Yerusalem setiap tahun. Pada usia yang ke-12 tahun, anak laki-laki Yahudi akan menjadi "anak Hukum Taurat" dan mulai mematuhi tuntutan-tuntutan Hukum Taurat. Karena itu, pada usia yang ke-12 tahun, Yesus pergi ke Yerusalem bersama dengan orang tua-Nya. Paskah adalah hari pembukaan untuk perayaan tujuh hari dari Hari Raya Roti (Imamat 23:5-6).

Penduduk desa yang melakukan perjalanan ziarah ke Yerusalem biasanya bepergian dalam kafilah-kafilah, dengan para perempuan dan anak-anak berada di depan. Yusuf dan Maria berpikir bahwa Yesus ada bersama dengan orang tua lain atau dengan teman-teman dan tetangga. Mereka telah melakukan perjalanan satu hari penuh atau kira-kira 20 mil sebelum mereka menyadari bahwa Yesus hilang!

Sekembalinya mereka ke Yerusalem, dibutuhkan waktu tiga hari untuk menemukan Yesus. Dia berada di Bait Suci sedang mendengarkan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para guru Taurat. Pemahaman-Nya membuat setiap orang kagum, dan ketika orang tua- Nya menegur Dia, respons Yesus sungguh menakjubkan. "Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Sekalipun masih berusia 12 tahun, Yesus sudah menunjukkan tanda- tanda pemahaman spiritual yang luar biasa.

Isu yang nyata pada masa kini adalah kehilangan Yesus di tengah keramaian. Sangat mudah untuk mendesak Yesus keluar dari hidup kita dan kehilangan kontak dengan Dia. Bahkan, kita mungkin berpikir kita sedang berjalan bersama Dia, tetapi kenyataannya hal-hal lain telahmenempati tempat yang seharusnya hanya Dia yang ada dalam kehidupan kita. Dalam perkataan Amy Carmichael dari Dohnavur:
"From subtle love of softening things,
From easy choices, weakenings,
(Not thus are spirits fortified,
Not this way went the Crucified),
From all that dims Thy Calvary
O Lamb of God, deliver me.

Pertanyaan:
1. Yesus telah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan kita, tetapi terkadang kita kehilangan rasa keintiman dalam hadirat-Nya. Hal- hal apa saja yang menyebabkan kita kehilangan keintiman dengan Dia?

2. Menurut Anda, mengapa Daud berdoa, "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, ... Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, ... Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu," dalam Mazmur 51:10-12? Apakah Anda perlu berdoa dengan doa yang sama ini?

3. Menurut Anda, apakah makna dari kata-kata "easy choices, weakenings" (pilihan-pilihan mudah, yang melemahkan) dalam bait puisi karya Amy Carmichael?

Mezbah Keluarga : YOHANES PEMBAPTIS ADALAH SAKSI

Mezbah Keluarga SENIN, 28 Desember 2020 

MENYANYI :   KJ 120. (1, 2)
(Ref.)
Hai, siarkan di gunung 
di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!

Di waktu kaum gembala 
menjaga dombanya,
Terpancar dari langit cahaya mulia.

(Ref.)
Hai, siarkan di gunung 
di bukit dan di mana jua,
hai, siarkan di gunung lahirnya Almasih!

Gembala sangat takut ketika mendengar
nyanyian bala sorga gempita menggegar.

DOA :
Berhembuslah di dalam diri kami Ya Roh Kudus, supaya pikiran kami semua kudus;
Bertindaklah di dalam diri kami Ya Roh Kudus, supaya pekerjaan kami juga kudus;
Tariklah hati kami Ya Roh Kudus, supaya kami mencintai hanya yang kudus;
Kuatkanlah kami Ya Roh Kudus untuk membela apa yang kudus; Maka jagalah kami Ya Roh Kudus, supaya kami tetap kudus.   Amin.

BACA ALKITAB : Yohanes 1 : 5-12

RENUNGAN : 
YOHANES PEMBAPTIS ADALAH SAKSI


       Mereka yang menyaksikan sendiri sebuah peristiwa adalah SAKSI MATA. Yohanes adalah salah satu saksi kunci mengenai perkataan dan kehidupan Yesus, karena ia mempunyai pengalaman bersama Yesus. Itulah yang telah membuat dirinya makin mengenal siapakah Yesus itu. Bagi Yohanes, Yesus adalah Firman Allah yang menjadi manusia (1-3), Dia juga adalah Terang (4-9, 12). Keberadaan Yesus ini tidak serta-merta membuat manusia dapat dengan mudah menerima kehadiran dan perbuatan-Nya. Yohanes mencatat bahwa manusia menolak-Nya (10-11). 
        Kebersamaan dan kedekatan Yohanes dengan Yesus memberikan banyak pengalaman rohani yang berkualitas. Pengalaman itu membuat Yohanes mengenal dan memahami identitas Yesus. Pengenalan yang berkualitas inilah yang seharusnya kita miliki supaya kita mampu dan siap sedia menjadi saksi bagi kebenaran-Nya. 
       Melalui bacaan hari ini, kita dapat memahami posisi hamba Allah sesungguhnya. Yohanes adalah hamba Allah. Hamba Allah adalah saksi. Ia itu bukan Allah. Ia juga bukan perantara Allah dengan umat. Fungsi utama hamba Allah adalah menyampaikan berita karya Allah yang terjadi kepada manusia dan mengajarkan orang untuk merespon-Nya dengan benar. Hal inilah yang membuat Yohanes Pembaptis berkata, "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (3:30)
      Kita semua pengikut Kristus juga termasuk sebagai hamba Allah. Hidup kita adalah suatu persembahan untuk kemuliaan Allah. Belajar dari Yohanes Pembaptis, bukan diri kita yang menjadi sasaran dari pelayanan yang kita lakukan. Sebaliknya, Allah sajalah yang layak untuk menerima pujian, hormat, dan kemuliaan. Jangan sampai takabur.


MENYANYI :  GB 115. (1, 2)
Utuslah kami masuk dalam dunia ini
menjadi saksi bagi kerajaan-Mu;
membawa damai dan terang-Mu yang abadi,
menabur kasih bagi dunia yang resah.
(Ref.)
Utuslah kami jadi saksi yang setia,
membawa kabar sukacita yang abadi, 
supaya dunia mengaku dan percaya;
Engkaulah Yesus, Tuhan, Jurus’lamat dunia.

Berilah kami hati tulus melayani,
menolong orang-orang berbeban berat.
Berilah kami Roh yang tabah dan setia
untuk nyatakan kasih bagi dunia.
(Ref.)
Utuslah kami jadi saksi yang setia,
membawa kabar sukacita yang abadi, 
supaya dunia mengaku dan percaya;
Engkaulah Yesus, Tuhan, Jurus’lamat dunia.

DOA : 
Ya Allah kehidupan, Allah kasih, 
di sini sekarang aku persembahkan kepada-Mu seluruh hidupku.

Seperti empu yang menekuk bambu dan mengukirnya, bentuklah dan pakailah aku.

Jadikan aku suatu alat yang baik, 
yang Engkau dapat hidupkan, 
menjadi hamba-Mu, menjadi saksi-Mu.
juga ajarlah aku menyanyikan pujian, hormat, dan kemuliaan kepada-Mu. 

Dalam nama Tiga yang Kudus,
Yang ada dahulu, kini dan nanti.
Amin


Sabtu, 26 Desember 2020

Mezbah Keluarga : MENJAGA ANAK HADAPI TANTANGAN

MEZBAH KELUARGA
Sabtu 26 Desember 2020, 


MENYANYI :  KJ 4. (1, 4)

Hai mari sembah Yang Maha besar,
Nyanyikan syukur dengan bergemar.
Perisai umatNya, Yang Maha esa,
Mulia namaNya, takhtaNya megah

Ya Mahabesar, kekal kasihMu;
malaikat memb'ri pujian merdu,
pun kami, mahlukMu kecil dan lemah,
mengangkat pujian serta menyembah.

DOA :
Ya TUHAN,
Setiap pagi ingatkanlah kami akan kasih-Mu, sebab kepada-Mulah kami berharap. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang harus kami tempuh, sebab kepada-Mulah kami berdoa. Amin

BACA ALKITAB : Matius 2:13-15

RENUNGAN :  MENJAGA ANAK HADAPI TANTANGAN


      Cinta seorang ibu itu menenangkan. Cinta seorang ayah itu menguatkan. Ini ungkapan yang menggambarkan betapa pentingnya peranan orang tua dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang taat akan telaten menjaga dan memelihara kehidupan anak dengan segala daya juang yang harus dilakoni.
      Masa kanak-kanak Yesus diawali dengan berbagai tantangan dan kesulitan hidup. Yusuf melalui mimpi diperintahkan malaikat Allah untuk lari ke Mesir. Mengapa Allah mengarahkan Yusuf  untuk mengamankan keluarganya (bayi Yesus dan ibu-Nya) ke Mesir? Pertama, Mesir bukan wilayah kekuasaan Herodes, sehingga mereka terhindar dari niat jahatnya. Dengan begitu maka bayi Yesus mengawali hidup-Nya sebagai seorang asing dan pengungsi di negeri orang. Kedua, dalam kedaulatan-Nya Allah dapat menggunakan Mesir untuk tujuan yang baik, sekalipun dalam sejarah Israel, Mesir merupakan tempat yang buruk bagi manusia, karena ada penyembahan berhala, kejahatan merajalela, perbudakan dan pembunuhan bayi-bayi Israel.
       Dalam pandangan Allah, Mesir adalah tempat yang aman bagi bayi Yesus. Selama di Mesir, Allah tetap memelihara dengan anugerah damai sampai Dia memberitahukan kepada mereka saatnya untuk kembali. Yesus adalah intisari dari bangsa Israel. Ketika bangsa Israel gagal menjalankan misi Allah, maka Yesus satu-satunya pribadi sempurna yang sanggup melaksanakannya. 
       Kehadiran anak dalam keluarga mendatangkan sukacita sekaligus tantangan. Setiap anak di dalam kehidupan keluarga ada dalam rancangan dan misi Allah. Ketaatan orang tua kepada Allah di tengah gejolak dan gelombang tantangan zaman merupakan bentuk kesetiaan untuk menjalankan misi-Nya bagi anak.
 
MENYANYI :  NKB 133. (1, 3) 
Syukur atas bunga mawar, 
harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam 
dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka 
yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FirmanMulah pelita 
agar kami tak sesat

Syukur atas keluarga 
penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan 
yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan 
kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan 
kini dan selamanya!


DOA : 
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Kamis, 24 Desember 2020

PA Malam Natal : TIGA PERSEMBAHAN YANG INDAH

Bahan PA MALAM NATAL
Kamis, 24 Desember 2020
TIGA PERSEMBAHAN YANG INDAH


Bacaan Alkitab: Matius 2:1-12

Setelah kelahiran-Nya, Yesus, ketika Dia berusia 8 hari, disunat, dan pada waktu itu nama yang diberikan adalah YESUS. Tiga puluh tiga hari kemudian, sesuai dengan hukum dalam Imamat 12:3-4, Maria dan Yusuf membawa Yesus ke Bait Allah di Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan (Lukas 2:21-24). Maria, Yusuf, dan Yesus kemudian kembali ke Betlehem, tinggal di suatu rumah, dan menetap di sana untuk beberapa waktu, kemungkinan sampai Yesus berusia 2 tahun. Ketika orang-orang Majus datang untuk menyembah Yesus, Dia bukan lagi seorang bayi, dan Alkitab merujuk kepada-Nya sebagai "Anak-anak". Yesus diperkirakan saat itu mendekati usia 2 tahun. Barangkali inilah alasan mengapa Herodes ingin membunuh semua anak laki-laki yang berusia di bawah 2 tahun.

Ketika ketiga orang ini melihat Anak itu, mereka tersungkur dan menyembah Dia. Barangkali mereka adalah orang-orang kafir pertama yang menyembah Yesus. Penyembahan selalu terdapat dalam Alkitab dalam konteks pengorbanan dan memberikan sesuatu yang bernilai. Raja Daud, berabad-abad sebelumnya pernah berkata, "Aku tidak mau mempersembahkan kepada TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa" (2 Samuel 24:24). Orang-orang Majus membawa persembahan yang bernilai tinggi dan memiliki sifat nubuatan.


Pertama, emas. Emas selalu merupakan simbol keilahian, dan ketika mereka mempersembahkannya, mereka tidak hanya mengatakan bahwa Dia adalah Raja Orang Yahudi, tetapi mereka juga mendeklarasikan bahwa Dia adalah Allah.

Kedua, kemenyan. Kemenyan sangatlah harum dan digunakan dalam ibadah ketika menyerahkan suatu persembahan kepada Allah (Keluaran 30:34). Itu merupakan simbol kekudusan dan kebenaran. Yesus adalah Dia yang Benar dan Kudus, yang bersedia menjadi korban dan mempersembahkan diri-Nya secara utuh untuk melakukan kehendak Bapa.

Ketiga, mur. Mur adalah rempah-rempah yang digunakan dalam pembalsaman dan menyimbolkan kepahitan, kesengsaraan, dan penderitaan. Yesus akan bertumbuh dewasa untuk menderita secara hebat dan untuk memberikan nyawa-Nya di atas kayu salib bagi kita.

Sungguh persembahan yang memiliki signifikansi nubuatan, yang mendeklarasikan bahwa Yesus adalah Allah, yang berbicara tentang persembahan dari diri-Nya sendiri dan kematian-Nya di atas kayu salib. Pada saat Natal, kadang kita menyanyikan kata-kata ini: 
"Apa yang dapat diberikan kepada-Nya, oleh aku yang miskin ini?
Seandainya aku seorang gembala, aku akan memberikan seekor domba;
Seandainya aku seorang Majus, akan kulakukan bagianku;
Apalah yang bisa kuberikan kepada-Nya: kecuali hatiku."

Sumber: Buku "Janji - Makna Natal yang Sejati" karya Michael Ross - Watson, halaman 55 - 56

PA HARI NATAL : BUNUH ANAK ITU

Bahan PA NATAL
Jumat, 25 Desember 2020

BUNUH ANAK ITU


Bacaan Alkitab: Matius 2:13-18

Baru-baru ini, kita mendengar tentang penyerangan yang mengerikan di suatu sekolah, tempat lebih dari 130 murid dan guru tewas. Ada juga laporan tentang ribuan anak yang dilecehkan, banyak di antaranya yang mengalami cacat permanen, dan secara khusus hal ini dilakukan oleh para pedofil. Sekarang menjadi hal yang sangat perlu, walaupun sangat menyedihkan, siapa pun yang akan menemui anak-anak harus menjalani pengecekan keamanan demi melindungi anak-anak.

Ketika Yesus lahir, ada seorang raja yang cemburu yang memutuskan untuk membunuh anak-anak yang bisa menjadi ancaman bagi posisinya. Raja Herodes adalah seorang yang kejam, yang membunuh istrinya sendiri, demikian juga beberapa anak laki-laki dan sanak saudara lainnya. Dia merencanakan apa yang sekarang ini disebut "pembantaian anak-anak tak bersalah", karena semua anak laki-laki dari kawasan Betlehem yang berusia di bawah 2 tahun dibunuh. Sungguh usaha yang bukan main, membunuh anak-anak hanya karena ingin menghancurkan Yesus, yang datang untuk membebaskan umat-Nya.

Ada seorang raja lain, yang dimotivasi oleh rasa takut dan ingin menghancurkan semua anak laki-laki di negerinya. Orang Israel berkembang biak di Mesir dan Firaun takut jika mereka menjadi terlalu kuat. Dia memerintahkan para bidan untuk membunuh semua anak laki-laki pada waktu lahir. Akan tetapi, karena mereka menolak melakukannya, dia akhirnya memerintahkan supaya semua anak laki- laki itu ditenggelamkan di Sungai Nil. Firaun mungkin tidak menyadari bahwa apa yang dia lakukan itu penting secara spiritual, sebab Allah sedang membangkitkan seorang laki-laki yang akan Dia pakai untuk membebaskan umat-Nya. Seperti halnya dengan Yesus, kehidupan Musa dipelihara secara supernatural.

Apakah ada pola di sini? Sebelum Musa, yang akan Allah pakai untuk membebaskan umat-Nya, terjadi penyerangan terhadap anak-anak. Sebelum Yesus, yang akan Allah pakai untuk membawa keselamatan dan kebebasan, terjadi penyerangan terhadap anak-anak. Apakah saat ini kita sedang menyaksikan penyerangan terhadap anak-anak, sekali lagi, sebelum peristiwa besar dalam sejarah dunia -- seperti kedatangan Yesus yang kedua?

Beberapa perkataan kuat yang pernah diucapkan oleh Yesus adalah dalam konteks anak-anak. Ketika anak-anak dibawa kepada-Nya, Yesus memberkati mereka dan mengatakan bahwa kerajaan Allah adalah milik orang-orang yang seperti mereka, tetapi penghukuman yang mengerikan akan dijatuhkan kepada orang-orang yang mecelakai anak- anak (Matius 18:1-9).

Pertanyaan:
Terkadang orang-orang menyalahkan Allah karena hal-hal buruk yang terjadi. Apakah Allah yang harus disalahkan atas apa yang terjadi pada anak-anak Yahudi di Mesir atau anak-anak tak bersalah di Betlehem? Salah siapakah itu dan apa alasan di balik apa yang mereka lakukan? Bagaimana seharusnya hal ini menjadi peringatan bagi kita?

Sumber: Buku "Janji - Makna Natal yang Sejati" karya Michael Ross - Watson, halaman 57 - 58

ASAL USUL RAJA SEMESTA

Mezbah Keluarga Hari Natal 
Jumat 25 Desember 2020

MENYANYI :  KJ 119 (1, 2)
Hai dunia, gembiralah 
dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah! 
Bersama bersyukur,
Bersama bersyukur, 
Bersama sama bersyukur!

Hai dunia, elukanlah 
Rajamu, Penebus!
Hai bumi, laut, gunung lembah, 
bersoraklah terus,
Bersoraklah terus, 
bersorak-soraklah terus!

DOA :
Ya Allah, Bapa kami, Engkau sangat mengasihi dunia, sehingga memberikan Anak Tunggal-Mu untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa dan maut. 
Kami menerima kehadiran-Nya, agar Ia menuntun kami menuju kebebasan sejati. Kami mohon ini dalam nama Anak-Mu, Yesus Kristus, Dialah Tuhan Penyelamat kami, yang hidup dan memerintah bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

BACA ALKITAB : Matius 1:1-17 


RENUNGAN : 
ASAL USUL RAJA SEMESTA

Setiap orang punya asal usul. Segala sesuatu di dunia ini, memiliki asal usul. Kitab Kejadian 1-11 adalah cerita tentang asal usul dunia dan segala isinya, termasuk dosa, banyak bahasa dan suku bangsa. Dari kisah tersebut, kita tahu bahwa TUHAN menciptakan segalanya dengan firman-Nya. Firman-Nya itu kemudian menjadi manusia melalui Yesus Kristus (Yoh. 1:14).

Penulis Injil Matius memulai kisahnya dengan narasi tentang asal usul Yesus Kristus untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan di dalam PL. Dua nama besar dalam sejarah bangsa Yahudi disebut di awal, yaitu Abraham dan Daud. Abraham adalah bapa bangsa Yahudi, yang melalui dia, semua orang di bumi akan mendapat berkat. Daud adalah raja Israel yang sangat terkenal dan disegani. 

Silsilah keluarga Yesus ini melibatkan empat puluh enam nama yang hidup dalam kurun waktu dua ribu tahun (ayat 17). Silsilah Yesus Kristus ini menyimpan fakta yang menarik. Fakta pertama, Abraham, Ishak, dan Yakub adalah bapa orang percaya. Isai, Daud, Salomo, Yosafat, Hizkia, Yosia, dan Zerubabel adalah aktor-aktor penting dalam sejarah Israel. Bahkan, Daud dan Salomo dikategorikan sebagai raja besar Israel (5-7). Sementara Zadok, Eliud, Eleazar, dan Matan, merupakan kakek Yusuf, suami Maria, mereka adalah keturunan Lewi dan imam (14-15). Fakta kedua agak berbeda dari yang pertama. Meskipun lahir dari orang beriman, tetapi silsilah Yesus juga menyimpan aib. Misalnya, perselingkuhan Yehuda dan Tamar melahirkan Peres. Perselingkuhan Daud dan Betsyeba melahirkan Salomo. Uzia pernah kena kusta karena kelancangannya. Yotam pernah mengorbankan anaknya ke dalam api. Ahaz melakukan apa yang jahat dengan menyembah berhala. Manasye menurut tradisi memutilasi Yesaya.

Fakta-fakta tersebut menyatakan bahwa kualitas anggota keluarga dari silsilah Yesus tidak semuanya sempurna. Ada orang-orang baik tercantum di sana. Tapi, ada juga yang mempunyai sejarah kelam. Fakta-fakta ini membuktikan bahwa asal-usul keluarga Yesus adalah manusia biasa, Ia tidak lahir dari makhluk supranatural. Matius juga tidak mengatakan bahwa Yesus tiba-tiba turun dari langit. Sebaliknya, ia memberi tahu kita bahwa Yesus datang dari keluarga manusia biasa. Silsilah ini membuktikan akan kesejatian dari kemanusiaan Yesus. Di sinilah terlihat betapa Tuhan begitu mencintai manusia. Demi menebus umat manusia, Dia rela menjadi manusia biasa lewat silsilah yang luar biasa.

Yesus Kristus adalah Raja Semesta, Ia yang telah rela menjadi manusia biasa itu datang untuk mengubah situasi hidup yang buruk dan menyedihkan menjadi baik dan sukacita. Karena itu, sambutlah kehadiran Yesus di hati, dalam rumah tangga, usaha-kerja, pergaulan, pendidikan, pelayanan maupun pemerintahan. Jadikan Dia Raja yang memerintah hidup dan aktivitas keseharian, maka kita akan bersukacita. Ia hadir untuk mengangkat dunia yang terpuruk dan manusia yang kotor menjadi mulia. Ingatlah, bahwa diri dan hidup kita adalak milik-Nya maka bersukacitalah. Selamat Natal.

MENYANYI :  KJ 119 (3, 4)
Janganlah dosa menetap 
di ladang dunia,
Sejahtera penuh berkat 
berlimpah s'lamanya,
Berlimpah s'lamanya, 
berlimpah-limpah s'lamanya.

Dialah Raja semesta, 
benar dan mulia.
Masyhurkanlah, hai dunia, 
besar anug'rahNya,
Besar anug'rahNya, 
besar besar anug'rahNya.

DOA : 

Ya Yesus Kristus Tuhan kami, kami bersyukur karena Engkaulah Raja Semesta yang datang untuk mengubah situasi hidup yang buruk dan menyedihkan ini menjadi baik dan sukacita. Kami sambut kehadiran-Mu dalam hati kami agar Engkau me-Raja-i, memerintah hidup dan aktivitas keseharian kami. Dan kami bersukacita karena kehadiran-Mu mengakat dunia yang terpuruk ini dan kami manusia yang kotor menjadi mulia. 

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Rabu, 23 Desember 2020

PA NATAL : IKUTILAH BINTANG-NYA


Bahan PA untuk Menyambut Natal 
Bacaan Alkitab: Matius 2:1-12
IKUTILAH BINTANG-NYA

Salah satu cerita yang paling menakjubkan yang berhubungan dengan cerita Natal adalah bintang yang menuntun orang-orang Majus menuju kepada bayi Yesus.

Mereka dituntun ke Betlehem oleh sebuah bintang yang istimewa. Banyak penafsir mengatakan bahwa itu bukanlah fenomena alam seperti komet atau supernova, melainkan suatu tanda supernatural di langit. Dalam kitab Kejadian, kita membaca bahwa Allah menempatkan benda-benda penerang di langit bukan hanya untuk mengendalikan musim-musim, tetapi juga sebagai penanda (Kejadian 1:14). Bintang yang menuntun orang-orang Majus kepada Yesus secara khusus disebut "bintang-Nya" (Matius 2:2).

Kedatangan Yesus merupakan peristiwa supernatural, jadi tanda-tanda supernatural akan turut menyertainya. Petrus, mengutip dari Nabi Yoel, pada hari Pentakosta dibicarakan tentang tanda-tanda di langit sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali (Kisah Para Rasul 2:19-20). Salah satu tanda di langit pada hari-hari terakhir adalah bulan yang berubah menjadi darah. Sebelum terjadi peristiwa rohani yang besar, secara luar biasa, bulan berubah menjadi merah. Pada tahun 2014, hal ini terjadi sebanyak empat kali. Hal ini telah diteliti secara menyeluruh oleh Derek Walker dalam bukunya, "Signs in the Heavens" (Tanda-Tanda di Langit).

Bintang yang diikuti oleh orang-orang Majus sebetulnya sudah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Orang-orang Majus itu, yang kemungkinan besar adalah para astrolog dari Babel, mestinya sudah memiliki pengetahuan tentang hal itu melalui orang-orang Yahudi yang menetap di Babel, setelah pengasingan orang Yahudi pada 596 SM. "Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel", (Bilangan 24:17) diyakini oleh beberapa orang sebagai nubuatan tentang Yesus. Bintang dan tongkat kerajaan merupakan simbol kerajaan. Kata Ibrani untuk bintang dalam Bilangan 24:17 adalah "kokab", yang terkadang diterjemahkan menjadi "Mesias". Orang Yahudi terus-menerus menantikan Mesias, yaitu Dia yang akan disebut Raja Orang Yahudi, dan orang-orang Majus kemungkinan besar mengetahui fakta ini. Ketika mereka melihat bintang itu, mereka tahu bahwa ada sesuatu yang istimewa sedang terjadi. Karena itu, mereka datang ke Betlehem untuk menemukan Sang Raja!

Allah mungkin tidak menuntun kita dengan sebuah bintang, tetapi dengan cara yang sama Dia memberi kita tanda-tanda, perkataan, dan orang-orang yang mengarahkan kita kepada Raja yang sama ini, dan Dia berjanji bahwa mereka yang mencari Dia akan menemukan-Nya. Mereka yang mencari Dia tidak akan ditolak.

Pertanyaan:
1. Allah menuntun orang-orang Majus dengan sebuah bintang, tetapi bagaimana Dia membawa orang-orang kepada Yesus pada masa kini? Jika Anda pernah mengalami perjumpaan pribadi dengan Yesus, apa yang Allah pakai untuk membawa Anda kepada-Nya?

2. Orang-orang Majus waspada terhadap tanda yang Allah berikan di langit. Tanda-tanda apakah yang menandakan kedatangan Yesus yang kedua kali (Matius 24:1-8; Kisah Para Rasul 2:19-20; 2 Timotius 3:1-9) dan apa yang seharusnya menjadi respons kita?

Sumber: Buku "Janji - Makna Natal yang Sejati" karya Michael Ross - Watson, halaman 53 - 54

Mezbah Keluarga : "DOA : TITIK AWAL GERAK & JUANG"



MEZBAH KELUARGA
Kamis, 24 Desember 2020

MENYANYI :  KPRI 108. (1, 2)
Indahlah saat berdoa, 
lepas beban dunia fana.
Menghadap hadirat Tuhan
isi kalbu kucurahkan.
Di waktu rawan dan gentar
kurasa nyaman dan segar.
Penggoda tak berkuasa, 
saat berdoa indahlah.

Indahlah saat berdoa,
pembawa nikmat bahagia.
Betapa rindu hatiku 
menantikan saat itu.
Dengan seg’ra ‘ku menyepi 
hampiri Bapa abadi.
Tentu kulihat wajah-Nya, 
saat berdoa indahlah.

DOA :
Ya Hikmat Ilahi, 
datanglah atas kami, 
topang kami dengan tangan-Mu yang pengasih, 
gerakkan kami dengan nafas kehidupan-Mu, 
curahkan atas kami cahaya-Mu, 
kehangatan-Mu, 
kuasa-Mu ...

Amin.

BACA ALKITAB : 2 Tawarikh 6:18-21

RENUNGAN : 
DOA: TITIK AWAL GERAK & JUANG
2 Tawarikh 6:19 Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu ini!

Bacaan kita hari ini 2 Tawarikh 6:18-21 adalah salah satu bagian dari perikop tentang DOA SALOMO ( 2 Tawarikh 6:12-42). Bagi Salomo, doa merupakan titik awal penggerak kehidupan dan perjuangan dalam pekerjaannya. Setelah menyaksikan kebesaran dan kesetiaan TUHAN, Salomo berdoa kepada TUHAN untuk masa depan bangsa Israel. Ia berdiri di atas mimbar tembaga, yang kira-kira panjang dan lebarnya 2,3 m, dan tingginya 1,3 meter, lalu berlutut dan menadahkan tangannya. Ini semua dilakukannya di depan seluruh jemaah, di tengah halaman luar Bait Suci.

Salomo menaikkan doanya sebagai berikut :
Pertama, doa untuk kerajaan. Doanya dimulai dengan pengakuan bahwa TUHAN begitu unik dan berkuasa. Penyelesaian Bait Suci merupakan salah satu perwujudan superioritas TUHAN,  Ia setia pada perjanjian kasih-Nya kepada orang-orang yang memberikan segenap hati kepada-Nya. Karena itu, komunitas pascapembuangan harus hidup demikian pula. Kemudian ia meminta agar TUHAN memenuhi janji-Nya kepada Daud, sebagaimana ketaatan yang ia tunjukkan terhadap hukum-Nya. Kedua, doa untuk Bait Suci. Bagian ini dimulai dengan pujian kepada TUHAN besar, lalu beranjak meminta hal-hal umum di dalam kerendahan hatinya agar Bait Suci sungguh menjadi tempat yang efektif untuk berdoa kepada TUHAN. Bukankah Dia menempatkan nama-Nya di sana? Setelah itu, Salomo meminta hal-hal yang lebih khusus: mengenai sumpah keadilan, mengenai kekalahan, pengakuan dosa Israel, dan pemulihannya, mengenai kekeringan, mengenai bencana- bencana, mengenai orang asing, mengenai perang, mengenai pembuangan Israel. Permohonan pertobatan dan ketaatan Israel menjadi kunci pemulihan dari kehadiran TUHAN  di dalam bait-Nya. Ketiga, doa untuk bait Allah dan kerajaan. Bagian ini merupakan penutup, yang menekankan perjanjian antara Allah dengan Daud agar kehadiran dan kesetiaan-Nya menjadi dasar kehidupan!

Doa adalah titik awal gerak dan juang orang percaya. Di dalam doa kita didorong untuk bergerak menjadi berkat bagi sesama serta berjumpa dengan keberadaan diri dan ke-Mahkuasa-an Tuhan. Doa menolong kita untuk menyadari gerak juang hidup orang percaya sebagai Bait Suci yang diwujudkan dalam perilaku yang menyatakan tentang relasi yang sakral antar Tuhan dan manusia. Doa menggerakkan setiap orang percaya untuk berjuang membangun relasi kasih dengan Tuhan dan sesama dalam kesadaran, bahwa kuasa-Nya bekerja di setiap aktivitas kehidupan. Hadirlah sebagai pribadi yang selalu menyatakan tentang ke-Mahakuasa-an Tuhan melalui perilaku dan tutur kata setiap hari. Itulah Doa.
Amin.
MENYANYI :  NKB 140. (1, 2)
Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa;
Dia dan ‘ku bertemu, bila ‘ku berdoa.
Ref.
Bila ‘ku berdoa, bila ‘ku berdoa,
Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa.

Tiada bimbang dan gentar, bila ‘ku berdoa;
hatiku pun bergemar, bila ‘ku berdoa.
Ref.
Bila ‘ku berdoa, bila ‘ku berdoa,
Tuhan sambut jiwaku, bila ‘ku berdoa.

DOA :
Ya Tuhan, tolonglah kami untuk selalu hadir sebagai pribadi yang menyatakan ke-Mahakuasa-an-Mu melalui perilaku dan tutur kata setiap hari.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Mezbah Keluarga : JANJI ALLAH DAN PENGGENAPANNYA



MEZBAH KELUARGA 
Rabu, 23 Desember 2020

MENYANYI : KJ 291. (1 - 4)
Mari bersyukur semua 
atas kebajikan Tuhan!
(Ref.)
Kasih perjanjianNya 
sungguh nyata selamanya.

Langit bumi ciptaanNya 
mencerminkan kuasaNya.
(Ref.)
Kasih perjanjianNya 
sungguh nyata selamanya.

UmatNya dibebaskanNya 
untuk hidup bersejaht'ra.
(Ref.)
Kasih perjanjianNya 
sungguh nyata selamanya.

DOA : 
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu
atas kasih setia-Mu yang menaungi hari-hari persiapan kami untuk peristiwa Kristus.
Terangi kami dengan rahmat-Mu, sehingga kami dapat menyambut orang-orang lain, sebagaimana Engkau menyambut kami.

Dalam nama Tiga yang Kudus,
Yang ada dahulu, kini dan nanti.
Amin


BACA ALKITAB : 2 Tawarikh 6:3-11

RENUNGAN :
JANJI ALLAH DAN PENGGENAPANNYA
Bangsa Isarel sangat bersukacita, karena Bait Suci telah selesai dibangun. Awan kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci itu ketika paduan suara  menyanyikan pujian dan syukur kepada TUHAN (2Taw. 5:13-14). 
Melalui kegiatan pembangunan Bait Suci yang dilakukan dengan penuh kegembiraan itu Salomo mengalami proses pembelajaran dan perjalanan iman yang sangat berharga. 
Bagi Salomo, TUHAN sendirilah yang telah membangun Bait-Nya. Dan karena itu Salomo memberikan kesaksian dan memuji TUHAN karena ia melihat bahwa selesainya pembangunan Bait Suci merupakan wujud pemenuhan janji TUHAN, secara khusus pada Daud, ayahnya (4, 10). Bait Suci adalah simbol kehadiran dan penebusan TUHAN atas bangsa Israel. Bait Suci  menceritakan tentang kemuliaan TUHAN dalam kehidupan umat yang telah menerima kasih karunia dan keselamatan-Nya. Kemuliaan TUHAN dideskripsikan dalam ritual persembahan-persembahan kurban yang dilaksanakan oleh umat Israel. Karena itu, Bait suci sangat penting dalam kehidupan peribadahan dan kehidupan berbangsa Israel. 

Kita yang telah ditebus dalam Kristus Yesus, kita ini adalah Israel baru, kita pun menerima janji Tuhan melalui firman-Nya. Memercayai janji Tuhan dan meyakini bahwa Tuhan tidak akan ingkar janji adalah sikap yang perlu kita pelihara sebagai seorang pengikut Kristus. 
Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ia selalu melaksanakan janji-Nya sesuai dengan firman-Nya. Penggenapan akan janji itu merupakan suatu proses pembelajaran dan perjalanan iman, yang memerlukan kesabaran, ketekunan dan pengharapan, bahwa Tuhan akan melaksanakan janji-Nya sesuai dengan waktu dan rencana-Nya.
Amin.

MENYANYI :  GB 252. 1  2  4
Berpeganglah pada janji Tuhanmu.
Di sepanjang masa Ia beserta.
Angkatlah pujian, puji nama-Nya,
berpeganglah pada janji-Nya.
(Ref.)
Jangan bimbang, 
berpeganglah pada janji Jurus'lamat.
Jangan bimbang, 
percaya pada janji Tuhanmu.

Berpeganglah pada janji Tuhanmu,
bila ketakutan datang menyerang.
Oleh Firman Allah, pasti kau menang,
berpeganglah pada janji-Nya.
 (Ref.)
Jangan bimbang, 
berpeganglah pada janji Jurus'lamat.
Jangan bimbang, 
percaya pada janji Tuhanmu.

Berpeganglah pada janji Tuhanmu,
hidupmu tambatkan pada kasih-Nya.
Roh Kudus menuntun jalan hidupmu
berpeganglah pada janji-Nya.
(Ref.)
Jangan bimbang, 
berpeganglah pada janji Jurus'lamat.
Jangan bimbang, 
percaya pada janji Tuhanmu.

DOA:
Tuhan, tolong ajar kami untuk percaya pada janji-Mu dan bersabar dalam pengharapan yang teguh akan penggenapannya sesuai dengan rencana-Mu, waktu-Mu.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Selasa, 22 Desember 2020

Mezbah Keluarga : MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN



MEZBAH KELUARGA, 
Selasa 22 Desember 2020

MENYANYI :  KJ 454. (1, 2)
Indahnya saat yang teduh 
menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa padaNya, 
sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar, 
jiwaku aman dan segar;
'ku bebas dari seteru 
di dalam saat yang teduh.

Indahnya saat yang teduh 
dengan bahagia penuh.
Betapa rindu hatiku kepada saat doaku.
Bersama orang yang kudus 
kucari wajah Penebus;
Dengan gembira dan teguh 
kunanti saat yang teduh.

DOA :
Ya Yesus , semoga cahaya kasih-Mu selalu menyinari hati kami. Ketika Natal semakin dekat, kami semakin mengagumi kasih-Mu yang begitu besar. Biarkanlah kasih-Mu mengubah setiap segi kehidupan kami dan menyentuh setiap orang yang kami jumpai, menerima kehadiran-Mu dengan hati yang terbuka.
Amin

BACA ALKITAB : 1Tawarikh 22:2-10  

RENUNGAN : 
MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN
Karena dia tidak memenuhi syarat untuk membangun Bait Suci, Daud mewariskan kerinduannya dan tugas mulia itu kepada anaknya, Salomo. Namun Daud menyadari akan keadaan Salomo, anaknya.  Kemudian Daud berkata, “Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, sedangkan bait yang akan dibangun bagi TUHAN harus luar biasa besar, masyhur, dan mulia di seluruh negeri. Itulah sebabnya, aku akan membuat persiapan untuk itu.” Lalu, Daud membuat banyak persiapan sebelum kematiannya (22:5-AYT). Inilah bentuk kepedulian seorang bapa dalam mempersiapkan anak-anaknya! 

Daud mempersiapkan segala sesuatunya untuk kelancaran pembangunan Bait Suci. Pertama, Memberitahukan rancangan Tuhan. Daud memanggil Salomo anaknya, karena ia mengetahui rancangan Tuhan bagi Salomo. Daud  kemudian memerintahkannya untuk membangun bait TUHAN, Allah Israel. -- Betapa indahnya jika kita orangtua mampu mengetahui rancangan Tuhan untuk anak-anak kita, memperhatikan talenta mereka dan berdoa untuk pengembangannya di masa depan. Kedua, Melengkapi segala kebutuhannya. Daud menyiapkan bahan bangunan dari kualitas terbaik dan jumlah yang tak terhitung: besi, kayu aras, emas, perak, tembaga, besi, dan batu. Daud juga mempersiapkan tukang-tukang untuk mengerjakan Bait Allah itu.  Daud meminta para pembesar Israel untuk memberikan dukungan kepada Salomo dalam pekerjaan besar itu. Ketiga, Memberi semangat dan nasihat. Bagi Daud, pekerjaan suci itu hanya bisa dilakukan bila Salomo hidup dekat Allah. Tanpa Allah, maka Salomo tak akan memiliki kekuatan untuk membangun Bait Suci sesuai keinginan Allah. Daud memberi semangat Salomo untuk tidak menunda pekerjaan, ia mendoakan agar Tuhan menyertai dan menasihati agar Salomo mencari Tuhan senantiasa. 

Daud melakukan hal yang baik dan penting untuk masa depan keluarga dan bangsanya, yaitu dengan membuat persiapan yang baik dan perencanaan yang matang. Perilaku hidup Daud menjadi contoh yang baik bagi kita para orang tua. Mari kita mempersiapkan anak-anak untuk mengarungi kehidupan masa depan mereka dengan rencana-rencana yang baik. Hal tersebut akan memotivasi anak-anak untuk mengerjakan hal-hal yang baik dalam kehidupan mereka. Kesediaan kita dalam menceritakan kerinduan kepada anak-anak merupakan sarana motivasi bagi mereka untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Amin.

MENYANYI :  NKB 133.(2, 3)
Syukur atas bunga mawar, 
harum, indah tak terp’ri.
Syukur atas awan hitam 
dan mentari berseri.
Syukur atas suka-duka 
yang ‘Kau b’ri tiap saat;
Dan FirmanMulah pelita 
agar kami tak sesat

Syukur atas keluarga 
penuh kasih yang mesra;
Syukur atas perhimpunan 
yang memb’ri sejahtera.
Syukur atas kekuatan 
kala duka dan kesah;
Syukur atas pengharapan 
kini dan selamanya!
DOA :
Ya Tuhan Yesus, mohon berikanlah hikmat-Mu, agar kami tetap memelihara sukacita-Mu dalam berbagai situasi hidup yang kami jalani.

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga; Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. -- Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Senin, 21 Desember 2020

PA Natal : PESAN NATAL

Bahan PA untuk Menyambut Natal 
Bacaan Alkitab: Lukas 2:1-20
PESAN NATAL
Tepat pada hari Yesus lahir, ada proklamasi luar biasa tentang pesan Natal, bukan di katedral yang megah atau auditorium yang indah, melainkan di padang, kepada para gembala yang sederhana, yang sedang menjaga kawanan domba mereka pada waktu malam. Barangkali inilah proklamasi dari pesan Injil yang paling pertama.

Pesan pada malam itu begitu jelas. Pengkhotbahnya adalah seorang malaikat yang membawa "kabar baik" (Lukas 2:10). Frasa, "Aku memberitakan kepadamu kabar baik" adalah kata Yunani dari "evangelizo", yang berarti "Saya menginjil". Itulah yang dilakukan oleh malaikat! Dari akar kata Yunani yang sama, kita memiliki kata yang terkadang diterjemahkan menjadi "Injil". Itu adalah pesan tentang Sang Juru Selamat, Kristus, yaitu Yang diurapi dan Mesias yang sudah lama dinantikan. Ini adalah ibadah penginjilan pertama yang terjadi tepat pada hari ketika Yesus lahir.

Sungguh luar biasa bahwa pada ibadah Natal yang paling pertama, kabar tentang peristiwa terbesar dalam sejarah, diberitakan bukan kepada orang-orang yang memiliki kualifikasi luar biasa, melainkan kepada jemaat yang terdiri dari gembala-gembala yang sederhana. Pesan ini adalah untuk seluruh umat manusia.

Ibadah penginjilan pertama itu tidak akan lengkap tanpa paduan suara, dan paduan suara ini datang secara khusus dari surga! Apa artinya
paduan suara tanpa sebuah lagu kebangsaan? Lagu yang mereka
nyanyikan adalah untuk kemuliaan bagi Allah dan berbicara tentang kedamaian bagi orang-orang yang kepadanya Allah berkenan. Pastilah sebuah pengalaman yang luar biasa untuk duduk di padang dan mendengar suatu paduan suara yang menyanyikan lagu dari surga.

Pesan Injil menuntut respons, dan para gembala memutuskan untuk pergi ke Betlehem dan melihat sang Juru Selamat yang telah diberitakan kepada mereka oleh para malaikat. Kehidupan mereka tidak akan pernah sama lagi. Respons mereka adalah menyebarkan pesan itu ke mana saja, dan mereka kembali kepada kawanan domba mereka sambil memuliakan dan memuji-muji Allah!
Sungguh suatu ibadah penginjilan pertama yang luar biasa pada hari kelahiran Kristus. 
Di sana terdapat:
Lokasi -- Padang;
Pengkhotbah -- Malaikat;
Jemaat -- Para gembala;
Pesan -- Juru Selamat, Kristus Tuhan;
Paduan suara -- Tuan rumah surgawi;
Lagu gereja -- Gloria in Excelsis Deo;
Respons -- Marilah kita pergi untuk melihat Kristus.

Hanya ada satu pertanyaan pada hari yang sangat istimewa ini, saat kita merayakan kelahiran Kristus. Apakah yang akan Anda berikan sebagai respons terhadap Injil? Dia bukan lagi Bayi di Betlehem, melainkan Raja atas segala raja dan Tuhan segala tuhan yang penuh kemenangan yang telah mengalahkan dosa dan maut! "Mari kita menyembah dan memuji Dia, Kristus Tuhan!"

Sumber: Buku "Janji - Makna Natal yang Sejati" karya Michael Ross - Watson, halaman 51 - 5