SUKU BUOL (Sulawesi Tengah)
Suku Buol hidup di wilayah-wilayah Biau, Momunu, Bunobugu, dan Paleleh, di wilayah Kabupaten Toli-Toli, di bagian utara dari Provinsi Sulawesi Tengah.
Dahulu suku ini menghuni daerah gunung, namun kini mereka tinggal di desa-desa yang tersebar di bagian tengah semenanjung sebelah Utara pulau tersebut, hingga ke sebelah Barat Laut wilayah suku Gorontalo.
Kadang-kadang, orang-orang Buol dianggap sebagai subkelompok dari suku Gorontalo karena memiliki kemiripan-kemiripan budaya dan bahasa. Mereka berbicara dalam bahasa Buol, bahasa yang sangat dekat dengan bahasa Toli-Toli yang diucapkan oleh suku-suku tetangga mereka.
Wilayah Buol terbentuk dari kebangkitan dan keruntuhan kerajaan-kerajaan kecil, serta persatuan mereka yang tidak permanen untuk menjadi kesatuan yang lebih besar untuk kepentingan pertahanan dan penaklukan.
Kemungkinan besar, wilayah tersebut semula dihuni oleh orang-orang keturunan Toraja dengan pembentukan identitas suku Buol yang secara bertahap, melalui keragaman bahasa dan lembaga-lembaga para penguasa wilayah.
SEPERTI APA KEHIDUPAN MEREKA?
Tidak ada sistem jalan raya yang baik di daerah ini, sehingga hampir semua kontak antar-orang-orang Buol adalah melalui laut, karena wilayah tersebut dibatasi oleh Laut Sulawesi. Meskipun banyak desa Buol yang terbatas dalam hubungan mereka, mereka masih tetap menjaga kesatuan sebagai sebuah kelompok. Mereka dipersatukan dengan bahasa dan praktik-praktik budaya. Sebagian besar orang-orang Buol hidup dari pertanian padi yang teririgasi maupun yang nonirigasi. Mereka juga menanam kelapa dan cengkih, yang menjadi komoditi ekspor. Hutan hujan tropis di wilayah tersebut juga mendukung mereka dengan hasil panen rotan, damar, kayu manis, dan gula merah. Orang-orang Buol di sepanjang wilayah pesisir yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Selain itu, ada juga orang Buol yang bekerja sebagai pedagang.
Di masa lalu, orang-orang Buol hidup di bawah kekuasaan Kerajaan Buol. Sebagai akibat dari pola sosial kerajaan tersebut, terdapat beberapa kelas di dalam masyarakat.
Ada kelas yang terdiri dari keluarga raja (tan poyoduiya); bangsawan yang memiliki ikatan erat dengan raja tersebut (tan wayu); kelas yang memiliki ikatan jauh dengan keluarga raja (tan wanon); rakyat jelata (taupat); dan kelas buruh yang terdiri dari orang-orang yang telah melanggar hukum-hukum adat atau tahanan perang. Selama masa itu, setiap kelas berbeda satu sama lain dan orang-orang dapat melihat kelas sosial dari seseorang dengan mengamati pakaian sehari-hari mereka. Struktur kelas yang terdahulu itu kini telah berubah sebagai akibat pengaruh Islam dan kemajuan pendidikan. Kemajuan dalam bidang ekonomi juga telah memengaruhi pola hidup orang-orang Buol. Saat ini, status sosial didasarkan pada posisi seseorang sebagai pemimpin pemerintahan atau agama, selain tingkat pendidikan. Namun demikian, pemimpin-pemimpin adat dan mereka yang dituakan masih tetap dihormati.
APA KEYAKINAN MEREKA?
Sebagian besar orang-orang Buol telah memeluk agama Islam dan agama ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan mereka. Namun demikian, kepercayaan animistis kuno masih kuat dalam kehidupan sehari-hari. Mereka masih percaya pada kuasa-kuasa roh-roh yang tidak kelihatan yang mendiami tempat-tempat keramat. Banyak yang mencari bantuan dukun (cenayang, tabib, atau okultis) untuk mencegah sakit atau mengusir roh-roh jahat.
APA KEBUTUHAN MEREKA?
Perhutanan dan perikanan adalah potensi terbesar untuk perkembangan ekonomi yang lebih luas bagi wilayah Buol. Sektor pariwisata juga memiliki potensi untuk berkembang, karena wilayah pesisir Buol memiliki banyak keunikan lokal. (t/Anna)
POKOK DOA:
1) Doakan agar Tuhan memberkati sektor ekonomi dan pariwisata di wilayah Buol, agar semakin berkembang sehingga dapat menjadi jalan masuk bagi Injil ke tengah-tengah mereka.
2) Doakan Tuhan memberi hikmat kepada pemerintah agar dapat memerhatikan kebutuhan sistem transportasi darat, laut, udara, dan telekomunikasi yang memadai.
3) Doakan agar Tuhan bekerja di tengah suku ini, sehingga mereka dilepaskan dari kuasa roh-roh jahat yang masih membelenggu kehidupan mereka.
4) Doakan agar Tuhan bekerja di tengah-tengah suku Buol, supaya para pemimpin adat mereka mau membuka diri kepada Kabar Keselamatan Yesus Kristus.
5) Doakan agar Tuhan memberi pekerja-pekerja misi yang bekerja di tengah-tengah suku ini dapat menjangkau jiwa-jiwa dengan lebih efektif lagi bagi Tuhan.
Sumber informasi :
https://misi.sabda.org/buol-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar