🌺 PELAYAN PEMBOHONG🌺
SBU 2 Samuel 16:1-4
Lalu bertanyalah raja kepada Ziba: "Apakah maksudmu dengan semuanya ini?" Jawab Ziba: "Keledai-keledai ini bagi keluarga raja untuk ditunggangi; roti dan buah-buahan ini bagi orang-orangmu untuk dimakan; dan anggur ini untuk diminum di padang gurun oleh orang-orang yang sudah lelah. (ayat 2)
Bacaan kita mengisahkan bagaimana betapa baik perlakuan Daud terhadap Mefiboset, putra Yonatan. Daud dengan bijak mempercayakan harta milik Mefiboset untuk diurus oleh Ziba, pelayan Mefiboset, sementara Daud menjamu Mefiboset di meja makannya sendiri.
Ziba memberi Daud banyak hadiah berupa perbekalan, yang makin disambut baik karena hadiah itu tiba pada saat yang tepat. Dengan hadiah ini Ziba bermaksud mengambil hati Daud, karena hadiah memberi keluasan kepada orang, dan membawa dia menghadap orang-orang besar.
Tetapi sungguhkah Ziba tulus dan jujur? Tidak! Ziba pembohong. Ia tidak merencanakan apa-apa selain mencari keuntungan sendiri dan menjadikan harta Mefiboset sebagai miliknya sendiri.
Sepertinya, Ziba tidak puas sekadar menjadi pengelola harta milik Mefiboset, ia juga ingin menjadi pemiliknya. Sekaranglah, pikir Ziba, saatnya bagi dia untuk menjadikan dirinya pemilik harta itu. Jika ia bisa mendapatkan pengakuan untuk itu dari pihak yang berkuasa, apakah itu Daud atau Absalom sama saja baginya, maka ia berharap dapat mengamankan mangsanya, yang diyakininya akan berhasil dia peroleh dengan cara memancing di air keruh.
Berhati-hatilah terhadap kebaikan seseorang! Ujilah motivasinya dan jangan tergesa-gesa mengambil tindakan atau cepat tergoda.
BERNYANYI
Ada banyak cara untuk berbohong. Sadar tak sadar kita melakukannya tiap hari. Sebagian kita yang mengaku tidak pernah berdusta akan tercengang jika mau menghitung banyaknya dusta yang kita nyanyikan setiap Minggu di gereja.
Baru saja kita menyanyi ‘Jam Sembahyang Yang Kudus’ namun pada kenyataannya kita sudah merasa cukup hanya dengan 2-5 menit berdoa setiap hari. Kita menyanyi ‘Maju Laskar Kristus’, namun kita cenderung menunggu ditarik dan dipanggil untuk bergabung dalam pelayanan.
Kita sering menyanyikan ‘Hujan Berkat Kan Tercurah’ dengan penuh semangat dalam cuaca cerah, namun ketika Tuhan menurunkan sedikit hujan, kita sudah merasa mustahil untuk pergi ke gereja.
Kita menyanyikan ‘Serikat Persaudaraan’, namun kita membiarkan sakit hati merusak ikatan persaudaraan yang berharga. Kita pun menyanyikan ‘Hati Yang Gembira Adalah Obat’, namun kita terus-menerus mengeluh tentang semua yang harus kita lakukan.
Camkan ini, dusta tetaplah dusta, baik dalam bentuk perkataan ataupun nyanyian. Lain ketika jika kita bernyanyi, pastikanlah bahwa kita bersungguh-sungguh dengan nyanyian yang keluar dari mulut kita.
Jangan menjadi pembohong.
DARI BANYAK HAL YANG PERNAH KITA KATAKAN HANYA SEDIKIT YANG KITA LAKUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar