Senin, 3 Oktober 2022
MEZBAH KELUARGA
πΆ
πΆ
π BERDOA :
π MEMBACA ALKITAB
Kolose 1:24-29 (TB)
24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
πΊ RENUNGAN :
SUKACITA KARENA PENDERITAAN
(Kolose 1 : 24-29)
“Sekarang aku bersukaclta bahwa aku boleh menderita karena kamu..” (ay.24a).
Agak aneh kedengarannya kalau seseorang mengatakan: “aku bersukacita karena mengalami penderitaan”. Tetapi inilah yang dikatakan Paulus berdasarkan pengalaman nyata dalam kehidupan pelayanannya: “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu ….”(ay 24).
Ketika Paulus menulis surat ini, ia sedang berada dalam penjara di Roma (sekitar tahun 61 M). Dari Epafras rekan sekerjanya, Paulus mendengar, bahwa jemaat di Kolose sedang mengalami tantangan iman. Mereka sedang menghadapi ajaran sesat yang mengancam masa depan jemaat. Kehadiran ajaran sesaat ini sangat berbahaya karena merupakan serangan terhadap inti kekristenan. Ajaran ini telah menjadikan manusia sebagai pusat dan bukan Kristus.
Membaca surat Kolose ini secara menyeluruh, Paulus mengungkapkan bagaimana perjuangannya dalam pelayanan untuk memberitakan Kristus (bnd. Kol 2:1). Melalui suratnya, Paulus hendak mengatakan kepada jemaat di Kolose, bahwa setiap orang yang mengikut dan melayani Yesus pasti akan mengalami penderitaan (Fil 1:29).
Penderitaan sebagai konsekuensi Iogis bagi seorang yang mengikut Yesus dengan setia. Namun penderitaan karena iman kepada Kristus akan mendatangkan sukacita dalam kehidupan beriman (bnd. Kisah Para Rasul 5:41).
Mengalami tantangan karena iman, sebagai manusia kita pasti menderita. Namun penghayatan akan karya Yesus selalu membuat para pengikut Yesus kuat untuk menghadapinya. Justru para pe-ngikut Yesus bersukacita dalam penderitaan karena dilayakkan mengambil bagian dalam penderitaan Kristus (ayat 24).
Dengan menghayati karya Yesus melalui penderitaan-Nya, maka tantangan dan pergumulan dalam pelayanan akan semakin menguatkan setiap orang yang mengikut Yesus dan setiap orang yang memberi diri untuk melayani. Suatu penderitaan karena iman dan bukan karena berbuat jahat. Penderitaan karena iman kepada Yesus akan mendatangkan kekuatan dan sukacita.
π΅ MENYANYI : GB 245 (1, 2)
πΆ
Hidupku disentuh oleh kasih Tuhan,
dengan cara ajaib 'ku disentuh-Nya.
Giranglah hatiku walau aku cemas.
'Ku disentuh oleh kasih-Nya.
Kasih besar Tuhanku menyentuh hidupku,
lebih besar dari kasih yang dunia beri.
Seluruh hidupku 'ku memuji Tuhan;
'ku disentuh oleh kasih-Nya.
πΆ
Hidupku disentuh oleh kasih Tuhan,
bagiku nyatalah dalam ο¬rman-Nya.
S'lamanya 'ku tetap berpegang pada-Nya
'Ku disentuh oleh kasih-Nya.
Kasih besar Tuhanku menyentuh hidupku,
lebih besar dari kasih yang dunia beri.
Seluruh hidupku 'ku memuji Tuhan;
'ku disentuh oleh kasih-Nya.
π BERDOA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar