MEZBAH KELUARGA
Rabu, 28 Juli 2021
Matius 27
JADILAH TUHAN, KEHENDAK-MU
💠 MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 25:4, 5
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku,
ya TUHAN,
TUNJUKKANLAH ITU KEPADAKU.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
SEBAB ENGKAULAH ALLAH YANG MENYELAMATKAN AKU,
ENGKAU KU NANTI-NANTIKAN SEPANJANG HARI.
💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.
💠 MENYANYI : GB 61. (1, 3)
TUHAN, AJARKANLAH KEHENDAKMU
(Teach Me Thy Will, O Lord)
🎶
Tuhan, ajarkanlah kehendak-Mu;
nyatakan jalan-Mu dan firman-Mu.
‘Kus’rahkan hidupku pada bimbingan-Mu,
dekatkan diriku kepada-Mu
🎶
Ajarlah kukenal kuasa-Mu,
dalam deritapun kupandang Kau.
Hingga di dalam-Mu ‘ku bersejahtera
dan kebimbanganku hilang seg’ra.
💠 BACAAN ALKITAB :
📖 Matius 27:22-24
22 Kata Pilatus kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan!"
23 Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"
24 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"
💠 RENUNGAN :
JADILAH TUHAN, KEHENDAK-MU
Bukan suara mayoritas, namun kehendak Tuhanlah ukuran dari kebenaran yang sesungguhnya. Di alam demokrasi berbagai keputusan diambil berdasarkan pilihan suara yang terbanyak. Sistem ini merupakan cara pengambilan keputusan yang terbaik walaupun tidak sempurna. Terbaik, sebab keputusan yang diambil secara bersama cenderung lebih baik dibandingkan keputusan yang hanya dibuat oleh satu orang. Tidak sempurna, sebab hikmat manusia terbatas sehingga keputusan yang ia ambil tidaklah selalu benar. Sedangkan Tuhan adalah pribadi yang sempurna. Itu sebabnya kehendak-Nya tidak pernah keliru dan keputusan yang Ia buat selalu benar.
Bahwasanya suara mayoritas belum tentu merupakan kebenaran yang sejati dapat dilihat dari jalannya pengadilan yang dialami Yesus. Sebagaimana yang dicatat di dalam Matius 27 saat itu orang banyak dengan suara lantang menuntut agar Yesus diputuskan telah bersalah dan harus disalibkan. Pilatus mengetahui bahwa tuntutan tersebut bukanlah suatu kebenaran. Itu sebabnya ia mengambil air, membasuh tangannya dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Hal ini menunjukkan bahwa suara mayoritas memang belum tentu merupakan suatu kebenaran. Kebenaran yang hakiki hanyalah kebenaran yang sesuai dengan kehendak Allah yang sempurna.
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :
Sudahkah Anda hidup menurut kehendak Allah? Apakah yang Anda lakukan untuk mengetahui kehendak-Nya?
💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
💠 MENYANYI :
Ny2 PKJ 127. (1, 3)
JADILAH TUHAN, KEHENDAK-MU
🎶
Jadilah, Tuhan, kehendakMu:
‘ku tanah liat di tanganMu.
Bentuklah aku sesukaMu,
aku nantikan sentuhanMu.
🎶
Jadilah, Tuhan, kehendakMu!
Segala kuasa di tanganMu.
Tolonglah, Tuhan, aku lemah,
jamahlah aku, kuatkanlah.
💠 BERDOA :
........
***
Tuhan, firman-Mu adalah kebenaran yang sejati. Melaluinya kami mengenal kehendak dan rencana-Mu yang indah bagi hidup kami.
Ya Tuhan, kami berterima kasih karena dengan firman-Mu Engkau menuntun diri kami agar kami tidak hidup di dalam kesia-siaan namun di dalam kehidupan yang penuh dengan makna.
Ampunilah diri kami ya Tuhan, karena tidak jarang kami ini lebih mengikuti pendapat orang banyak dibandingkan menaati tuntunan firman-Mu.
Karena itu, kami memohon, ubahlah hati kami, dan gantikanlah hati yang keras ini dengan hati yang bersedia untuk menaati kehendak-Mu. Sebab dengan berjalan di dalam kebenaran-Mu maka hidup kami akan memuliakan nama-Mu.
***
Tuhan yang pengasih, kami berterima kasih untuk hari yang baru yang Engkau bentangkan bagi kami pada hari ini. Sertailah diri kami dengan Roh Kudus-Mu dan tuntunlah hidup kami dengan firman-Mu.
Sebab di dalam penyertaan-Mu hati kami akan penuh dengan damai sejahtera dan hidup kami akan mengalami berkat yang berlimpah-limpah.
Di dalam tuntunan-Mu saja maka kami terhindar dari kesesatan dan senantiasa berjalan di dalam keberhasilan.
Karena itu ya Tuhan, kami memohon berikan kepada kami, hati yang peka terhadap tuntunan-Mu itu, dan pakailah hidup kami menjadi saluran dari kasih-Mu di manapun diri kami berada, sehingga hidup kami dapat menjadi sarana memuliakan Engkau.
Ya Yesus Kristus, Engkaulah Tuhan dan Penuntun hidup kami, di dalam nama-Mu kami berdoa.
***
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.