Kamis, 23 September 2021

SIKAP BERGANTUNG KEPADA TUHAN ~ Mezbah Keluarga ~ 24 September 2021

MEZBAH KELUARGA 
Jumat, 24 September 2021
Lukas 6:12, 13
SIKAP BERGANTUNG KEPADA TUHAN


 




💠 MEMBACA MAZMUR :
       ðŸ“œ Mazmur 16:1, 2

Jagalah aku, ya Allah, 

SEBAB PADA-MU AKU BERLINDUNG. 

Aku berkata kepada TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, 

TIDAK ADA YANG BAIK BAGIKU SELAIN ENGKAU!" 
 

💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.


💠 MENYANYI :  KJ 368. (1, 2)
Pada Kaki SalibMu

🎶
Pada kaki salibMu, 
Yesus, 'ku berlindung;
Air hayat Golgota 
pancaran yang agung.

Ref.
SalibMu, salibMu 
yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k'lak 
ada perhentian.

🎶
Pada kaki salibMu 
kasihMu kut'rima;
Sinar Bintang Fajar t'rang 
yang memb'ri cahaya.

Ref.
SalibMu, salibMu 
yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k'lak 
ada perhentian.


 



💠 BACAAN ALKITAB :
      📖  Lukas 6:12, 13
 
12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 

13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul. 



💠 RENUNGAN : 

SIKAP BERGANTUNG KEPADA TUHAN

Mengawali setiap keputusan penting dengan sikap bergantung kepada Allah merupakan langkah terbaik yang dapat kita lakukan. Sebab pada dasarnya keputusan-keputusan yang kita buat di masa lampau akan menentukan keadaan kita di masa kini. Keputusan-keputusan yang tepat akan membuahkan kebahagiaan. Sebaliknya keputusan-keputusan yang keliru akan mengakibatkan penyesalan. Sedangkan pengetahuan dan hikmat kita bersifat terbatas. Sehingga keputusan-keputusan yang kita buat tidaklah selalu tepat. Namun tidak demikian halnya dengan Allah. Hikmat-Nya tidak terbatas. Oleh karena itu penyerahan diri kepada-Nya akan memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang benar.

 

Sikap bergantung kepada Allah Bapa inilah yang Yesus contohkan di dalam keberadaan-Nya di dunia sebagai seorang manusia. Seperti yang dicatat di dalam Lukas 6 ketika akan memilih para rasul-Nya Ia terlebih dahulu berdoa kepada Allah Bapa. Untuk itu Ia berdoa semalam-malaman di tempat yang sunyi. Apabila Yesus, yang adalah Tuhan, sebelum membuat keputusan yang penting merendahkan hati dengan bergantung kepada Allah Bapa melalui doa, apalagi diri kita. Tentu kita juga harus melakukan hal yang sama. Sebelum membuat keputusan yang penting kita perlu menyerahkan diri melalui doa dan memohon tuntunan Allah bagi hidup kita.

 

PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :

Selama ini apakah yang telah Anda lakukan sebelum mengambil keputusan yang penting? Mengapa demikian?
 

💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
 

💠 MENYANYI :    NKB 128. (1, 2)
‘Ku Berserah Kepada Allahku

🎶
‘Ku berserah kepada Allahku
di darat pun di laut menderu.
Tiap detik tak berhenti,
Bapa sorgawi t’rus menjagaku.

Ref.
‘Ku tahu benar ‘ku dipegang erat,
di gunung tinggi dan samudera
di taufan g’lap ‘ku didekap.
Bapa sorgawi t’rus menjagaku

🎶
Mawar di taman dihiasiNya,
elang di langit pun dipimpinNya.
Dia tentu besertaku,
Bapa sorgawi t’rus menjagaku

Ref.
‘Ku tahu benar ‘ku dipegang erat,
di gunung tinggi dan samudera
di taufan g’lap ‘ku didekap.
Bapa sorgawi t’rus menjagaku

💠 BERDOA :


Tuhan, pagi hari ini kembali kami merendahkan diri di hadapan-Mu dan memasrahkan seluruh hidup kami ke dalam tangan-Mu. 

Tuhan, kami menyadari akan keterbatasan diri kami dan ketidakterbatasan hikmat-Mu. Keterbatasan pengetahuan kami menyebabkan tidak jarang kami keliru di dalam membuat keputusan. 

Sedangkan ketidakterbatasan hikmat-Mu membuat tidak ada satupun keputusan-Mu yang salah. Kami bersyukur karena Engkau bersedia menuntun kami dengan hikmat-Mu sehingga kami ini disanggupkan untuk membuat pilihan-pilihan yang benar sesuai dengan kehendak-Mu. 


Ya Tuhan, kepada-Mu kami berharap.

 

Kami juga bersyukur untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepada kami pada hari ini. Tolonglah diri kami agar mampu mengisinya sesuai dengan kehendak-Mu dan dengan kehidupan yang tidak sia-sia. 

Sertailah diri kami di dalam setiap langkah yang kami ambil dan berkatilah setiap upaya kami dengan keberhasilan. Tolonglah kami agar senantiasa bersikap waspada sehingga dengan demikian kami tidak perlu terjerumus ke dalam pencobaan. 

Jadikanlah diri kami sebagai saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitar kami. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Penuntun hidup kami, kami berdoa kepada Allah Bapa kami.


***

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 
Amin. 
 

Tidak ada komentar: