MEZBAH KELUARGA
Selasa, 28 September 2021
Lukas 10
KASIH YANG RELA BERKORBAN
💠MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 2:11-12
Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut
DAN CIUMLAH KAKI-NYA DENGAN GEMETAR,
supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan,
SEBAB MUDAH SEKALI MURKA-NYA MENYALA.
BERBAHAGIALAH SEMUA ORANG YANG BERLINDUNG PADA-NYA!
💠SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.
💠MENYANYI : KJ 17. (1, 4)
Tuhan Allah Hadir
🎶
Tuhan Allah hadir pada saat ini.
Hai sembah sujud di sini.
Diam dengan hormat, tubuh serta jiwa, tunduklah menghadap Dia.
Marilah, umatNya, hatimu serahkan
dalam kerendahan.
🎶
Raja yang mulia, biarlah hambaMu mengagungkanMu selalu,
hingga aku ini sungguh beribadat
sama seperti malaikat,
dan benar mendengar firmanMu,
ya Tuhan, agar kulakukan!
💠BACAAN ALKITAB :
📖 Lukas 10:33-35
33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
💠RENUNGAN :
KASIH YANG RELA BERKORBAN
Kasih tak hanya cukup diungkapkan dalam kata-kata, namun harus diwujudkan dalam tindakan berkorban secara nyata. Memang adalah baik bila kasih itu diutarakan dalam bentuk kata-kata. Sebab berbicara secara lisan maupun melalui tulisan merupakan salah satu cara komunikasi utama yang digunakan oleh manusia. Namun kata-kata saja tentu tidaklah cukup. Kasih juga harus dibuktikan dalam tindakan yang nyata. Di dalam hal ini, yaitu tindakan berkorban. Semakin besar kerelaan seseorang untuk berkorban bagi orang lain menunjukkan akan besarnya kasih yang bersangkutan terhadap orang lain tersebut.
Kaitan antara kasih dengan pengorbanan ini ditulis dalam Lukas 10. Di situ dicatat bahwa Yesus bercerita tentang orang Samaria yang menolong seorang Yahudi yang menjadi korban perampokan, yaitu di jalan antara Yerusalem dan Yerikho. Harus diingat bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang memusuhi orang Samaria. Namun walaupun begitu orang Samaria ini rela mengorbankan waktu, tenaga dan uangnya demi menolong si orang Yahudi. Kerelaannya untuk berkorban bagi orang yang memusuhi dirinya ini menunjukkan besarnya kasih yang bersangkutan. Demikian pulalah kasih Kristus bagi kita. Ia rela mengorbankan diri-Nya sampai mati di kayu salib bagi kita, manusia yang memberontak kepada-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :
Bagaimana seharusnya Anda menanggapi kasih Kristus tersebut? Sudahkah Anda melakukannya?
💠SAAT TEDUH
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
💠MENYANYI : PKJ 275.
Perintah Baru
🎶
💠BERDOA :
Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu karena sangat besar kasih-Mu terhadap diri kami, manusia yang berdosa ini.
Di dalam kasih-Mu itu Engkau telah rela mengorbankan diri-Mu sampai mati di kayu salib demi menyelamatkan diri kami.
Hukuman yang seharusnya kami alami karena dosa-dosa kami telah Engkau tanggung pada diri-Mu sendiri.
Ajarlah kami untuk menghargai kasih-Mu itu dengan balas mengasihi diri-Mu. Yaitu dengan menaati kehendak-Mu dan hidup untuk menyenangkan hati-Mu.
Ya Tuhan, ketika mengawali hari yang baru ini, maka kami menyerahkan diri kami ke dalam tangan pengasihan-Mu.
Tuntunlah kami dengan firman-Mu agar kami senantiasa hidup menurut kehendak-Mu. Penuhilah kami dengan Roh-Mu agar kami mampu hidup untuk menyenangkan hati-Mu.
Ya Tuhan, kami percaya bahwa apabila kami hidup sesuai dengan tuntunan-Mu maka berkat-berkat-Mu akan melimpah atas hidup kami.
Pakailah hidup kami menjadi saksi-Mu yang memuliakan nama-Mu di manapun kami berada.
Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, kami berdoa.
***
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar