MEZBAH KELUARGA
Senin, 1 Februari 2021
Menyanyi : GB 284. (1)
DI JALAN HIDUP YANG LEBAR, SEMPIT
🎶
Di jalan hidup yang lebar, sempit,
orang sedih mengerang.
Tolong mereka yang dalam gelap;
bawalah sinar terang!
Ref.
Pakailah aku, jalan berkat-Mu,
memancarkan cahaya-Mu!
Buatlah aku, saluran berkat
bagi siapa yang risau penat.
Berdoa :
🤲
YA ALLAH YANG KUDUS
Kekuatan kami dan Penebus kami
dengan Roh-Mu kuasai kami selamanya
sehingga melalui rahmat-Mu
kami boleh menyembah Engkau
dan dengan setia melayani Engkau,
mengikuti dan gembira mencari Engkau,
melalui Yesus Kristus,
Juruselamat dan Tuhan kami.
Amin.
Membaca Alkitab :
📖 Markus 10 : 46 - 52
Ayat pilihan :
📌 Markus 10:52 (AYT)
Lalu, Yesus berkata kepadanya, “Pergilah. Imanmu telah menyembuhkan kamu.” Segera saat itu juga, dia mendapatkan kembali penglihatannya dan mengikut Yesus sepanjang jalan.
Renungan :
☦️ BARTIMEUS DAN IMANNYA
Bartimeus memang buta matanya, tapi ia memiliki pendengaran yang tajam. Sudah lama ia mendengar tentang Yesus, tentang Yesus menyembuhkan orang lumpuh dapat berjalan dan orang buta dapat melihat serta berbagai tanda ajaib lainnya. Dan ketika Yesus sedang lewat, maka ia berteriak, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Bartimeus memanggil Yesus dengan sebutan "Anak Daud". Sebutan ini bagaikan sedang memperdengarkan pengharapan mesianik. Sampai dua kali Bartimeus berteriak memohon anugerah Yesus, ia sangat percaya bahwa Yesus punya kuasa untuk mencelikkan matanya. Jadi melalui peristiwa ini Yesus sedang menyatakan kemesiasan-Nya.
Kemudian Yesus bertanya kepada Bartimeus, “Apa yang kamu ingin Aku lakukan bagimu?” Sebenarnya dengan pertanyaan itu, Yesus ingin mengetahui sejauh mana iman dan pengharapan dari Bartimeus. Kemudian Bartimeus meminta, agar ia dapat melihat. Dari permintaan itu, terlihat pengakuan iman Bartimeus akan kuasa Yesus yang sanggup menyembuhkan. Dan Yesus pun menyatakan bahwa imannya itu telah menyelamatkan dia. Harapan Bartimeus yang dilandasi iman, yaitu agar ia dapat melihat, telah digenapi.
Dari peristiwa ini, ada dua hal besar terjadi dalam diri Bartimeus, yaitu keselamatan rohani dan kesembuhan jasmaninya. Bukan saja mata jasmaninya menjadi sembuh sehingga dapat melihat Yesus secara fisik, tetapi mata rohaninya pun dapat melihat akan kemahakuasaan Yesus. Dari peristiwa ini, kita melihat sikap Bartimeus sebagai seorang murid. Ia tinggalkan segala sesuatu, respons itu dilambangkan dengan 'melemparkan jubahnya'. Ini respons yang sangat bertolak belakang dengan respons dari orang kaya yang tidak rela meninggalkan harta miliknya. Keinginan Bartomeus 'hanya untuk dapat melihat', itu juga bertolak belakang dengan keinginan Yakobus dan Yohanes yang minta kedudukan.
Beriman kepada Yesus dan bersedia menjadi murid-Nya bukan mengarahkan kita kepada hal-hal yang bersifat materi, tetapi akan dapat menolong kita untuk memahami makna jalan penderitaan, jalan salib Kristus. Marilah kita belajar dari Bartimeus, yang meskipun buta fisik, tetapi dapat melihat Tuhan dengan imannya. Iman kepada Tuhan memampukan seseorang melihat segala sesuatu dengan mata rohani yang jernih. Di balik penderitaan yang dialaminya, Bartimeus mampu melihat, mengalami, menyelami serta memaknai penderitaan itu sebagai sebuah perjalanan hidup penuh arti. Dan Bartimeus mengakhiri pergumulan hidupnya dengan merefleksikan hidupnya dalam terang jawaban Allah.
Menyanyi : GB 284. (2, 3)
DI JALAN HIDUP YANG LEBAR, SEMPIT
🎶
Wartakan Kristus dengan kasih-Nya;
pengampunan-Nya penuh.
Orang 'kan datang 'pabila engkau
menjadi saksi teguh.
Ref.
Pakailah aku, jalan berkat-Mu,
memancarkan cahaya-Mu!
Buatlah aku, saluran berkat
bagi siapa yang risau penat.
🎶
Seperti Tuhan memb'ri padamu
dan mengasihi dikau,
b'ri bantuanmu di mana perlu,
Yesus mengutus engkau!
Ref.
Pakailah aku, jalan berkat-Mu,
memancarkan cahaya-Mu!
Buatlah aku, saluran berkat
bagi siapa yang risau penat.
Berdoa :
🤲
Ya Tuhan, ingatkanlah kami agar memiliki iman yang teguh seperti imannya Bartimeus, sehingga memampukan kami untuk melihat segala sesuatu dengan mata rohani yang jernih.
Ya Tuhan, berikan kepada kami suatu sukacita untuk menyemangati orang lain agar hidup beriman dan mengandalkan Tuhan.
----- saat teduh -----
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.