Kamis, 07 Januari 2021

Renungan Epifani : MENGUNGSI








MENGUNGSI

oleh : Zakaria J. Ngelow



Selamat merayakan Hari Epifani, tanggal 6 Januari; perayaan terakhir dalam Lingkaran Natal kalender liturgis gereja. Dalam pemaknaan Yesus Kristus adalah Raja atau Juruselamat bagi bangsa-bangsa, perayaan ini terutama menunjuk pada penyembahan orang Majus (Matius 2: 1-12) – para bangsawan kaya dan kaum terpelajar dari Timur – menyembah bayi Yesus dan memberi persembahan yang mahal harganya.


Tetapi dalam kisah Alkitab mengenai perkunjungan orang-orang Majus dari Timur ini ada kisah tentang tipu daya dan kekejaman membunuh anak-anak demi kekuasaan. Raja Herodes, yang memerintah orang Yahudi atas nama Kaisar Romawi, kaget mendengar dari orang-orang Majus bahwa ada raja orang Yahudi yang baru lahir. Dia meminta informasi para ahli Taurat dan imam-imam kepala, yang mengatakan bahwa nabi Mikha menubuatkan Mesias akan lahir di kota Betlehem. Lalu Herodes meminta supaya kalau orang Majus sudah menemukan bayi itu untuk kembali memberitahunya, supaya dia juga pergi menyembahnya, katanya. Dari cerita selanjutnya orang Majus diperingatkan malaekat untuk tidak pulang melalui Yerusalem menemui Herodes, sehingga raja Herodes kalap memerintahkan tentaranya membunuh semua anak kecil di Betelehem. Sebelum itu, malaekat Tuhan sudah menyuruh Yusuf membawa Maria dan bayi Yesus mengungsi ke Mesir.



Kisah ini memerlihatkan realitas kehidupan yang dikelilingi kuasa-kuasa jahat, kuasa permusuhan, kebencian, kerakusan, korupsi, kuasa kematian. Tetapi dalam kenyataan hidup yang kelam itu Allah bertindak melakukan penyelamatan, memberi kehidupan, dan bahkan Alkitab memberitakan bahwa kemudian, di dalam salib kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, kuasa maut dikalahkan.

Di tengah pandemi COVID-19 berita tentang Tuhan Allah yang bertindak menyelamatkan dan memberi kehidupan menjadi kekuatan dan harapan. Virus Corona baru memang sangat menular dan sangat mematikan, dan banyak orang di seluruh dunia terpapar; banyak juga yang meninggal. Kita menghadapi semua itu dengan iman dan pengharapan bahwa di tengah ancaman wabah global virus Corona baru Tuhan ada dan bertindak menyelamatkan dan menjaga kehidupan umat manusia dan seluruh ciptaan-Nya. Dalam keyakinan iman itulah kita berjalan dengan waspada dalam kekelaman lembah bayang-bayang maut pandemi COVID-19 di tahun 2021.

Makassar, Epifani 2021



Sumber :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10224908839614851&id=1431082919

Tidak ada komentar: