Rabu, 13 Januari 2021

Mezbah Keluarga : MERDEKA DARI BANALITAS : MELIHAT KEMBALI KEHADIRAN TUHAN DI ALAM



MEZBAH KELUARGA, 
Rabu 13 Januari 2021


MENYANYIKJ 69. (1, 2, 3)  
Pada mulanya

 ðŸŽ¶  Pada mulanya gelap semuanya, 
sunyi senyaplah samudera.
Allah bersabda: terang bercahaya; 
hari pertama di dunia.

🎶  Pada mulanya belum ada langit; 
atas dan bawah tercampurlah.
Allah bersabda: bentangan pun jadi; 
hari kedua di dunia.

🎶  Pada mulanya belum ada tanah 
yang menumbuhkan tanamannya.
Allah bersabda: terciptalah darat; 
hari ketiga di dunia.


BERDOA :

🤲  Ya Tuhan, Engkaulah Sang Misteri,
yang melampaui semua definisi, 
   kami berdoa kepada-Mu
Ketika di tengah ketidakpastian,
   kami dapat beriman.
Ketika di tengah kecemasan,
   kami dapat kelegaan.
Ketika di tengah ketegangan,
   kami dapat ketenangan.
Ketika di tengah ketakutan,
   kami dapat andalkan.
Ketika di tengah keraguan,
   kami dapat kepastian.
Ketika di tengah kebingungan,
   kami dapat kejelasan.
Ketika di tengah pandemi,
   kami mengenal damai.
Ketika di tengah keadaan apa pun,
   kami mengenal kasih.

Ya Tuhan, besertalah dengan kami,
Amin.

BACA ALKITAB : Mazmur 104 : 19 - 21

RENUNGAN :
MERDEKA DARI BANALITAS : MELIHAT KEMBALI KEHADIRAN TUHAN DI ALAM

         Tuhan adalah Pencipta yang membuat  matahari dan bulan sebagai benda-benda penerang di langit untuk memelihara kehidupan. Benda-benda penerang memiliki dua fungsi, sebagai alat untuk menerangi, dan sebagai pengatur siklus waktu di bumi. Siklus waktu siang dan malam menjadi pertanda bagi semua ciptaan untuk beraktivitas sesuai dengan kodratnya.

           Penulis Mazmur 104 memahami bahwaTuhan adalah Pencipta alam semesta, karena itu ia mengajak pembacanya untuk masuk ke dalaman Kisah Penciptaan. Sering orang lalu merasa sudah membaca atau mendengar Kisah Penciptaan, merasa sudah biasa dengan kisah ini. Karena itu, orang merasa banal dengan Kisah Penciptaan ini. Banalitas Kisah Penciptaan membuat orang merasa sudah banyak yang tahu, seolah-olah sudah paham benar dengan segala bagian dari kisah ini. Padahal tidak setiap bagian dari Kisah Penciptaan itu dapat orang hayati dengan baik dan benar.


           Pembacaan Alkitab hari ini mengajak kita merenungkan Tuhan di dalam kompleksitas (= kerumitan) penciptaan. Tuhan yang mencipta dan juga memelihara ciptaan-Nya. Tuhan menghadirkan manajemen hidup dan pola hidup berdasarkan penciptaan. Misalnya, musim dingin menata dan menyusun pola hidup bagi manusia yang tinggal di wilayah yang memiliki keadaan iklim tersebut. Jadi, setiap orang menjalani kehidupan mereka di dalam rancangan Tuhan.

         Meskipun demikian, manusia memiliki kehendak bebas. Dan kehendak bebas itu semakin tidak terkontrol, bahkan menguasai diri manusia sendiri. Salah satu akibatnya, kehendak bebas manusia tersebut telah mengubah hutan biodiversitas ( hutan bio - diversitas = hutan keanekaragaman hayati) menjadi hutan beton dan hutan sawit. Jiwa pada setiap manusia yang dikuasai kehendak bebas oleh kehendak bebas tersebut menjadi tertindas. Jiwa yang tertindas itu memerlukan pertolongan Tuhan untuk dibasuh, disegarkan dan dibimbing oleh hikmat-Nya. Dan Kitab Mazmur dikenal sebagai Kitab Hikmat yang memiliki tujuan tersebut. 



MENYANYIKJ 69. (4, 5, 6, 7) 
Pada Mulanya

🎶  Pada mulanya belum ada surya, 
bulan dan bintang dan masanya.
Allah bersabda membuat semua; 
hari keempat di dunia.

 ðŸŽ¶  Pada mulanya belum ada ikan, 
burung bersayap belum pernah.
Allah bersabda: segala tercipta; 
hari kelima di dunia.

🎶  Pada mulanya belum ada hewan 
yang menemani manusia.
Allah bersabda menjadikan insan; 
hari keenam di dunia.


🎶  Pada mulanya semua terjadi: 
langit dan bumi dan isinya.
Allah Pencipta telah memberkati 
hari ketujuh di dunia.

BERDOA :

🤲  Ya TUHAN, Engkau sungguh agung.
Alam dan segala isinya adalah bentuk konkrit keagungan-Mu itu.
Di hadapan alam yang Engkau ciptakan, 
aku mengakui, keagungan-Mu.
Di hadapan alam yang Engkau ciptakan, 
aku mengakui, betapa kecilnya diriku.
Di hadapan alam yang Engkau ciptakan, 
aku mengakui, ketergantungan diri ini kepada alam.
Di dalam setiap pengakuan ini, jiwaku menyaksikan keagungan-Mu yang terpancar melalui alam dan segala isinya.
Pujilah TUHAN, hai jiwaku !

---- saat teduh ----

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Tidak ada komentar: