DELAPAN PELAJARAN DARI WABAH VIRUS CORONA
1. Manusia rapuh, tidak berdaya.
Pemazmur (103: 15-16) menyatakan:
"Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi."
Di Mazmur lainnya, 90: 12, dinyatakan:
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
2. Kesetaraan manusia.
Di hadapan virus semua manusia dari semua sukubangsa dan latar belakang berbeda sama saja. Perbedaan hanya pada yang kuat daya tahan tubuhnya dengan yang lemah melawan virus Corona.
3. Kehilangan kontrol atas kehidupan.
Dengan teknologi moderen manusia dapat mengontrol berbagai hal dengan mudah, dari remote TV atau AC, alarm HP, sampai tombol senjata pemusnah. Tetapi virus Corona tidak/belum dapat dikontrol manusia. Tidak semua hal dapat diatur, selalu ada keterbatasan manusia.
4. Mengalami penderitaan karena dikucilkan.
Banyak orang yang dicurigai terpapar virus Corona disisihkan, bahkan diisolasi, dari kehidupan bersama dalam masyarakat (dan gereja). Rasa sakitnya lebih dari penyakit itu sendiri.
5. Membedakan antara ketakutan dan iman.
Hidup dalam kecurigaan bahwa orang-orang di sekitar kita pembawa virus Corona amatlah tidak nyaman. Pilihan sebaliknya adalah tetap waspada menjaga kesehatan, namun beriman kepada Tuhan, yang pengasih dan setia menjaga hidup kita. Lukas 21: 24,
"Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang."
6. Kita makin sadar untuk berserah dan berdoa kepada Tuhan.
Mendoakan diri sendiri dan orang lain yang menderita. Juga mendoakan pemerintah dan semua orang yang berjuang mencari solusi atas wabah ini.
7. Reorientasi kehidupan.
Kesibukan sehari-hari dalam upaya mencapai hidup sukses membuat orang lupa makna dan tujuan hidup. Wabah virus Corona memaksa kita menempatkan hidup kita pada arah yang benar.
8. Sadar akan dosa dan kebinasaan.
Alkitab mewartakan mengenai realitas dosa, yang lebih buruk daripada virus Corona. Kuasa dosa adalah maut, kebinasaan. Jalan keluarnya adalah menerima hidup kekal dalam penebusan Kristus.
Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” (Yohanes 11: 25-26).
Sumber :
zngelow@maret2020
Disarikan dari Mark Oden
https://www.thegospelcoalition.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar