Mezbah Keluarga 18 Januari 2021
Menyanyi : KJ 413. (1)
Tuhan, Pimpin AnakMu
🎶 Tuhan, pimpin anakMu,
agar tidak tersesat.
Akan jauhlah seteru,
bila Kau tetap dekat
Ref.
Tuhan pimpin!
Arus hidup menderas;
Agar jangan 'ku sesat,
pegang tanganku erat.
Berdoa :
🤲 Ya Allah yang Mahatinggi
dan Mahamulia,
terangi kegelapan hati kami
dan beri kami
suatu iman yang sejati,
suatu pengharapan yang jelas
dan suatu kasih yang sempurna.
Beri kami suatu kesadaran Ilahi
dan pengenalan akan Diri Tuhan,
sehingga kami bisa melakukan setiap hal
untuk menggenapi kehendak-Mu;
melalui Yesus Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Membaca Alkitab : Yohanes 6:1-15
Renungan :
KARYA KRISTUS MENCUKUPKAN YANG TERBATAS
Yohanes 6:7-9, Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, ..." Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Penulis Injil Yohanes mengungkapkan Yesus, figur kontroversial, yang memberi makan 5000 orang lebih di seberang danau Tiberias, di tempat di mana tidak ada pasar, rumah makan, atau dana yang cukup untuk membeli makanan. Yesus tidak bingung dengan situasi demikian, karena Ia tahu apa yang akan Dia perbuat. Namun Yesus ingin melibatkan para murid di dalam karya Kerajaan Surga. Maka Yesus menanyai Filipus mengenai tempat untuk membeli makanan. Filipus yang berasal dari daerah di sekitar situ, dia dianggap menguasai daerah itu dan mengetahui di mana tempat membeli makanan. Filipus lebih memikirkan jumlah uang yang harus ada bila Yesus dan para murid ingin memberi makan orang yang begitu banyak. Padahal pertanyaan Yesus kepada Filipus bertujuan agar para murid menyadari besarnya masalah, sulitnya mencari solusi, tetapi melihat bahwa ada Yesus. Ia ingin ada iman dalam diri mereka. Andreas memperlihatkan betapa minimnya sumber makanan yang ada. Baik Filipus maupun Andreas tidak menyadari bahwa justru dalam kelemahan semacam itulah yang menjadi jalan bagi penyataan kuasa dan pemeliharaan Tuhan. Apa yang tidak mampu dilakukan para murid, dapat terjadi oleh kuasa Yesus Kristus. Maka Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur, dan membagi-bagikan- nya. Maka setiap orang pun menjadi kenyang, bahkan masih tersisa makanan sebanyak 12 bakul. Keterbatasan sumber makanan tidak membuat mereka kekurangan. Kuasa Yesus membuat sumber yang terbatas menjadi tidak terbatas.
Yesus adalah seleb dan influencer populer, karena kabar tentang karya dan mujizat yang dikerjakan-Nya. Setelah mujizat di kota Kana, maka kali ini, Ia menyatakan kemuliaan Allah yang mencukupkan persediaan yang terbatas. Hanya dengan dua ikan dan lima roti cukup untuk memberi makan 5000 orang, bahkan masih ada sisa 12 bakul. Peristiwa ini menjadi media pengajaran dan kesaksian tentang Allah yang hadir dan membarui. Ini membawa dampak bagi yang mengikuti-Nya maupun yang membenci-Nya.
Allah berkarya melalui kelemahan manusia. Ia tidak memilih orang yang kuat atau yang merasa diri kuat. Allah memilih orang yang lemah supaya Ia dapat menyatakan kuasa-Nya melalui kelemahan mereka. Melalui situasi sulit seperti pandemi Covid dan bencana alam yang terjadi bersamaan, Allah sedang memperlengkapi kita untuk bangkit dan berjuang sehingga dapat memberi kesaksian tentang kuasa-Nya melalui Kristus yang terus bekerja dalam kehidupan ini.
Amatilah!
Apa yang Kristus kehendaki untuk kita lakukan di masa sulit ini?
Ingatlah!
Kristus memberi kita tugas yang tidak dapat kita lakukan dengan kekuatan kita sendiri karena melalui kita, Ia ingin menyatakan kuat kuasa-Nya.
Amin.
Menyanyi : KJ 413. (2)
Tuhan, Pimpin AnakMu
🎶 Hanya Dikau sajalah
Perlindungan yang teguh.
Bila hidup menekan,
Kau harapanku penuh.
Ref. :
Tuhan pimpin!
Arus hidup menderas;
Agar jangan 'ku sesat,
pegang tanganku erat
Berdoa :
🤲 Ya Tuhan, Engkaulah Sang Misteri,
yang melampaui semua definisi,
Kami berdoa kepada-Mu
Ketika di tengah ketidakpastian,
kami dapat beriman.
Ketika di tengah kecemasan,
kami dapat kelegaan.
Ketika di tengah ketegangan,
kami dapat ketenangan.
Ketika di tengah ketakutan,
kami dapat andalkan.
Ketika di tengah keraguan,
kami dapat kepastian.
Ketika di tengah kebingungan,
kami dapat kejelasan.
Ketika di tengah pandemi dan bencana,
kami mengenal damai.
Ketika di tengah keadaan apa pun,
kami mengenal kasih.
Ya Tuhan, besertalah dengan kami,
---- saat teduh -----
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar