Senin, 08 November 2021

JANGAN MENCURI KEMULIAAN TUHAN ~ Mezbah Keluarga ~ 9/11/2021




MEZBAH KELUARGA 
Selasa, 9 November 2021 
Yohanes 7:16-18
JANGAN MENCURI KEMULIAAN TUHAN


 


💠 MEMBACA MAZMUR :
       ðŸ“œ  Mazmur 66: 1, 2, 8

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, 
mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, 

MULIAKANLAH DIA DENGAN PUJI-PUJIAN! 

Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, 

DAN PERDENGARKANLAH  PUJI-PUJIAN KEPADA-NYA! 





 
💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.


💠 MENYANYI :  KJ 10

🎶
Pujilah Tuhan, 
Sang Raja yang Mahamulia!
Segenap hati dan jiwaku, 
pujilah Dia!
Datang berkaum, 
brilah musikmu bergaung,
Angkatlah puji - pujian !


🎶 
Pujilah Tuhan! 
Hai jiwaku, mari bernyanyi!
Semua mahluk bernafas, 
iringilah kami!
Puji terus 
Nama Yang Maha Kudus!
Padukan suaramu: Amin.





💠 BACAAN ALKITAB :
      📖  Yohanes 7:16-18

16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. 

17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. 

18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. 




💠 RENUNGAN : 

JANGAN MENCURI KEMULIAAN TUHAN

Pengkhotbah yang benar tidak akan berbicara dari dirinya sendiri dan tidak akan mencari hormat bagi dirinya sendiri. Tidak jarang orang menilai seorang pengkhotbah dari cerita-cerita spektakuler tentang diri sang pengkhotbah yang ia kisahkan di dalam khotbahnya. Semakin spektakuler cerita tersebut orang akan semakin beranggapan bahwa yang bersangkutan adalah seorang pengkhotbah yang luar biasa. Sebagai akibat acapkali para pengkhotbah berlomba-lomba untuk menceritakan kehebatan dirinya agar mereka semakin dihormati oleh para pendengarnya. Padahal pengkhotbah yang benar seharusnya berbicara tentang Tuhan serta mencari hormat bagi Tuhan, dan bukan bagi dirinya sendiri.

 


Sikap seorang pengkhotbah yang benar itulah yang Yesus utarakan di dalam Yohanes 7. Di situ Ia berkata yaitu bahwa: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." Lebih lanjut Ia berkata: "Barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya." Artinya Yesus di dalam keberadaan-Nya sebagai seorang manusia di dunia hanya menyampaikan pesan Allah Bapa dan agar nama Allah dihormati oleh manusia. Sikap inilah yang harus diteladani oleh semua pengkhotbah. Mereka tidak akan berbicara dari dirinya sendiri, namun dari firman Allah. Mereka tidak akan mencari hormat bagi dirinya sendiri, namun agar Allah dihormati.


PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :

Sudahkah Anda hidup bukan untuk mencari hormat bagi diri Anda sendiri, namun bagi Tuhan? Apakah bukti dari jawaban Anda itu?
 

💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
 

💠 MENYANYI :   KJ 242.
 
🎶
Muliakan Allah Bapa, 
muliakan Put'raNya,
muliakan Roh Penghibur, 
Ketiganya Yang Esa!
Haleluya, puji Dia 
Kini dan selamanya!


🎶
Muliakan Raja Kasih 
yang menjadi Penebus,
yang membuat kita waris 
KerajaanNya terus.
Haleluya, puji Dia, 
Anakdomba yang kudus!





💠 BERDOA :
 
......

Ya Tuhan, Engkau adalah pribadi yang rendah hati. Di dalam kerendahan hati-Mu itu Engkau telah rela mengosongkan diri-Mu sendiri, datang ke dunia menjadi manusia. 

Bahkan Engkau rela mengorbankan diri-Mu dan menanggung kehinaan di kayu salib demi keselamatan kami.

Tuhan, ajarlah diri kami untuk senantiasa hidup di dalam kerendahan hati seperti diri-Mu. Sehingga dengan demikian hati kami mencerminkan hati-Mu, dan kami dapat menjadi saksi-Mu di lingkungan kami sehari-hari.

 

Mengawali hari yang baru ini kami merendahkan diri di hadapan-Mu dengan memohon anugerah-Mu bagi hidup kami di sepanjang hari ini. 

Tuhan, kami sadar akan keterbatasan diri kami dan kami percaya akan ketidakterbatasan dari kasih dan kuasa-Mu. 

Dengan berharap kepada-Mu saja kami melangkah memasuki hari ini dengan yakin bahwa sesungguhnya perkara-perkara besar telah Engkau sediakan bagi hidup kami.

Sertailah diri kami dengan Roh-Mu dan tuntunlah kami dengan kebenaran-Mu. Tolonglah diri kami untuk mengisi hari ini bukan dengan kehidupan yang sia-sia tetapi dengan kehidupan yang memuliakan nama-Mu. 

Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, kami berdoa. 

 


  


 
***

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 
Amin. 

Tidak ada komentar: