Selasa, 16 November 2021

HIDUP YANG BERMAKNA : "RELASI AKRAB DENGAN TUHAN" ~ Mezbah Keluarga ~ 17/11/2021





MEZBAH KELUARGA 
Rabu, 17 November 2021
Yohanes 15:4, 5
HIDUP YANG BERMAKNA : "RELASI AKRAB DENGAN TUHAN"




💠 MEMBACA MAZMUR :
       ðŸ“œ Mazmur 63:2

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, 

JIWAKU HAUS KEPADA-MU, TUBUHKU RINDU KEPADA-MU, SEPERTI TANAH YANG KERING DAN TANDUS, TIADA BERAIR. 


 
💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.


💠 MENYANYI :  GB 262.

🎶
Bagai rusa rindukan air, 
jiwaku merindukan-Mu.
Engkau, Tuhan, hasrat jiwaku, 
'kusembah selamanya.

Ref.
Hanya 'Kau kekuatanku, 
perisai dan kes'lamatanku.
Engkau, Tuhan, hasrat jiwaku 
'kusembah selamanya.

🎶
Ku rindukan Engkau 
bagiku melebihi apapun.
Sukacitaku 'Kau penuhi, 
'Kau puaskan jiwaku.

Ref.
Hanya 'Kau kekuatanku, 
perisai dan kes'lamatanku.
Engkau, Tuhan, hasrat jiwaku 
'kusembah selamanya.



💠 BACAAN ALKITAB :
      📖  Yohanes 15:4, 5

4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 

5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.



💠 RENUNGAN : 

HIDUP YANG BERMAKNA : "RELASI AKRAB DENGAN TUHAN"



Hidup yang bermakna bukanlah karena prestasi yang kita capai namun karena relasi yang erat dengan Kristus. Adakalanya orang beranggapan bahwa harga dirinya sangatlah tergantung pada prestasi yang ia capai dalam hidupnya. Sehingga ketika berhasil meraih prestasi yang menonjol maka orang itu membanggakan dirinya. Padahal sebenarnya tidak semua orang yang mampu meraih prestasi yang gemilang pasti akan berbahagia. Hal itu menunjukkan bahwa hidup yang bermakna tidak berkaitan secara langsung dengan prestasi yang diraih. Sebab sesungguhnya hidup yang bermakna atau berbahagia sangat tergantung pada relasi kita dengan Tuhan yang adalah sumber dari kehidupan yang sejati.

 


Pentingnya relasi dengan diri-Nya sebagai sumber kehidupan yang bermakna ini diutarakan Yesus kepada para murid-Nya dan dicatat di dalam Yohanes 15. Di situ Ia menggambarkan diri-Nya seperti pokok anggur dan para pengikut-Nya seperti ranting dari pokok anggur tersebut. Lalu Ia berkata: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." Apabila pohon yang berbuah menggambarkan hidup yang bermakna, maka berarti hidup yang bermakna hanya akan kita alami karena relasi yang erat dengan Kristus.


PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :

Sudahkah Anda mengalami kehidupan yang bermakna itu? Apakah buktinya?
 

💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
 

💠 MENYANYI :   KJ 309.

🎶
Biar 'ku tumbuh di batangMu, 
ya Pokok Anggur yang benar,
supaya Kau hidupkan daku 
menjadi ranting yang segar.
Jika Engkau beri berkat, 
aku berbuah yang lebat.

🎶
DenganMu saja 'ku bersatu, 
tak tercerai sesaat pun.
KasihMu pandu di jalanku; 
'ku hidup oleh hidupMu.
Dengan salibMu 'ku menang, 
jikalau Kauberi terang.


💠 BERDOA :
 
......

Tuhan, Engkaulah sumber kehidupan yang sejati. Hanya bila orang memiliki relasi dengan diri-Mu barulah ia akan mengalami kehidupan yang penuh dengan makna.


Karena di luar diri-Mu yang ada hanyalah kehidupan yang sia-sia belaka. 

Tuhan, kami sungguh bersyukur karena oleh anugerah-Mu saja, maka kami dapat mengalami relasi yang dipulihkan, diperdamaikan dengan diri-Mu. 

Oleh karena itu ya Tuhan, ajarlah diri kami agar menghargai relasi dengan diri-Mu lebih daripada semua hal yang tidak abadi. 

Dan ingatkanlah kami untuk senantiasa memelihara relasi itu melalui hidup sesuai dengan kehendak-Mu.

 

Ya Tuhan, Juruselamat kami, di pagi hari ini kami menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu.

Sebagaimana Engkau telah menolong kami di hari-hari yang silam, kami pun yakin Engkau akan menolong diri kami di sepanjang hari ini. 

Tuhan, tuntunlah dan besertalah  diri kami di setiap waktu agar kami berjalan di jalan-jalan-Mu yang benar. 

Tetapkanlah langkah-langkah kaki kami dan jagalah diri kami agar supaya kami tidak terjerumus ke dalam pencobaan. 

Berkatilah dengan keberhasilan atas semua yang kami kerjakan pada hari ini, lalu pakailah hidup kami untuk menjadi saluran kasih-Mu di manapun diri kami berada. 

Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, kami berdoa. 


 
***

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 
Amin. 

Tidak ada komentar: