Senin, 04 Oktober 2021

TETAP BERHATI TULUS ~ Mezbah Keluarga ~ 4 Oktober 2021






MEZBAH KELUARGA 
Senin, 4 Oktober 2021
Lukas 16
TETAP BERHATI TULUS


 


💠 MEMBACA MAZMUR :
       ðŸ“œ Mazmur 97:12
 
Bersukacitalah karena TUHAN, hai orang-orang benar, 

DAN NYANYIKANLAH SYUKUR BAGI NAMA-NYA YANG KUDUS. 


 
💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.


💠 MENYANYI :  PKJ 2. 
Mulia, Mulia NamaNya

🎶
Mulia, mulia namaNya.
Bagi Yesus kemuliaan, 
puji, sembah
Mulia, kekuasaanNya
Memb’ri berkat bagi jemaat,
Bersyukurlah!

Pujilah, tinggikanlah 
Rajamu Yesus.
Dialah selamanya 
Sang Raja benar!
Mulia, mulia namaNya!
Sang Penebus, 
Mahakudus, Mahabesar.




 



💠 BACAAN ALKITAB :
      📖 Lukas 16:8, 9

8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. 

9 Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." 

💠 RENUNGAN : 


TETAP BERHATI TULUS

Untuk mengelola kepercayaan yang diberikan kepada kita, di samping kecerdikan juga diperlukan sikap hati yang tulus. Itu sebabnya semua perusahaan bukan hanya ingin memiliki pegawai yang pandai namun juga yang jujur. Karena bila seorang pegawai hanya sekadar cerdik namun tidak berhati tulus, maka cepat atau lambat ia akan merugikan perusahaan tempat dirinya bekerja. Memang orang yang pandai dan sekaligus jujur merupakan pribadi yang langka, namun kualitas seperti itulah yang diperlukan untuk mengelola kepercayaan yang diberikan kepada seseorang. Kecerdikan dan kejujuran itu pula yang dikehendaki Yesus ada di dalam diri para pengikut-Nya.

 


Yesus menjelaskan hal itu melalui suatu perumpamaan dengan gaya bahasa sarkasme, dan dicatat di dalam Lukas 16. Sarkasme adalah gaya bahasa yang pedas dengan tujuan untuk memberi pelajaran yang mendalam. Seperti seorang ibu yang berkata kepada anaknya: "Tidak usah belajar, bermain sajalah, supaya kamu lulus ujian!" Tentu yang dimaksud oleh sang ibu adalah sebaliknya, yaitu bahwa si anak tidak akan lulus ujian. Demikian juga ketika Yesus berkata: "Tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik." Yang Ia maksud adalah sebaliknya, yaitu bahwa sang tuan akan murka karena ketidakjujuran dari bendahara yang cerdik itu. Memang kecerdikan dan ketulusan hati adalah sikap yang penting dalam mengelola kepercayaan yang kita terima dari Tuhan.




PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :

Sudahkah Anda mengelola kepercayaan yang Anda terima dengan sikap yang jujur? Apakah buktinya?
 

💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
 

💠 MENYANYI :   NKB 193. 
Aku Hendak Tetap Berhati Tulus

🎶
Aku hendak 
tetap berhati tulus
kar’na teman 
mempercayaiku.
Aku hendak 
tetap berjalan lurus,
kar’na teman 
t’lah mengasihiku;

🎶
Aku hendak 
teguh senantiasa,
walau besar 
tantangan dunia.
Aku hendak
tetap tegap perkasa
kar’na ‘ku tahu 
rintangan ‘kan enyah;
kar’na ‘ku tahu 
rintangan ‘kan enyah.

🎶
Aku hendak 
tetap menaikkan doa
dalam dunia 
yang sibuk dan cemar.
Aku hendak 
berpaut pada Allah
dan Kristuslah 
teladan yang benar;
dan Kristuslah 
teladan yang benar.

💠 BERDOA :
 
......

Ya Tuhan, seberapapun kepercayaan yang Engkau berikan kepada kami, sepatutnyalah kami ini mengelolanya dengan sikap bertanggung jawab dan tulus. 

Sebab sesungguhnya semua yang ada pada kami adalah berasal dari pada-Mu, dan kami menerimanya hanya karena anugerah-Mu. 

Ampunilah kami bila kami telah menggunakan kepercayaan yang Engkau berikan itu semata-mata untuk kepentingan diri kami sendiri, dan tidak untuk memuliakan nama-Mu. Sehingga akibatnya kami tidak mampu mempertanggungjawabkannya di hadapan-Mu. 

Ya Tuhan, luruskanlah hati kami yang bengkok ini.

 

Pagi hari, di awal dari hari yang baru ini, dengan merendahkan diri di hadapan-Mu kami memohon kemurahan-Mu. 

Ya Tuhan, tuntunlah diri kami di jalan-Mu yang benar itu, lalu mampukan diri kami untuk mengisi waktu dan kesempatan yang Engkau berikan dengan pikiran dan perilaku yang berhikmat. 

Agar supaya dengan demikian hidup kami tidak sia-sia, namun penuh makna serta memuliakan nama-Mu. 

Berkatilah semua yang kami kerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan pakailah kami untuk menjadi saluran dari kasih-Mu bagi orang-orang di sekitar kami. 

Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, kami berdoa. 

 

 




 ***

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 
Amin. 
 

Tidak ada komentar: