KUATKANLAH TANGAN YANG LEMAH LESU
Yesaya 35:3 (TB)
"Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah"
Isaiah 35:3 (NET)
"Strengthen the hands that have gone limp, steady the knees that shake!”
Dalam menghadapi pergumulan hidup sering kali tangan kita lemah dan lesu bahkan lutut kita pun goyah. Kita tidak mampu lagi menghadapi permasalahan hidup yang menerpa kita. Ada banyak masalah yang terbentang di hadapan kita yang tidak bisa kita hindari dan kita pun bingung mana yang harus kita selesaikan lebih dulu. Kita hampir putus asa dalam menghadapinya. Nas hari ini akan memberikan kita kekuatan baru untuk menghadapi pergumulan hidup yang berat itu, agar tangan kita tidak lemah dan lesu dan kaki kita tetap kuat dan kokoh.
Yesaya dalam tulisannya beribu-ribu tahun yang lalu, telah menuliskan sebuah prinsip penting bagi kita, yaitu agar kita menguatkan tangan yang lemah lesu dan meneguhkan lutut yang goyah (ay. 3).
Tangan yang lemah lesu berbicara tentang orang-orang yang sudah tidak mampu melakukan hal lain, yaitu orang-orang yang sudah mengalami masalah berat dan sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Sementara itu lutut yang goyah menggambarkan orang-orang yang sudah tidak dapat berdiri dan bangkit karena masalah yang ia hadapi.
Alkitab mengatakan agar kita harus menguatkan tangan yang sudah lemah lesu dan meneguhkan lutut yang sudah goyah.
Ini adalah perintah Tuhan bagi kita. Kita harus membantu orang-orang yang memerlukan dukungan kita, yang sudah tidak memiliki pengharapan, yang sudah tidak mungkin bangkit lagi.
Tugas kita sebagai anak-anak Tuhanlah untuk menguatkan mereka. Kita dipanggil tidak untuk menjadi orang-orang yang “eksklusif” hanya untuk berdoa setiap hari, tetapi kita dipanggil untuk keluar dan menjadi garam dan terang bagi dunia, yaitu membantu orang-orang yang membutuhkan, sama seperti Yesus yang menjadi jawaban bagi kebutuhan orang-orang di sekitarnya ketika Ia masih berada di dunia ini.
Tuhan meminta kita untuk mengabarkan berita sukacita ini: “Kuatkan hati dan jangan takut” (ay. 4a). Satu-satunya alasan yang membuat kita boleh kuat dan tidak takut adalah karena kita memiliki Allah (ay. 4b).
Kita memiliki Allah yang luar biasa, yang mampu datang dengan kekuasaanNya yang tidak terbatas untuk menyelamatkan kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita juga mengabarkan berita sukacita itu kepada orang lain yang membutuhkan, kepada orang-orang yang tangannya sudah lemah lesu, kepada orang-orang yang lututnya sudah goyah.
Tuhan Yesus sendiri menyadari betul panggilanNya, yaitu untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, serta untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang kepada mereka (Luk 4:18-19).
Bagaimana dengan kita?
Adakah orang-orang yang membutuhkan kita yang saat ini sedang ada di sekitar kita? Adakah orang-orang di sekitar kita yang tangannya lesu dan lututnya goyah?
Mungkin orang itu adalah jemaat di gereja kita, atau mungkin teman kita, atau mungkin anggota keluarga kita?
Sudahkah kita membantunya?
Hanya ada satu jalan untuk masalah mereka, yaitu Yesus Kristus. Ia akan memberi kelegaan kepada orang-orang yang mau datang kepadaNya (Mat 11:28). Tugas kita adalah menuntun orang-orang tersebut kepada Yesus, melalu perkataan kita, perbuatan kita, atau dengan cara-cara lainnya.
Mari kita menguatkan orang-orang yang lemah dan membutuhkan kita. Jangan justru menghakimi dan membuat orang-orang tersebut hilang pengharapan.
Jadilah sama seperti Kristus yang memberikan solusi kepada mereka, sehingga mereka menemukan jalan keluar dalam hidupnya. Karena itu, jadilah kita menjadi orang yang menolong dan menguatkan Saudara kita yang lemah lesu agar mereka mendapatkan pertolongan. ✝️✝️✝️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar