MEZBAH KELUARGA ~ Senin,14/03/2022
💠MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 28:7; 62:9
TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku;
KEPADA-NYA HATIKU PERCAYA.
Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat,
CURAHKANLAH ISI HATIMU DI HADAPAN-NYA;
💠MENYANYI : GB 6
🎶
Bernyanyilah orang percaya,
bergemar dan gembira terus,
t’rang Kristus tetap bercahaya
di dalam berita kudus!
🎶
Berbakti dengan bersedia
kita ikut cahaya terang,
penuh bersyukur pada Dia
yang oleh salib-Nya menang!
💠DOA SYUKUR HARI INI :
(Dilla)
Ya Bapa yang pengasih dan kekal, pada pagi hari ini kami bersyukur kepada-Mu, sebab di sepanjang hari kemarin sampai dengan malam yang telah lewat, Engkau melindungi dan menaungi hidup kami dengan sejahtera-Mu.
Ya TUHAN, kami mau mengawali hari ini dengan membaca Alkitab dan merenungkan firman-Mu. Oleh karena itu, bimbinglah kami dengan Roh Kudus, agar kami mengerti akan kehendak-Mu.
Di dalam nama Yesus Kristus Sang Firman Hidup, kami mohon, bersabdalah ya Tuhan, kami mendengarkan, Amin.
💠BACAAN ALKITAB :
📖 Markus 7:24-30
24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan.
25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
💠RENUNGAN :
SIKAP HATI MEMPENGARUHI HASIL
Markus 7:24-30 mengkisahkan hal yang mirip dengan Matius 15:21-28, yaitu tentang Yesus menyembuhkan anak perempuan dari seorang perempuan Kanaan. Markus dalam tulisannya menyebutnya dengan seorang perempuan Yunani bangsa Siro Fenesia. Pujian Yesus kepadanya seperti tertulis dalam Matius 15: 28 adalah : “Hai Ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.”
Iman itu tercermin dari tindakan wanita itu: Ia merendahkan diri, mengatasi rasa malu sebagai orang asing untuk datang, berteriak dan meminta kepada kepada Yesus; bahkan ketika Yesus memberikan indikasi penolakan; wanita ini tetap merendahkan diri. Apapun ia korbankan untuk kesembuhan anaknya dan karena ia tahu bahwa hanya Yesus yang dapat diandalkannya. Perjuangan dan pergorbanan serta perendahan harga diri ini adalah sebuah tindakan iman yang luar biasa. Kemungkinan besar ia adalah seorang ibu tunggal-kepala keluarga tunggal.
Terkadang dalam kehidupan kita sehari-hari, hidup tidak berjalan mulus. Ada kalanya kita merasa gagal dalam hidup. Kita merasa gagal karena segala perjuangan dan jeri payah seakan-akan terasa sia-sia dan tak berguna. Kita berdoa kepada Tuhan, tapi sepertinya Tuhan tidak mengabulkan permohonan kita.
Kita dapat belajar dari Injil hari ini. Kita dapat belajar dari perempuan dari Siro-Fenesia. Kita dapat belajar bagaimana ia berjuang untuk memohon kesembuhan bagi anaknya. Kita juga dapat belajar bagaimana bersikap rendah hati dan percaya kepada Tuhan. Melalui kedua sikap inilah maka ia memperoleh kesembuhan bagi anaknya. Maka, dalam perjuangan hidup kita sehari-hari, hendaklah kita bersikap demikian. Sikap yang senantiasa rendah hati dan tetap percaya akan kuasa Tuhan.
Kekuatan tekad perempuan Siro-Fenisia menginspirasi kita untuk ulet dan tidak putus asa dalam menghadapi semua permasalahan hidup seberat apapun. Semua permasalahan hidup tidak dapat diselesaikannya hanya dengan semangat yang rapuh dan loyo. Kemauan dan tekad yang kuat merupakan motor yang menghasilkan ‘mukjizat’ yang membawa kita keluar dari kesulitan kita.
Iman berbicara tentang sikap positif manusia terhadap Tuhan, yaitu bagaimana kita harus mempercayai Dia sekalipun tidak ada dasar untuk berharap. Sikap seperti inilah yang akan menggerakkan Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya. Orang yang bersikap positif akan terus percaya dan berharap sampai akhirnya menerima apa yang diharapkannya dari Tuhan. ✝️ ✝️ ✝️
💠MENYANYI : KJ 364
🎶
Berserah kepada Yesus tubuh, roh dan jiwaku;
kukasihi, kupercaya, kuikuti Dia t'rus.
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus'lamat, aku berserah!
🎶
Berserah kepada Yesus di kakiNya 'ku sujud.
Nikmat dunia kutinggalkan; Tuhan, t'rima anakMu!
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus'lamat, aku berserah!
🎶
Berserah kepada Yesus aku jadi milikMu.
B'rilah RohMu meyakinkan bahwa Kau pun milikku!
Aku berserah, aku berserah;
kepadaMu, Jurus'lamat, aku berserah!
💠BERDOA :
(Papa, mulai)
Ya TUHAN, Bapa kami, pagi ini kami bersyukur, firman-Mu mengingatkan kami untuk percaya bahwa berharap kepada-Mu tidak akan mengecewakan, sekalipun kenyataan hidup seringkali tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Oleh karena itu kami mohon, kuatkanlah iman kami untuk tetap teguh berharap kepada-Mu.
Ya Bapa yang baik, mengawali hari ini kami menyerahkan hidup kami ke dalam tangan pengasihan-Mu. Kepada-Mu kami mohon, genapilah rencana-Mu di dalam diri kami.
Bekerjalah di dalam hidup kami untuk membentuk pikiran dan perasaan kami agar semakin mencerminkan pikiran dan perasaan Kristus.
Ya TUHAN, penuhkanlah hati kami dengan sukacita-Mu dan tuntunlah diri kami di jalan-Mu yang limpah dengan damai sejahtera.
Sanggupkanlah kami untuk dapat membedakan antara yang benar dengan yang tidak benar supaya dengan demikian kami dapat menempuh jalan kehidupan yang menyenangkan hati-Mu.
TUHAN, berkatilah apapun yang kami kerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan jadikanlah diri kami sebagai saluran berkat-Mu bagi orang-orang disekitar kami.
(doa syafaat untuk : ...... )
Di dalam nama Yesus Kristus, Juruselamat dan Penguasa hidup kami, kami berdoa kepada Bapa yang pengasih,,
***
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
(🎶 Doksologi, KJ 475)
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar