MEZBAH KELUARGA ~ Jumat,18/03/2022
💠 MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 34:4; 113:2
MULIAKANLAH TUHAN,
marilah kita memasyhurkan nama-Nya!
KIRANYA NAMA TUHAN DIMASYHURKAN,
sekarang ini dan selama-lamanya.
💠 MENYANYI : KJ 6
🎶
Hai masyhurkanlah Allahmu kudus:
besar namaNya maklumkan terus.
Agungkanlah Dia yang jaya megah;
kekal dan mulia kerajaanNya.
🎶
KepadaNyalah syukur abadi!
KepadaNyalah sembah tak henti,
Kuasa dan hikmat, pujian merdu,
Kemuliaan, hormat dan kasih penuh
💠 DOA SYUKUR HARI INI :
(Dilla)
Ya Tuhan yang baik bagi hidup kami,
Kami bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah melindungi dan menaungi hidup kami dengan sejahtera-Mu di sepanjang malam yang telah lewat. Kami juga berterima kasih untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepada kami pada pagi ini.
Dengan mempercayai bahwa kasih setia-Mu tidak pernah berkesudahan, ya Tuhan, kami mau mengawali hari ini dengan menaruhkan hidup kami ke dalam tangan-Mu. Bimbinglah kami dengan Roh-Mu dan firman-Mu agar kami mengerti kehendak-Mu.
Di dalam nama Yesus Kristus Sang Firman Hidup, kami mohon, bersabdalah ya Tuhan, kami mendengarkan, Amin.
💠 BACAAN ALKITAB :
📖 Markus 9:42-50
42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
44 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
46 [di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.]
47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
49 Karena setiap orang akan digarami dengan api.
50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."
💠 RENUNGAN :
"... Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain." (Markus 9:50)
MURID KRISTUS TIDAK MENYESATKAN TETAPI MENGGARAMI
Ada seorang yang menganalisa dan kemudian menyimpulkan bahwa ternyata kebanyakan lagu-lagu anak-anak tempo dulu yang favorit itu ternyata "menyesatkan".
(1) Balonku
"Balonku ada lima rupa-rupa warnanya ... merah, kuning, kelabu, merah muda dan biru. Meletus balon hijau ... Dor! ..."
Itu balon hijau datang dari mana sih? Katanya cuma ada lima, kok tiba-tiba muncul balon warna hijau? Jadi balonnya ada 6! Bukan 5.
(2) Bintang Kecil
"Bintang kecil, di langit yang biru ..."
Lah, bintang kan adanya cuma malem ... Kalau malem, langitnya udah gak biru atuh ... Item!
(3) Bangun Tidur
"Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi ... Habis mandi kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku."
Itu anak kapan pake bajunya? Baru keluar dari mandi kok ya langsung nolong ibu membersihkan tempat tidurnya sendiri???
Hal-hal yang sederhana dan tampak sepele, yang mungkin diabaikan oleh banyak orang karena berpikir, "Ah, anak kecil ini ... gak usah ribet-ribetlah!"
Akan tetapi kenyataannya tokh tetap ada saja orang yang di masa sekarang yang "se-kritis" itu menyikapi "penyesatan" (dalam tanda petik ya) yang ada dalam lagu favorit anak-anak tempo dulu itu.
Dalam pembacaan Alkitab kita hari ini, ada terdapat 4 kali kata "menyesatkan" disebutkan. Jadi, kita diingatkan dengan keras untuk tidak menyesatkan.
Kata "menyesatkan" dalam Alkitab LAI adalah terjemahan dari bahasa Yunani, yaitu kata σκανδαλίσῃ (skan-dal-id'-zo). Arti harafiahnya adalah membuat seseorang menjadi tersandung dan jatuh dan menjadi sakit.
Tapi bukan hanya sekedar itu saja, kata dasarnya, skandalon, berarti sebuah metode, perencanaan untuk membuat seseorang menjadi tersandung dan jatuh dan menjadi sakit.
Makanya Yesus dalam perikop kita hari ini sangat teramat keras dalam mengingatkan kita, "kalau menyesatkan, potong! Buang!" Gambaran yang sangat ekstrim untuk sebuah bahaya yang juga menimbulkan efek yang ekstrim juga.
Tuhan Yesus kemudian beralih kepada kehidupan seseorang yang memiliki garam - yang akan dan telah digarami.
Dalam bahasa Yunani-nya, kata "digarami" merupakan terjemahan dari kata dasar, ἁλίζω (hal-id'-zo) yang juga amat kental dalam tradisi Perjanjian Lama tentang penerimaan kurban kepada Tuhan dan sekaligus tanda sebuah perjanjian kekal (dalam 2 Tawarikh 13:5 dan Bilangan 18:19, tertulis di sana: Perjanjian Garam).
Tuhan telah menaruh satu perjanjian kekal-Nya bagi kita di dalam Kristus. Di mana? Dalam Perjamuan Kudus-Nya. Dalam Ibadah Perjamuan Kudus kita selalu diajak untuk mengingat bahwa, "Oh ... sampai segitunya rupanya Tuhan telah memperjuangkan hidup kita dan membuktikan betapa kasih-Nya kepada kita semua."
Supaya apa?
1) Supaya kita semua tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
2) Supaya kita memiliki garam dan menaburkan garam yang sudah diberikan untuk hidup kita itu agar dunia yang kian berlalu ini menjadi memiliki rasa dan makna kembali karena kehadiran kita.
Tugas kita hari ini bukanlah menjadi seorang σκανδαλίσῃ (skan-dal-id'-zo) yang bisanya hanya membuat orang lain tersandung, jatuh dan menjadi sakit. Bukan ini tugasnya orang percaya.
Tugas orang percaya adalah menjadi seorang ἁλίζω (hal-id'-zo), seseorang yang bisa menggarami dan memberikan rasa, makna yang berarti dalam kehidupan orang lain.
Menjadi garam dunia yang menggarami kehidupan banyak orang itu adalah wujud dari menjadi MURID KRISTUS YANG SEJATI.
Cara Santo Fransiskus dari Azizi ketika menggambarkan bagaimana menjadi seorang murid Kristus yang sejati (yang "hal-id'-zo"), yang mampu menebarkan rasa ditengah dunia yang sudah semakin hambar ini dengan berdoa seperti ini :
Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian, jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan, jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan, jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan, jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kesedihan, jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan, jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur,
memahami dari pada dipahami, mencintai dari pada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima, dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi, untuk hidup selama-lamanya.
Amin.
💠 MENYANYI : KJ 157.
🎶
🎶
💠 BERDOA :
(Mama, mulai)
Ya TUHAN, Bapa yang pengasih, kami memuji nama-Mu karena perbuatan-perbuatan-Mu yang besar dan yang telah Engkau kerjakan bagi umat-Mu.
Dengan tangan-Mu yang kuat Engkau telah membebaskan umat-Mu dari kegelapan.
Dengan kasih-Mu yang tak terbatas Engkau telah menebus umat-Mu dari perbudakan dosa.
Hari ini, kami memohon, kuatkanlah iman kami, agar kami tidak tersesat tetapi lengkapilah hidup kami agar berperan sebagai garam dunia bagi orang-orang yang kami jumpai.
Ya Bapa, kami menyerahkan hidup kami di sepanjang hari ini ke dalam tangan pemeliharaan-Mu.
Lakukanlah keajaiban-keajaiban di dalam hidup kami agar supaya semua orang yang menyaksikannya akan memuliakan nama-Mu.
Pakailah hidup kami sebagai saluran dari kasih-Mu kepada mereka yang belum mengenalnya. Dan sertailah setiap langkah kehidupan yang kami tempuh, lalu berkatilah semuanya itu dengan keberhasilan.
(doa syafaat untuk : ...... )
Di dalam nama Yesus Kristus, Juruselamat dan Penguasa hidup kami, kami berdoa kepada Bapa yang pengasih,,
***
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
(🎶 Doksologi, KJ 475)
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar