MEZBAH KELUARGA
20 Mei 2021
Filipi 4:10-20
TUHAN SUMBER KEPUASAN HIDUP KITA
💠 Menyanyi : GBL 202
AGUNG SETIAMU
Great is Thy Faithfulness
🎶
Agung setia-Mu, Allah, Bapaku,
di kala suka, di saat gelap.
Kasih-Mu, Allahku, tiada berubah,
Kaulah Pelindung abadi, tetap.
Ref. :
Agung setia-Mu, agung setia-Mu.
Setiap pagi penuh rahmat-Mu.
Yang kuperlukan tetap Kau berikan.
Agung setia-Mu kepadaku.
🎶
Musim bertanam dan musim tuaian,
surya, rembulan di langit cerah,
bersama alam memuji, bersaksi
tentang setia-Mu tak bercela.
Ref. :
Agung setia-Mu, agung setia-Mu.
Setiap pagi penuh rahmat-Mu.
Yang kuperlukan tetap Kau berikan.
Agung setia-Mu kepadaku.
💠 Berdoa :
Ya Allah,,
–Engkau yang berjalan di atas air ketakutan kami, ulurkan tangan-Mu memegang kami teguh, dan bersabda kepada kami, jangan takut –
kami datang menyembah-Mu.
Ya Allah,,
– Engkau yang bersabda kepada kami dalam kisah dan kata-kata, dalam perjumpaan satu sama lain dan dalam hidup ini sendiri –
kami datang menyembah-Mu dalam iman,
karena Engkaulah Allah kami,
dan kami adalah umat-Mu.
Amin
💠 Membaca Alkitab :
📖 Filipi 4:10-20
4:10 Aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu.
4:11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
4:12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
4:14 Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku.
4:15 Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu.
4:16 Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
4:17 Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu.
4:18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
4:20 Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
💠 Renungan :
🖍 Kukatakan ini ..., sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam setiap keadaan dan dalam segala hal tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam keadaan kenyang, maupun dalam keadaan lapar, baik dalam keadaan berkelimpahan maupun dalam keadaan berkekurangan. (Filipi 4:11,12)
TUHAN SUMBER KEPUASAN HIDUP KITA
Bagian terakhir surat ini mencatat sukacita Paulus karena jemaat di Filipi boleh berbagi dalam pelayanan Paulus termasuk dengan harta milik mereka, seperti yang dilakukan oleh jemaat di Filipi kepada Paulus. Sewaktu Paulus melakukan pelayanan dari Makedonia, mereka adalah satu-satunya jemaat yang membantu Paulus dalam hal materi untuk mendukung pelayanannya. Mereka memang tergolong jemaat yang mampu secara materi
Paulus mengangkat hal ini bukan dengan motivasi agar dia sebagai hamba Tuhan boleh menerima lebih banyak dan lebih banyak lagi. Tidak, bukan itu maksudnya. Paulus bukan seorang hamba Tuhan yang mempersoalkan fasilitas hidup atau lebih parah lagi serakah dan tamak, melainkan ia adalah orang yang telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan, karena ia pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu ditanggungnya di dalam Tuhan. Hidupnya tidak digoncangkan oleh keadaan miskin atau kaya, dia telah belajar untuk sepenuhnya bergantung pada Tuhan yang sanggup memberi kekuatan kepadanya.
Paulus telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan, walaupun sering mengalami dibelenggu, ditahan dan hidup berkekurangan, tetapi ia belajar menyesuaikan pikirannya dengan kondisi hidup, sehingga mampu berpikir tenang dan positif dalam melewati segala macam keadaan. Inilah pelajaran yang dapat kita ambil dari sikap Paulus dalam hidupnya : Pertama, mampu menyesuaikan diri dengan kesengsaraan. Dengan demikian sekalipun terhina dan berkekurangan kita tidak dikuasai oleh godaan yang menjadikan kita lupa akan penghiburan dalam Tuhan, tidak memercayai pemeliharaan-Nya, atau mencari jalan pintas demi mendapatkan kepuasan diri; Kedua, mampu menyesuaikan diri dengan kesejahteraan. Dengan demikian, walaupun dalam kelimpahan berkat, maka orang tidak akan menjadi sombong, lupa diri, merasa aman dan hidup berfoya-foya. Hendaklah kita meneladani sikap Paulus, dalam segala keadaan, ia tetap memandang kepada Tuhan sebagai sumber kepuasan hidup orang beriman.
TUHAN SELALU ADA DALAM KEKURANGAN MAUPUN KELIMPAHAN, JANGAN SAMPAI KITA MELUPAKANNYA!
💠 Menyanyi : KJ 3. (1, 2)
KAMI PUJI DENGAN RIANG
🎶
Kami puji dengan riang
Dikau, Allah yang besar;
Bagai bunga t'rima siang,
hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita,
kebimbangan, t'lah lenyap.
Sumber suka yang abadi,
b'ri sinarMu menyerap.
🎶
Kau memb'ri, Kau mengampuni,
Kau limpahkan rahmatMu
Sumber air hidup ria,
lautan kasih dan restu.
Yang mau hidup dalam kasih
Kau jadikan milikMu
Agar kami menyayangi,
meneladan kasihMu.
💠 Berdoa :
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
Datanglah Kerajaan-Mu,
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar