MAKNA DARI PERISTIWA KENAIKAN YESUS KE SURGA
Menurut narasi Perjanjian Baru, Kenaikan Yesus terjadi empat puluh hari setelah kebangkitan. Dalam tradisi Kristen, yang dinyatakan dalam pengakuan iman Kristen dan dokumen-dokumen ajaran, Allah meninggikan Yesus setelah kematian-Nya, membangkitkan Dia dari kematian dan membawanya ke surga, di mana Yesus duduk di sebelah kanan Tuhan Allah.
YESUS DIMULIAKAN
Kenaikan Yesus Kristus ke surga adalah salah satu peristiwa terpenting yang dicatat dalam Perjanjian Baru, terutama dalam tulisan Lukas. Lukas menulis dua bagian sejarah tentang asal mula lahirnya gereja. Jilid satu adalah Injil Lukas. Jilid dua adalah kitab Kisah Para Rasul. Dan peristiwa kenaikan itu sangat penting bagi Lukas, sehingga dia mengakhiri jilid satu dengannya (Lukas 24: 50-51), dan memulai jilid dua dengan melaporkannya lagi (Kisah Para Rasul 1: 9-11), dan kemudian merujuk kembali beberapa kali dalam kitab Kisah Para Rasul. Seorang ahli Perjanjian Baru menyatakan bahwa Lukas menyajikan pemuliaan Yesus, yaitu kebangkitan dan kenaikan, sebagai peristiwa penyelamatan.
Injil Markus (16: 19) mencatat singkat kenaikan Yesus. Dan dalam Injil Yohanes 3: 13, 6: 62 dan 20:17 mencatat bahwa Yesus juga berbicara mengenai kenaikan-Nya ke surga. Injil Yohanes menggunakan perkataan Yesus dan penampakan pasca-kebangkitannya untuk menunjukkan hubungan baru antara Yesus dan Bapa-Nya dan antara Dia dan para pengikut-Nya, sehingga kenaikan Yesus bukan terutama relokasi fisik sederhana dari bumi ke surga.
Dalam surat-surat Perjanjian Baru (Rm 8: 34; Efs 1: 19-20; Kol 3: 1; Phil 2: 9-11; 1 Tim 3: 16; 1 Pet 3: 21-22) Kenaikan Yesus juga dicatat sebagai bagian dari peristiwa pemuliaan Yesus melalui kebangkitan-Nya. Maka peristiwa Yesus dalam narasi Perjanjian Baru meliputi inkarnasi (Allah menjadi manusia), penyaliban dan kematian, kebangkitan, kenaikan dan kedatangan-Nya kembali. Orang beriman (=Gereja) hidup di antara kenaikan dan kedatangan Yesus kembali. Jika memakai susunan nyanyian Pengosongan Diri (Yun: kenosis) dalam Philipi 2: 5-11 maka inkarnasi sampai kematian-Nya adalah kerendahan Yesus, sedangkan kebangkitan dan kenaikan adalah kemuliaan-Nya.
JANJI KEDATANGAN KEMBALI
Peristiwa kenaikan menjelaskan mengapa penampakan Yesus selama empat puluh hari setelah kebangkitannya tidak terjadi lagi. Kenaikan juga mengungkapkan peristiwa terakhir dalam sejarah keselamatan: kedatangan Yesus secara pribadi, fisik, dan mulia di akhir zaman.
“Hai orang-orang Galilea, mengapa kamu berdiri sambil memandang ke langit? Yesus ini, yang sudah terangkat dari antara kamu ke surga akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat-Nya pergi ke surga.” (Kis 1:11).
Kenaikan Yesus juga merupakan peristiwa puncak dari pemulian-Nya, yaitu penobatan Yesus bertakhta di sebelah kanan Allah, yang dikutip Rasul Petrus dari Mazmur 16 dan 110 dalam khotbahnya (Kis 2: 34 dst). Kita mengaminkannya dalam Pengakuan Iman Rasuli: “… naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa …” Ungkapan “duduk di sebelah kanan” menunjuk pada posisi berkuasa atau diberi kuasa, dinobatkan. Yesus bersabda, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” (Mat 28: 18). Dalam kekuasaan itu Yesus meneruskan pekerjaan-Nya dengan mengutus Roh-Nya membina gereja-Nya.
MENCURAHKAN ROH-NYA
Yesus sendiri telah memberi tahu murid-murid-Nya bahwa baik bagi-Nya dan bagi murid-murid-Nya untuk Dia pergi, karena hanya dengan begitu Dia akan mengirim kepada mereka Penolong lain, yaitu Roh kebenaran (Yoh 16: 7-16). Dan itulah tepatnya yang terjadi pada Hari Pentakosta, sepuluh hari setelah kenaikan Yesus. Roh Kudus turun kepada para murid memberi kuasa, memulaikan zaman baru dalam sejarah keselamatan, yaitu zaman mengumpulkan persekutuan umat beriman (=Gereja), menerima dan memberitakan Injil keselamatan-Nya.
Rasul Petrus menghubungkan pemuliaan Yesus dan pencurahan Roh dalam Kisah Para Rasul 2:33:
Oleh karena itu, setelah ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima janji dari Bapa tentang Roh Kudus, Ia telah mencurahkan, baik apa yang kamu lihat maupun dengar.
MEMBUKA JALAN PERTOBATAN
Setelah menyelesaikan penebusan melalui penderitaan-Nya di kayu salib, Kristus yang bangkit dan dimuliakan sekarang menerapkan keselamatan yang telah dimenangkan-Nya, dengan memberikan karunia pertobatan dan pengampunan dosa.
Rasul Petrus menyatakan kepada Mahkamah Agama (Yahudi) dalam Kisah Para Rasul 5:31:
Allah meninggikan Dia di tangan kanan-Nya sebagai Pemimpin dan Juru Selamat untuk memberikan pertobatan bagi Israel dan pengampunan atas dosa-dosa.
Menguatkan umat-Nya yang Menderita
Dalam Kisah Para Rasul 7, ketika Stefanus menjadi martir pertama Gereja, Tuhan menyatakan Diri kepada-Nya:
Akan tetapi, Stefanus yang dipenuhi oleh Roh Kudus menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Stefanus berkata, "Dengar! Aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (Kis 7: 55–56)
Demikianlah kenaikan Yesus ke surga tidaklah meninggalkan Gereja-Nya, melainkan tetap menguatkan dengan Roh Kudus dan Firman-Nya. Injil Matius tidak mengisahkan kenaikan melainkan janji penyertaan sampai kepada akhir zaman bagi murid-murid-Nya (baca: Gereja-Nya) yang diutus: “… jadikanlah semua bangsa murid-Ku … (Mat 28: 19). Injil Yohanes menutup dengan kisah penampakan kepada murid-murid-Nya di pantai danau —di mana mereka umumnya dipanggil dari penjala ikan menjadi “penjala manusia”— dan meneguhkan mereka untuk membina persekutuan umat-Nya; menggembalakan domba-domba-Nya.
***
-------------
sumber :
dikutip dari Facebook Zakaria Ngelow;
Makna Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga,
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10225945971862509&id=1431082919
-------------
Catatan Rujukan :
“The Ascension of Jesus - What was the Meaning and Significance?” online at https://www.christianity.com/jesus/death-and-resurrection/ascension/why-does-christ-s-ascension-matter-to-us.html (9 Mei 2021 18.30)
“Ascension-Christianity,” online at https://www.britannica.com/topic/Ascension-Christianity (9 Mei 2021 19.00)
Ills: Ascension by P. Solomon Raj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar