BERDIRILAH GEREJA DI TENGAH DUNIA | Mezbah Keluarga | 25 Mei 2021

MEZBAH KELUARGA 

25 Mei 2021

Kisah Para Rasul 2:41-47

BERDIRILAH GEREJA DI TENGAH DUNIA

💠 Menyanyi :  KJ 16. (1, 3)

YA KHALIK SEMESTA

🎶

Ya Khalik semesta,

umatMu tolonglah memujiMu:

Bapa yang mulia, Kau Raja dunia;

kami sujud sembah kepadaMu.

 

🎶

Datang, ya Roh Kudus,

dan hati umatMu yakinkanlah!

Dengan kuasaMu pimpin jemaatMu;

b'ri sukacitaMu tinggal serta.

 

💠 Berdoa :

Ya Tuhan, 

kepada-Mu kami bersyukur untuk tidur malam kami yang nyenyak dan bangun di pagi ini dengan tubuh yang sehat untuk menikmati udara yang segar.

 

Kami bersyukur kepada-Mu ya Tuhan,

untuk hari baru dan kesempatan untuk kami berkarya dan melayani, menabur kebaikan dan memelihara persahabatan yang sudah terjalin. Tuntunlah kami agar kami mengisi hari ini dengan sukacita dan damai sejahtera-Mu.

Ya Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu 

untuk keluarga kecil kami yang senantiasa saling mendoakan dan menopang serta saling bergenggaman tangan melewati hari-hari dalam hidup ini.

Kami juga bersyukur kepada-Mu Tuhan, 

untuk semua teman dan sahabat  yang Engkau hadirkan untuk mewarnai hidup kami. 

Ya Tuhan,

Bimbinglah kami dengan Roh Kudus dan firman-Mu yang membaharui hati dan pikiran kami agar relasi yang terbangun dapat memberi kebaikan bagi semua orang baik bagi teman dan sahabat kami, juga bagi kami sendiri. 

Ya Tuhan,

Jangan biarkan kami bergumul dengan kehendak kami sendiri. 

Jadilah kehendak-Mu untuk kami.

Terpujilah Engkau, Tuhan yang kami muliakan, sekarang dan selama-lamanya.

Amin

💠 Membaca Alkitab :

         📖  Kisah Para Rasul 2:41-47 (TB)  

41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 

44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 

45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

💠 Renungan : 

 

BERDIRILAH GEREJA DI TENGAH DUNIA

Dalam khotbahnya Petrus dengan panjang lebar menjelaskan perbuatan-perbuatan Allah yang ajaib dan KeMesiasan Yesus; Petrus menguraikan tentang kebenaran firman Tuhan. Roh Kudus bekerja memakai firman Tuhan yang diberitakan secara benar dan bertanggung jawab. Khotbah Petrus dengan demikian diurapi Roh Kudus menjadi pedang Roh yang membongkar hati dan pikiran orang berdosa sehingga mereka bertobat. Maka mereka yang bertobat itu kemudian memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga mereka memperoleh pengampunan dan karunia Roh Kudus. Kemudia mereka inilah yang memulai persekutuan orang-orang percaya yang kemudian disebut sebagai gereja rumah, yaitu bentuk gereja perdana pada zaman para rasul.

Secara kuantitas, gereja perdana ini hanya 120 orang, setelah peristiwa Pentakosta, menjadi gereja yang bertumbuh, jumlah mereka bertambah menjadi 3000 jiwa.

Dari pembacaan hari ini kita dapat belajar mengenai ciri-ciri dari gereja yang bertumbuh, yaitu sebagai berikut :

Pertama, penekanan terhadap firman Tuhan.

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Jemaat perdana ini menempatkan firman Tuhan (pengajaran rasul-rasul) sebagai fondasi dari kehidupan mereka berjemaat. Gereja tidak akan mengalami pertumbuhan jika mimbar hanya berisikan ajaran moral atau kata-kata motivasi dari manusia.

 

Kedua, adanya persekutuan yang indah. 

Persekutuan jemaat perdana ditunjukkan dengan sering berkumpul, bersatu, saling menolong, dan makan bersama. Mereka melakukan semua ini dengan gembira, tulus hati, dan sambil memuji Allah. Tanpa persekutuan, maka gereja tidak bisa bertumbuh. Di dalam persekutuan kita dapat saling memberi dan menerima karena ada banyak orang yang membutuhkan kasih dan perhatian kita.

 

Ketiga, mengadakan Perjamuan Kudus.

Istilah "memecah-mecahkan roti" bisa menunjuk pada makan roti biasa (Luk. 24:30), tetapi bisa juga menunjuk pada Perjamuan Kudus (Luk. 22:19; Kis. 20:7). 

Keempat, bertekun dalam doa. 

Tanpa persekutuan doa, gereja tidak mungkin bisa maju, karena Tuhan yang memberi pertumbuhan. Tanpa doa berarti kita mengandalkan kekuatan kita sendiri. 

Segala hal yang kita pelajari tadi itu yang dilakukan oleh gereja perdana itu membawa dampak yang positif, yaitu mereka disukai oleh banyak orang dan mereka semakin bertumbuh karena tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Bagaimana dengan gereja kita hari ini? Apakah memiliki ciri yang sama dengan gereja perdana?

Amin.

💠 Menyanyi :  KPRI 104. (1, 2)

DI ATAS SATU ALAS

(The Church’s One Foundation)

🎶

Di atas satu alas yang kuat dan baka,

Berdirilah gereja di tengah dunia,

Yaitu Yesus Kristus yang t’lah menjadikan,

Jemaat dengan sabda dan air baptisan.

🎶

Terpilih dari bangsa, seluruh dunia,

Gereja jadi satu di dalam Tuhannya,

Iman dan harap satu dan satu makanan,

Yaitu roti suci dan cawan minuman.

 

💠 Berdoa : 

Ya Tuhan,

Kami bersyukur bahwa ketika peristiwa Pentakosta, maka Roh Kudus berkarya membentuk gereja yang perdana.

Kuatkalah kami agar sebagai gereja masa kini, maka kehidupan berjemaat juga tetap kami hayati dalam persekutuan yang mendalami firman Tuhan, yang saling mengasihi dan menguatkan dalam doa bersama.

Kiranya kami semua boleh disemangati oleh cara hidup berjemaat gereja perdana.

*****

Bapa kami yang di sorga, 

Dikuduskanlah nama-Mu, 

Datanglah Kerajaan-Mu, 

Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.