Rabu, 29 Juni 2022

MEZBAH KELUARGA ~ Kamis, 30/6/2022







MEZBAH KELUARGA ~ Kamis, 30/6/2022
 


💠 MEMBACA MAZMUR :
       (mama, mulai)
      📜 Mazmur 135:1, 3 

Haleluya! 

Pujilah nama TUHAN, 

pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, 

Pujilah TUHAN, 

sebab TUHAN itu baik, 

bermazmurlah bagi nama-Nya, 

sebab nama itu indah! 







💠 MENYANYI :  PKJ 295


🎶






💠 DOA HARI INI :
      (Dilla)

Ya Bapa Sorgawi yang mahakasih, oleh anugerah Kristus Yesus penyelamat jiwa kami, 

Pagi hari ini kami bersyukur kepada-Mu, sebab dengan damai sejahtera-Mu Engkau telah melindungi dan menaungi hidup kami di sepanjang hari kemarin.

Dan pagi hari ini, dalam kesegaran baru,  kami menikmati hari baru pemberian-Mu.


Ya Roh Kudus sumber kearifan dan kekuatan,, Terangilah hati pikiran kami agar Sabda Kebenaran mengarahkan perjalanan hidup kami di sepanjang hari ini menuruti Kehendak TUHAN. 

Ya Bapa yang mahakuasa, dalam pengasihan-Mu, kami berdoa dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin



💠 BACAAN ALKITAB :
      (papa mulai)
      📖   Ratapan 3:1, 3-17 

1 Akulah orang yang melihat sengsara disebabkan cambuk murka-Nya. 

3 Sesungguhnya, aku dipukul-Nya berulang-ulang dengan tangan-Nya sepanjang hari. 

4 Ia menyusutkan dagingku dan kulitku, tulang-tulangku dipatahkan-Nya. 

5 Ia mendirikan tembok sekelilingku, mengelilingi aku dengan kesedihan dan kesusahan. 


6 Ia menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati. 

7 Ia menutup segala jalan ke luar bagiku, Ia mengikat aku dengan rantai yang berat. 

8 Walaupun aku memanggil-manggil dan berteriak minta tolong, tak didengarkan-Nya doaku. 

9 Ia merintangi jalan-jalanku dengan batu pahat, dan menjadikannya tidak terlalui. 

10 Laksana beruang Ia menghadang aku, laksana singa dalam tempat persembunyian. 


11 Ia membelokkan jalan-jalanku, merobek-robek aku dan membuat aku tertegun. 

12 Ia membidikkan panah-Nya, menjadikan aku sasaran anak panah. 

13 Ia menyusupkan ke dalam hatiku segala anak panah dari tabung-Nya. 

14 Aku menjadi tertawaan bagi segenap bangsaku, menjadi lagu ejekan mereka sepanjang hari. 


15 Ia mengenyangkan aku dengan kepahitan, memberi aku minum ipuh. 

16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu. 

17 Engkau menceraikan nyawaku dari kesejahteraan, aku lupa akan kebahagiaan. 










💠 RENUNGAN :



Ratapan 3 yang panjang ini memuat pergumulan umat yang dipersonifikasi
kepada satu orang saja. Si "aku" di sini ialah Nabi Yeremia. 


Dalam kitab Ratapan, kata-kata Yeremia menunjukkan bahwa ia mengerti bagaimana kita dapat mengalami hancur hati. “Hilang lenyaplah kemashyuranku,” katanya, “dan harapanku kepada Tuhan” (3:18). 

Kitab Nabi Yeremia memang mengungkapkan bagaimana Nabi Yeremia mengidentifikasikan dirinya dengan umat Allah yang sedang menerima murka Allah!

Ia pernah memberitakan kabar penghakiman Allah, dan juga melihat Yerusalem ditaklukkan. Kemashyuran telah lenyap karena ia merasa kalah (ay.12), terkucil (ay. 14) dan ditinggalkan Allah (ay.15-20).



Namun, terlepas dari semua penderitaan yang dialaminya, Yeremia tetap memiliki harapan pada satu hal—kasih setia Allah yang besar. “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya” (3:22). 


Suatu penegasan yang luar biasa! Seseorang yang merasa dihancurkan oleh Allah berkata bahwa ia tidak dibinasakan karena belas kasihan Allah. 


Kita tidak bisa memahami kasih Allah hanya dengan melihat keadaan yang kita alami. 



Yeremia yakin bahwa semua derita akan berlalu. Tuhan pasti memiliki rencana bagi umat-Nya. Dia telah memilih Israel sebagai kepunyaan-Nya. Keyakinan akan janji Tuhan inilah yang memampukannya tidak putus asa, namun hidup dalam pengharapan. 


Di tengah derita yang dialaminya, ia berusaha untuk tidak meragukan kasih setia Tuhan. Ia belajar percaya dan berharap hanya kepada Tuhan.
 ✝️ ✝️ ✝️

 


💠 MENYANYI :  PKJ 138 (1, 3)

🎶


🎶
Ampunan dosaku, damai abadi,
kehadiranMu dan bimbinganMu,
kini kekuatan dan besok harapan:
Hujan berkat Kau beri padaku.

SetiaMu, Tuhanku, mengharu hatiku,
setiap pagi bertambah jelas.
Yang kuperlukan tetap Kau berikan,
sehingga akupun puas lelas.


 









💠 BERDOA : 
      (Papa, mulai) 

TUHAN, Engkaulah yang empunya atas seluruh hidup kami. Semua yang ada pada kami adalah berasal dari pada-Mu dan untuk memuliakan nama-Mu. 

Karena itu, kami mohon, tolonglah diri kami agar mampu mengisi waktu kami dengan pikiran, perbuatan dan perkataan yang berkenan kepada-Mu. 

Yaitu hidup yang tidak sia-sia, tetapi hidup yang sesuai dengan kehendak-Mu, sehingga seluruh hidup kami ini dapat menyenangkan hati-Mu. 





Ya TUHAN, betapa kami ini memerlukan tuntunan dan penyertaan-Mu di setiap waktu. 

Karena itu, ketika mengawali hari ini, kembali kami menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu. 

Sehingga saat kami menghadapi setiap musim di dalam kehidupan ini, kami tetap percaya bahwa anugerah-Mu itu cukup bagi diri kami.

Ya TUHAN, mampukanlah diri kami untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab kami  pada hari ini dengan sebaik-baiknya. 

Pakailah diri kami untuk menjadi saluran berkat dan kasih-Mu bagi semua orang yang kami jumpai pada hari ini. 

Ya TUHAN, lindungilah kami dan limpahilah hidup kami dengan damai sejahtera-Mu. 


               (.......... Syafaat ........)

Ya TUHAN,
dalam pengasihan-Mu kami mohon,

            DENGARKANLAH DOA KAMI

yang kami sampaikan kepada Bapa Surgawi, di dalam nama YESUS KRISTUS Juru selamat yang mengajarkan kami berdoa bersama ...




Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat

(🎶 Doksologi, KJ 475)
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.  Amin. 

Tidak ada komentar: