KUASA DALAM PENGANIAYAAN
🖍 Jika mereka telah menganiaya Aku, maka kamu pun akan mereka aniaya. - Yahya 15:20a
BACAAN: Yahya 15: 18-21
Negara-negara seperti India menghadapi penganiayaan yang meningkat. Gelombang ini pada akhirnya akan menjangkau setiap negara. Penganiayaan kepada pengikut Isa dimulai dari diri Isa sendiri. _Pengikut Isa yang Mati Sahid di Seluruh Dunia_ membuat daftar ribuan pembunuhan brutal sepanjang sejarah jemaah. Penganiayaan pada para pengikut Isa tidak memperlambat pertumbuhan iman para pengikut Isa selama beberapa abad pertama setelah Al-Masih. Bahkan ketika para pemimpin mula-mula meninggal dengan kematian yang mengerikan, kepercayaan pengikut Isa tumbuh subur di seluruh Kekaisaran Romawi.
Penganiayaan adalah hasil dari pendirian yang tidak berkompromi dan tidak selaras dari para penganut Kebenaran terhadap pola dunia. Di wilayah mana pun penganiayaan menjadi semakin parah, itu adalah indikator bahwa Kebenaran secara aktif menembus wilayah itu.
Persekutuan kita dengan Al-Masih tidak dapat digagalkan oleh tingkat penganiayaan apapun (Roma 8:35-39). Penganiayaan adalah cahaya yang harus disinarkan oleh seluruh umat-Nya untuk membuktikan kepada dunia bahwa orang pengikut Isa adalah penakluk dari setiap rasa sakit.
Meningkatnya penganiayaan adalah kunci terakhir yang perlu kita hadapi di bumi ini sebelum kita masuk ke Kerajaan Abadi. Penganiayaan adalah indikator untuk hari-hari terakhir "(II Tim. 3: 1-5, 10-14). Lautan orang akan ditemukan di surga melalui upaya perintisan jemaah kita (Wahyu 7: 9-17).
Karena penganiayaan itu menyakitkan, sering kali pengikut Isa bereaksi dengan cara defensif. Kadang-kadang mereka malah mempolitisasi masalah tersebut. Seorang pendiri jemaah harus memandang persekusi melalui lensa eskatologis (pengajaran Kitab Suci tentang kematian, kedatangan Isa dan Penghakiman Terakhir) . Tugas kita adalah mempersiapkan jemaah untuk penganiayaan; bukan untuk mencegahnya.
INGATLAH :
Mati Sahid dan Misi Allah tidak terpisahkan, dihubungkan bersama di dalam jemaah oleh rantai yang tak terpatahkan. Isa memperingatkan kita sebelumnya dalam Yahya 16:1-4 sehingga umat-Nya tidak akan tersandung ketika penganiayaan terjadi. Jemaah harus terus bersaksi untuk Kebenaran bahkan di tengah-tengah penganiayaan yang parah. (Wahyu 2: 8-10; 3: 8-10).
DOA :
Ya Allah Sang Bapa, bantulah saya menghadapi penganiayaan dengan keberanian dan iman pada Firman-Mu. Amin.
(oleh R. Jayakumar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar