MEZBAH KELUARGA
4 Juni 2021
Yohanes 14:1-3
JANGANLAH GELISAH HATIMU
PENGANTAR IBADAH
Marilah kita bersorak-sorai untuk TUHAN, bersorak-sorak bagi gunung batu keselamatan kita. Biarlah kita menghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengan nyanyian mazmur. (Mazmur 95:1, 2)
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).
MENYANYI : PKJ 34. (1)
SORAKLAH, HAI UMATNYA
Ref.
Soraklah, hai umatNya,
mari sujud menyembah;
Kristus Raja semesta.
Puji Dia s’lamanya.
🎶
Hilangkanlah duka dan beban
mari masuk pelataranNya.
Hilangkanlah duka dan beban
mari masuk pelataranNya.
dengan tifa, suling dan gendang.
nyanyi lagu pujian merdu.
BACAAN ALKITAB
📖 Yohanes 14:1-3
1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
PENGANTAR UNTUK RENUNGAN:
Iman kepada kasih dan kesetiaan Tuhan akan menentramkan hati kita. Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup di dunia ini tidak bebas dari kesukaran. Pemahaman akan hal tersebut serta kesadaran akan keterbatasan kemampuan kita dapat membuat hati kita merasa gelisah dan takut untuk menghadapi masa depan. Namun apabila kita mempercayai bahwa Tuhan mengasihi kita dan Ia setia kepada janji-Nya maka sebaliknya dari rasa gelisah dan takut hati kita akan dipenuhi dengan damai sejahtera. Sebab di dalam kasih Ia berjanji untuk menjamin masa depan kita dan di dalam kesetiaan-Nya Ia menjamin bahwa janji-Nya tersebut pasti akan digenapi-Nya.
Pentingnya untuk mempercayai kasih dan kesetiaan Tuhan itulah yang disampaikan Yesus kepada para murid-Nya di dalam Yohanes 14. Saat itu menjelang Ia akan ditangkap dan disalibkan. Kepada para murid-Nya Yesus berkata: "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." Yang Ia maksudkan adalah mereka harus percaya bahwa Allah mengasihi mereka, yaitu yang Ia istilahkan sebagai "di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal." Mereka harus percaya kepada kesetiaan-Nya, yang Ia utarakan dengan berkata bahwa Ia akan datang kembali untuk membawa mereka ke tempat-Nya. Iman kepada kasih Allah dan kesetiaan Kristus itulah yang akan menghapus rasa gelisah di dalam hati para pengikut-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI:
Apakah yang seharusnya Anda lakukan di saat Anda merasa gelisah dalam menghadapi hari esok? Mengapa demikian?
MENYANYI : GB 208. (1)
TAK 'KU TAHU ‘KAN HARI ESOK
(I Know Who Holds Tomorrow)
🎶
Tak ku tahu ‘kan hari esok,
namun langkahku tegap.
Bukan surya kuharapkan,
kar’na surya ‘kan lenyap.
Oh, tiada ‘ku gelisah
akan masa menjelang;
‘ku berjalan serta Yesus.
Maka hatiku tenang.
Ref.
Banyak hal tak kufahami
dalam masa menjelang.
Tapi t’rang bagiku ini:
Tangan Tuhan yang pegang.
DOA MENANGGAPI BACAAN ALKITAB :
(diucapkan bersama)
Tuhan, aku percaya bahwa Engkau adalah pribadi yang dapat diandalkan. Di dalam masa yang sesulit bagaimanapun juga Engkau tidak akan pernah membiarkan diriku menghadapi persoalan seorang diri. Sebaliknya Engkau berjanji bahwa Engkau akan senantiasa menyertai diriku dan menjamin masa depanku. Di dalam segala keadaan hatiku diliputi dengan damai sejahtera karena Engkau setia dan senantiasa menepati janji-Mu tepat pada waktunya.
Mengawali hari ini kami menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Lindungilah aku dari semua yang jahat dan bimbinglah diriku agar mampu mengerjakan semua tugas serta tanggung jawabku dengan sebaik mungkin. Aku menyadari bahwa kemampuanku sangatlah terbatas, namun anugerah-Mu memungkinkan diriku untuk mencapai keberhasilan di dalam setiap tugas dan tanggung jawab yang harus kukerjakan. Supaya dengan demikian aku dapat menjadi saksi-Mu dan hidup memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku yang setia, aku berdoa. Amin.
DOA BAPA KAMI
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin. (Matius 6:9-13)
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar