Senin, 22 Maret 2021

Mezbah Keluarga : "MENGHIDUPI AJARAN KEBENARAN"






MEZBAH KELUARGA 
Senin, 22/03/2021 
Matius 23:1-4
 "MENGHIDUPI AJARAN KEBENARAN"

💠 Menyanyi :  KJ 50A. (1, 2, 3)
SABDAMU ABADI

🎶
SabdaMu abadi, suluh langkah kami.
Yang mengikutinya hidup sukacita.

🎶
Di tengah ancaman sabdaMu harapan,
 sumber penghiburan, kabar kes'lamatan.

 ðŸŽ¶
Dalam badai topan sabdaMu pedoman;
dalam kekelaman jalan kami aman.


💠 Berdoa :
(diucapkan bersama-sama) 

🤲  Ya Allah, 
terangi pikiranku dengan kebenaran;
Kobarkan hatiku dengan cinta;
Ilhami kehendakku dengan keberanian;
Perkaya hidupku dengan pelayanan;
Ampunilah salahku yang lalu;
Kuduskan hidup yang kujalani;
Dan bentuklah bagaimana aku seharusnya. Amin.


💠 Membaca Alkitab :
      📖 Matius 23:1-4 (AYT)  

23:1  Kemudian, Yesus berbicara kepada orang banyak dan murid-murid-Nya, 

23:2  “Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi duduk di atas kursi Musa.

23:3  Oleh karena itu, segala hal yang mereka katakan kepadamu, lakukanlah dan perhatikanlah. Akan tetapi, jangan lakukan perbuatan-perbuatannya karena mereka mengatakannya, tetapi tidak melakukannya. 

23:4  Mereka mengikatkan beban-beban yang berat dan meletakkannya di atas pundak orang lain. Akan tetapi, mereka sendiri tidak mau memindahkannya dengan jari mereka. 



💠 Renungan :

📌 "Akan tetapi, jangan lakukan perbuatan-perbuatannya karena mereka mengatakannya, tetapi tidak melakukannya." (23:3b)


 "MENGHIDUPI AJARAN KEBENARAN"



Ahli Taurat dan orang Farisi disebut sebagai orang-orang yang telah menduduki kursi Musa. Sinagoge atau Kanisah (dalam bahasa Ibrani disebut “Beit Knesset”) adalah nama tempat beribadah orang Yahudi. Di dalam Sinagoge selalu ada kursi besar di samping mimbar yang mereka sebut sebagai kursi Musa. Hanya para rabi atau orang yang akan menyampaikan khotbah yang berhak duduk di sana. Jika seseorang duduk di kursi Musa saat ada pertemuan umat, hal itu merupakan pengakuan atas statusnya sebagai guru atau pengajar rohani (atau rabi), ahli Taurat, maupun pemimpin umat. Ahli Taurat dan orang Farisi mewarisi wibawa Musa, sebagai orang orang yang mendapat kekuasaan untuk menafsirkan hukum Musa (hukum Taurat). 

Dalam pengajaran-Nya Yesus tidak pernah menolak kebenaran Taurat. Ia juga tidak pernah menentang orang-orang yang mengajarkan kebenaran Taurat. Yesus sebenarnya tidak memandang buruk terhadap ajaran atau hukum yang dibuat oleh orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Sebab ajaran mereka berasal dari sumber yang sama, yaitu dari Allah sendiri. Ajaran itu berguna untuk membawa manusia mengenal Allah dan setia pada peraturan-peraturan Allah. 

Dalam bacaan hari ini, sikap Yesus tegas, Ia mengkritik cara hidupnya mereka. Cara hidup mereka yang bertolak belakang pada ajaran yang mereka bebankan kepada orang lain. Yesus berkata :  "Oleh karena itu, segala hal yang mereka katakan kepadamu, lakukanlah dan perhatikanlah. Akan tetapi, jangan lakukan perbuatan-perbuatannya karena mereka mengatakannya, tetapi tidak melakukannya."  Dengan begitu Yesus mengarahkan orang banyak untuk mengambil manfaat yang baik dari mereka dalam hal belajar dan mendalami Taurat, karena merekalah ahlinya dalam mempelajari dan menafsirkan hukum Taurat. Namun dengan tegas Yesus memperingatkan orang banyak juga kepada murid-murid-Nya untuk tidak menuruti perbuatan-perbuatan Ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu. Mereka memang mengajarkan kebenaran dari Hukum Taurat itu, tetapi mereka itu munafik. Untuk sikap yang munafik ini Yesus katakan demikian, "Mereka mengikatkan beban-beban yang berat dan meletakkannya di atas pundak orang lain. Akan tetapi, mereka sendiri tidak mau memindahkannya dengan jari mereka." Jadi, pada kenyataannya mereka tidak menghidupi kebenaran dari pengajaran itu. Mereka dapat mengajarkan orang lain tentang hal-hal rohani, hal-hal kebenaran Hukum Taurat namun diri sendiri tidak melakukannya. 

Keselarasan antara hal-hal baik yang keluar di mulut dengan tindakan yang kita lakukan, adalah tantangan bagi setiap pengikut Yesus. Mengajarkan hal-hal yang baik seperti memberi ampun, jujur setia, berderma, adil dan tidak pilih kasih adalah sangat mudah, tetapi perlu usaha luar biasa untuk bisa melakukannya. Tetapi, hidup kita justru dilihat dari apa yang kita lakukan secara konkret, bukan melulu teori. Kesaksian hidup sederhana itu jauh lebih berharga dari teori-teori suci yang tidak pernah dipraktikan. Hari ini, kepada kita diingatkan untuk menerima setiap pengajaran yang benar yang menuntun kita kepada kebenaran, dan juga kita diingatkan supaya harus menghidupi kebenaran dari pengajaran itu dan melakukannya dengan benar. 

Amin.

Menyanyi :  GB 116. (1, 2)
YESUS INGINKAN DIRIMU 
BERSINAR T'RANG

🎶
Yesus inginkan dirimu bersinar t’rang
agar seluruh dunia memuji-Nya.
Bawa cahaya-Nya di tiap langkahmu,
agar terang-Nya makin jauh tersebar.

Ref.
Di dalam perbuatanmu, 
di dalam perkataanmu,
ingatlah Kristus minta darimu;
pancarkan sinar kasih-Nya 
kepada dunia yang gelap,
supaya dunia mengagungkan nama-Nya

🎶
Yesus inginkan kau menjadi saksi-Nya,
bagi semua orang yang berkesah.
Jadikan firman-Nya pelita bagimu,
agar hidupmu jadi saksi teguh.

Ref.
Di dalam perbuatanmu, 
di dalam perkataanmu,
ingatlah Kristus minta darimu;
pancarkan sinar kasih-Nya 
kepada dunia yang gelap,
supaya dunia mengagungkan nama-Nya


💠 Berdoa :
(diucapkan secara bersama-sama)

🤲  Tuhan Yesus Kristus, 
Terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu untuk segala hal baik yang Kausediakan bagiku. 

Bantulah aku yang sering rapuh ini untuk bisa menyelaraskan kata-kata dan tindakanku dalam praktik hidup setiap hari.

Pimpinlah aku, ya Tuhan, agar dapat melangkah di jalan-Mu.

Terpujilah nama-Mu, ya Yesus Kristus,
sekarang dan selama-lamanya.

*****

Bapa kami yang di sorga, 
Dikuduskanlah nama-Mu, 
Datanglah Kerajaan-Mu, 
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: