Kamis, 04 Februari 2021

Mezbah Keluarga : MELIHAT DAN MENDENGARKAN TUHAN




MEZBAH KELUARGA 
Jum'at  5 Februari 2021



Menyanyi : GB 277. (1)
FIRMAN ALLAH SUDAH KAUDENGAR

🎶
Firman Allah sudah 'kau dengar.
Laksanakan dalam hidupmu.
Firman Allah hendaklah kau sebar
pada orang di sekelilingmu.

Ref.
Hai pergi segera, Tuhan utus dirimu;
wartakan karya kasih-Nya.
Roh kudus menolongmu 
dan memimpin langkahmu;
majulah tetap teguh.



Berdoa :
🤲
Ya Allah Yang Kudus,
Kekuatan kami dan Penebus kami
dengan Roh-Mu kuasai kami selamanya
sehingga melalui rahmat-Mu
kami boleh menyembah Engkau
dan dengan setia melayani Engkau,
mengikuti dan gembira mencari Engkau,
melalui Yesus Kristus,
Juruselamat dan Tuhan kami.
Amin.



Baca Alkitab : 
📖    Amsal 20:11-13 (AYT)  
11 Anak-anak pun dikenal melalui perbuatannya, apakah dia murni, dan apakah dia jujur. 
12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, TUHAN pula yang telah menjadikan keduanya. 
13 Jangan menyukai tidur supaya kamu tidak menjadi miskin; bukalah matamu, maka kamu akan kenyang dengan makanan. 




Renungan : 
☦️    MELIHAT DAN MENDENGARKAN TUHAN 


Saudara yang terkasih, 
Penulis Amsal mengingatkan bahwa karakter seseorang dapat terlihat sejak dari masa kanak-kanak, karena mereka menyaksikan dan mendengar dari dunia di sekeliling mereka. Sebagai orang tua kita harus menyadari bahwa Allah menganugerahkan kepada kita dan anak-anak kita telinga dan mata. Mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar. Namun kadang kita tidak menggunakan sebagaimana mestinya.
 

Tentang hal melihat dan mendengar, melalui nabi  Yeremia,  TUHAN pernah menegur umat-Nya, "Dengarkanlah ini, hai bangsa yang tolol dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! (Yeremia 5:21).  Begitu juga hal yang sama ini dikatakan oleh Yesus ketika Ia menegur murid -murid-Nya, "Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, (Markus 8:18). Teguran yang disampaikan nabi Yeremia dan juga Yesus ini, sesungguhnya mengkritik sikap kita sebagai orang percaya yang tidak menggunakan kemampuan melihat dan mendengar itu dengan baik, sehingga tidak bisa menangkap dengan jelas dan tepat apa kehedak TUHAN. 



 
Dalam kehidupan kita, seringkali Allah memberi kesempatan kepada kita untuk “melihat secara rohani atau melihat dengan hati” maksud dan kehendak-Nya. Tetapi seringkali kita tidak menggunakan kesempatan itu, hingga kesempatan itu berlalu begitu saja. Mengapa? Karena kita salah melihat. Perhatian dan pandangan kita lebih banyak tertuju kepada hal-hal duniawi, jasmani saja. Akibatnya kita tidak dapat memahami apa maksud dan kehendak Tuhan bagi kita. Dan yang berikutnya,  jika kita telah “melihat secara rohani” apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita, maka langkah selanjutnya adalah senantiasa mendengarkan apa yang difirmankan-Nya. Tentu saja ketika kita diminta untuk mendengarkan Kristus berarti juga kita diharapkan supaya sungguh-sungguh percaya dan mentaati firman-Nya. Seringkali kita hanya “dengar” dan bukan “mendengarkan”. “Dengar” bisa berarti sambil lalu saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Sedangkan “mendengarkan” berarti menyimak dan memahami dengan benar. 


Jadi, sebab utamanya kita tidak melihat dan mendengar dengan hati atau secara rohani. Kita hanya sekedar melihat dan mendengar saja. Kendati kita tahu tapi kita tidak melakukan sebuah tindakan yang nyata atas apa yang kita lihat dan dengar. Kita melihat ada orang sakit, kelaparan, tapi kita tidak melakukan tindakan apapun. Kita mendengar banyak keluhan dari orang sekitar karena tingkah laku atau perkataan kita, karyawan, keluarga atau umat namun kita hanya diam saja.


Firman Tuhan hari ini bertujuan mendorong kita sebagai umat-Nya, sebagai anak-anak Allah untuk setia dan tekun mendengar kata-kata Allah atau firman-Nya dan bersyukur melihat banyak keajaiban yang Allah hadirkan dalam hidup, sehingga kita di mampukan untuk berprilaku seturut dengan kehendak Allah. Anehnya banyak manusia yang mengaku anak-anak Allah tetapi prilakunya seperti orang yang tidak mengenal dan percaya kepada Allah? (Benar, tidak???) Semua itu terjadi karena manusia menutup telinga dan matanya dari Allah. 


Saudaraku yang terkasih, 
Ketika kita mau memulai kegiatan hari ini, ingatlah bahwa kita adalah anak-anak Allah yang telah di anugerahkan telinga dan mata untuk mendengar dan melihat. Karena itu arahkanlah penglihatan dan pendengaran kita kepada Allah agar hari ini dapat kita lalui dalam ungkapan syukur dan sukacita.

 Amin. 





Menyanyi :  GB 277. (2, 3) 
FIRMAN ALLAH SUDAH KAUDENGAR

🎶
Firman Tuhan jadi pandumu,
janganlah andalkan egomu.
sangkal diri sebagai hamba-Nya;
jadi saksi setia dan tekun.

Ref.
Hai pergi segera, Tuhan utus dirimu;
wartakan karya kasih-Nya.
Roh kudus menolongmu 
dan memimpin langkahmu;
majulah tetap teguh.

🎶
Dalam suka dan sengsaramu,
ingat s'lalu pada Tuhanmu.
Jangan bimbang dan janganlah gentar
berpegang hanya pada firman-Nya.

Ref.
Hai pergi segera, Tuhan utus dirimu;
wartakan karya kasih-Nya.
Roh kudus menolongmu 
dan memimpin langkahmu;
majulah tetap teguh.


Berdoa :
🤲
Hari  ini ketika kami mau beraktivitas, bimbinglah kami untuk mengarahkan mata dan telinga kami kepada-Mu ya Allah agar kami dapat mensyukuri segala hal yang Kau ijinkan hadir bagi kami di hari ini.


----- saat teduh -----


Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: