MEZBAH KELUARGA
Jumat, 26 Februari 2021
Menyanyi : KJ 341. (1)
KuasaMu dan NamaMulah
🎶
KuasaMu dan namaMulah hendak kami sebar
dan kar'na itu, ya Tuhan, kami takkan gentar.
Bagaikan padi segenggam
mestilah busuk dipendam,
supaya tumbuh dan segar,
di panas surya memekar berbuahlah.
Tuaian pun besar.
Berdoa :
🤲 Ya Allah yang kekal,
Terima kasih untuk pagi hari yang indah ini, Kami bersyukur untuk istirahat malam yang cukup sehingga kami dapat bangun dalam kondisi bugar dan segar.
Ya Tuhan, terangilah hati pikiran kami dengan Kebenaran-Mu yang membimbing kami melakukan Kehendak-Mu dalam semua kegiatan sepanjang hari ini.
Dalam nama pengasihan Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Membaca Alkitab :
📖 Filipi 3: 12 - 14 (AYT)
3:12 Namun, bukan berarti aku telah mendapatkannya atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya supaya aku menangkapnya sebagaimana Kristus Yesus telah menangkap aku.
3:13 Saudara-saudara, aku tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya. Akan tetapi, satu hal yang kulakukan: aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku.
3:14 Aku terus maju kepada tujuan untuk mendapat hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus.
Renungan :
☦️ LUPAKAN MASA LALU, TATAPLAH MASA DEPAN
Paulus melihat dirinya sebagai seorang pelari dalam suatu pertandingan. Ya, ini adalah pertandingan iman. Sebagai seorang pelari dalam pertandingan Paulus mengerahkan segenap kekuatannya untuk bergerak maju dengan sungguh-sungguh, memusatkan pikirannya, fokus kepada tujuan akhir, agar ia tidak gagal untuk tiba di garis finish seperti sasaran yang telah ditetapkan Kristus bagi kehidupannya.
Namun, usaha Paulus belumlah sempurna, seperti perkataannya dalam Filipi 3:13, "Saudara-saudara, aku tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya. Akan tetapi, satu hal yang kulakukan: aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku." Maka itu dia fokus bergerak maju. Dia tidak mau tinggal pada posisi sekarang. Dia tidak ingin merasa puas, tidak ingin menjadi biasa-biasa saja. Dia membuat keputusan untuk terus bertumbuh dan berusaha untuk maju. Paulus melupakan apa yang ada di belakangnya, ia tidak terpaku dengan masa lalunya. Dia tidak membiarkan masa lalunya menahan dirinya. Sebaliknya, ia mengarahkan masa depannya dengan berpedoman pada Firman Tuhan.
Hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Rasul Paulus telah mengalami perjuangan melupakan pengalaman kelam di masa lalu dan mengijinkan Tuhan memproses hidupnya yang kelam itu menjadi kebaikan. Paulus telah mengalami prores pembentukan Tuhan. Dan kini hidupnya adalah hidup untuk Tuhan. Jika Tuhan sanggup mengubah kehidupan dari seorang SAULUS sang penjahat itu menjadi seorang PAULUS sang Pekabar Injil, maka Tuhan juga bisa mengulanginya kepada siapapun di masa kini. Bagi Tuhan, tidak penting apa yang telah terjadi di masa lalu kita, karena Dia sangat bisa membuat kekelaman hidup seseorang menjadi jalan bagi-Nya untuk menunjukkan karya hebat dalam diri orang itu.
Seperti seorang pelari, marilah kita tidak menatap masa lalu yang dapat menghalangi upaya diri untuk menjadi sempurna. Jadi teruslah fokus pada tujuan yang ada di hadapan kita, yakni pengenalan akan Kristus dan persekutuan dengan-Nya. Apapun masa lalu diri ini, kita tetap dapat menjadi alat Tuhan, asalkan terus berupaya menjadi sempurna di dalam Dia. Ingatlah! Masa depan kita tidak berada di masa lalu. Karena itu lupakan masa lalu dan bersama dengan Tuhan tataplah masa depan .
Amin.
Menyanyi : KJ 341. (2)
KuasaMu dan NamaMulah
🎶
Teladan sudah Kauberi demi deritaMu
dan melalui salibMu Kau t'rima kuasaMu!
Bagian kami tak lebih,
seperti segenggam benih,
melintas kubur yang gelap,
agar kelak 'kan menetap
BersamaMu di Firdaus gemerlap.
Berdoa :
🤲 Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau telah membuat kekelaman hidup masa lalu Paulus menjadi jalan bagi-Mu untuk menunjukkan karya-Mu yang hebat dalam dirinya. Dan Engkau telah memproses hidupnya menjadi ciptaan yang baru.
Ya Tuhan, semangatilah kami meneladani Rasul Paulus. Dan tolonglah kami untuk tidak terikat pada masa lalu, tetapi bersama-Mu kami metatap masa depan penuh harapan serta berupaya menjawab panggilan-Mu di masa kini.
(saat teduh)
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar