MEZBAH KELUARGA Rabu, 3 Agustus 2022
Ibadah Pagi
MAZMUR PENGANTAR IBADAH
📜 Mazmur 40 : 2, 5
Aku sangat menanti-nantikan TUHAN;
lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.
Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN,
yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh,
atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!
MENYANYI : NKB 19 (bait 1 saja)
🎶
Dalam lautan yang kelam, terancam jiwaku,
dalam dosa tenggelam, hilang harapanku.
Tapi Tuhan berkenan dengar seruanku,
lalu ‘ku dis’lamatkan Mukhalisku.
Kasih kudus! Kasih kudus!
Yang t’lah mengangkatku: Kasih kudus!
Kasih kudus! Kasih kudus!
Yang t’lah mengangkatku: Kasih kudus!
DOA HARI INI :
(Dilla)
Ya TUHAN,
pagi hari ini kami bersyukur kepada-Mu.
Dengan kasih setia-Mu Engkau memelihara hidup kami, sehingga kami boleh menyambut hari baru pemberian-Mu ini dengan bersukacita.
Ya TUHAN,
Inilah kami milikMu, yang datang membuka hati dan pikiran, agar dengan kuasa Roh Kudus, kami dimerdekakan untuk memahami dan melaksanakan firman-Mu.
Ya TUHAN,
Ajarlah kami bertindak seturut kehendakMu,
Bersabdalah, kami mendengarkan,,,
Amin.
BACAAN ALKITAB :
📖 Maleakhi 3:6-12
6 Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.
7 Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.
RENUNGAN :
MEMBERI UNTUK TUHAN
Dalam Perjanjian Lama, persepuluhan diperuntukkan untuk mendanai seluruh pekerjaan di Bait Allah.
Dalam Alkitab, istilah persepuluhan pertama kali muncul ketika Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya (Kej. 14:18-20). Peristiwa kedua, dilakukan oleh Yakub yang memberikan persepuluhan kepada Tuhan (Kej. 28:22).
Di dalam Kitab Bilangan, persepuluhan ditujukan untuk suku Lewi. Merekalah yang khusus ditunjuk Allah melayani purnawaktu di Bait-Nya.
Nah, bacaan hari ini menceritakan mengenai umat Israel pada zaman Maleakhi.
Umat Israel menjalani kehidupan berimannya di bawah Hukum Taurat, yaitu Hukum Tuhan yang diberikan melalui Musa lalu kemudian dijabarkan oleh Musa. Salah satu peraturan dalam Hukum ini adalah persembahan persepuluhan.
Persembahan Persepuluhan adalah hitungan sepuluh persen dari hasil usaha seseorang.
Pada zaman Maleakhi, banyak umat Tuhan tidak mengindahkan tuntutan Tuhan ini. Mereka memang tetap memberikan persembahan persepuluhannya, tetapi sepuluh persen yang mereka berikan itu bukanlah yang terbaik.
Sepuluh persen yang mereka berikan adalah ternak yang bernoda, cacat atau yang sudah rusak. Atas hal ini Tuhan marah dan mengatakan bahwa, kamu telah menipu Aku!
Memberikan persembahan persepuluhan pada masa itu adalah cara orang-orang Israel hidup dalam keselamatan Tuhan. Dengan mengikuti peraturan Tuhan mereka selamat. Jika tidak, mereka tetap hidup dalam kutuk. Menipu Tuhan lewat persepuluhan menutup jalan mereka untuk mengalami keselamatan Tuhan (ay 9).
Pada waktu dulu keselamatan manusia ditentukan oleh Hukum Taurat (termasuk peraturan persepuluhan). Dengan mentaati Hukum Taurat mereka hidup dalam keselamatan. Tetapi, setelah Yesus datang ke dunia, keselamatan bukan lagi ditentukan oleh Hukum Taurat, tetapi oleh Yesus.
Pola hidup beriman sekarang mengacu pada Yesus. Dalam hal memberi persembahan pun kita mengacu pada Yesus, bukan lagi pada Hukum Taurat. Ketika Paulus mengatakan: “Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima”, ia mengacu pada Tuhan Yesus.
Kalau dasar keselamatan kita sekarang adalah Tuhan Yesus, dan Yesus sendiri menghendaki agar kita tetap memberikan persembahan, lalu bagaimana kita memberikan persembahan itu dengan benar?
Persembahan yang benar dihadapan Tuhan adalah seperti dikatakan oleh Paulus dalam Roma 12:1: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itulah ibadahmu yang sejati.
Yang pertama dan terutama diinginkan Tuhan dari kita bukan lagi bagian-bagian terkecil dari hidup kita melainkan hidup kita seutuhnya. Atas dasar ini, jika kita datang memberikan persembahan kepada Tuhan, pada saat yang sama kita sedang membawa diri kita kepada Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan memuji persembahan seorang janda yang hanya berjumlah satu perak saja, karena dia memberikan itu dengan mempertaruhkan hidupnya.
Bukan berarti bahwa persembahan orang kaya tidak akan diterima Tuhan. O tentu akan diterima Tuhan bila disertai dengan penyerahan diri yang sungguh-sungguh. Bukan memberi dengan alasan agar dipuji.
✝️ ✝️ ✝️
MENYANYI : GB 226 (1, 4)
🎶
Hidup yang jujur hendak ku serah
pada Yesusku yang aku sembah.
Persekutuan, mesra dan kudus,
ingin kuikat dengan Penebus.
Ya Yesus, Kaukorbankan darah-Mu bagiku;
kub'ri masa depanku dan hidup bagi-Mu.
Hatiku kuserahkan menjadi takhta-Mu.
Kuminta, kuasailah seluruh hidupku.
🎶
Memuji Yesus dengan hidupku
mau berkenan pada Dia penuh,
ikut mencari yang hilang sesat,
bawa pada-Nya yang susah, penat.
Ya Yesus, Kaukorbankan darah-Mu bagiku;
kub'ri masa depanku dan hidup bagi-Mu.
Hatiku kuserahkan menjadi takhta-Mu.
Kuminta, kuasailah seluruh hidupku.
DOA MENANGGAPI BACAAN ALKITAB :
(mama, mulai)
TUHAN, anugerah-Mu sungguh sangat besar sehingga melampaui kemampuan akal kami untuk mencernanya.
Ketika kami tidak setia Engkau tetap setia karena kesetiaan-Mu turun-temurun dan tidak pernah berubah untuk selama-lamanya.
Ya TUHAN,
kami bersyukur untuk firman-Mu yang mengingatkan kami, bahwa kami perlu memberikan persembahan terbaik sebagai tanda syukur kepada-Mu.
Pulihkanlah hidup kami. Kami berharap kepada belas kasihan-Mu dan berseru memohon pertolongan-Mu.
Pakailah hidup kami sebagai alat dalam tangan-Mu, untuk menyatakan kasih dan kemuliaan-Mu.
TUHAN,
ajarlah kami untuk hidup bertanggung jawab terhadap anugerah-Mu yang Engkau limpahkan atas hidup kami.
Jagalah diri kami agar kami tidak mempermainkan kemurahan-Mu dengan hidup sekehendak hati kami.
Ya TUHAN,
kami mohon agar sepanjang hari ini Engkau menjaga langkah-langkah kami.
Kami menyerahkan semua yang akan kami kerjakan pada hari ini ke dalam tangan-Mu.
(..... Doa Syafaat .......)
Ya TUHAN, dalam pengasihan-Mu kami mohon ...
DENGARLAH DOA KAMI
yang kami sampaikan di dalam nama Yesus Kristus yang telah mengajarkan kami berdoa :
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar