Rabu, 03 Agustus 2022

MEZBAH KELUARGA Kamis, 4 Agustus 2022









MEZBAH KELUARGA 
Kamis,  4 Agustus 2022


Ibadah Pagi


MAZMUR PENGANTAR IBADAH
    📜 Mazmur 33:18, 20, 22 

Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, 

kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, 

Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. 

Dialah penolong kita dan perisai kita! 

Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, 

seperti kami berharap kepada-Mu. 




MENYANYI :  PKJ 14 ( bait 1)

🎶
Kunyanyikan kasih setia Tuhan 
selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan 
selamanya,
kunyanyikan s’lamanya.

Kututurkan tak jemu 
kasih setiaMu, Tuhan; 
kututurkan tak jemu
kasih setiaMu turun temurun.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan 
selamanya, selamanya.

Kunyanyikan kasih setia Tuhan 
selamanya,
kunyanyikan s’lamanya.








DOA HARI INI :
Ya TUHAN, 
pagi hari ini kami bersyukur kepada-Mu. 

Dengan kasih setia-Mu Engkau memelihara hidup kami, sehingga kami boleh menyambut hari baru pemberian-Mu ini dengan bersukacita.

Ya TUHAN,
Inilah kami milikMu, yang datang membuka hati dan pikiran, agar dengan kuasa Roh Kudus, kami dimerdekakan untuk memahami dan melaksanakan firman-Mu. 

Ya TUHAN, 
Ajarlah kami bertindak seturut kehendakMu,

Bersabdalah, kami mendengarkan,,,

Amin.






BACAAN ALKITAB :
  📖  Maleakhi 3 : 13-18


3:13 Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: “Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?”

3:14 Kamu berkata: “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?

3:15 Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga.”


3:16 Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.”

3:17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.

3:18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.





RENUNGAN :

Lalu orang-orang yang takut kepada Tuhan berbicara satu sama lain. Tuhan mendengar dan memperhatikan apa yang mereka katakan. (Maleakhi 3:16 BIS)

Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.” 
(Maleakhi 3:16 TB)




           TINGGI GUNUNG SERIBU JANJI

Memang lidah tak bertulang, 
tak berbekas kata-kata. 
Tinggi gunung, seribu janji. 
Lain di bibir, lain di hati.

Aku pergi tak kan lama,
hanya satu hari saja. 
Seribu tahun tak lama, 
hanya sekejap saja. 
Kita kan berjumpa pula.

(Lagu TINGGI GUNUNG SERIBU JANJI, ciptaan Ismail Marzuki. Bob Tutupoliy menyanyikan lagu ini dalam Album "Sukses").






Ungkapan ‘memang lidah tak bertulang’. Artinya, betapa mudahnya orang mengatakan sesuatu, padahal yang dikatakan itu ‘ngawur’, tak memiliki arti, tak bermakna. 


Kata-kata yang tanpa makna, kata-kata yang tidak punya arti, jika kata-kata yang demikian itu diungkapkan akan dapat merugikan diri kita sendiri, bahkan membahayakan atau menyakiti orang lain. Karena itu, dalam berbicara haruslah menjaga etika.


Berbicara adalah aktifitas yang sering kita lakukan. Ia menjadi alat manusia untuk menjalin hubungan dengan sesama. Kata-kata yang keluar dari mulut menunjukkan hati dan pikiran masing-masing orang. 

Kata-kata yang indah dapat menjalin hubungan yang baik antara sesama manusia, dan mengeratkan persahabatan. Tetapi perkataan yang kasar dapat menyakitkan hati orang lain.


Pada masa Maleakhi, bangsa Israel mengalami kebingungan. Sepertinya, mereka menilai tidak ada perbedaan antara orang benar dan fasik. Antara orang beribadah dan yang tidak beribadah kepada Tuhan, nyaris sama saja. Apa respons Allah mendengar ucapan mereka? "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah... Bicaramu kurang ajar tentang Aku..." (13).


Adapun tanggapan Maleakhi yaitu dengan melaporkan perkataan orang-orang yang takut akan Allah (16-18). Mereka saling menguatkan. Mereka mengingatkan bahwa Tuhan pasti mengingat dan memperhatikan bangsa (manusia) yang takut dan menghormati-Nya. Perkataan itu diteguhkan dengan firman dari Allah sendiri. Mereka yang menghormati Allah merupakan pewaris sejati identitas Israel sebagai milik kesayangan-Nya (bdk. Kel. 19:5).


Orang-orang percaya seharusnyalah hidup dengan memegang teguh etika, moral, dan hukum.


Orang-orang percaya semestinyalah mengaminkan bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan dan mendengar setiap ucapan umatNya. Karena itu, hidup orang percaya haruslah ditandai dengan takut akan Tuhan dan menghormati nama Tuhan.

✝️ ✝️ ✝️


MENYANYI :  GB 62 (1, 5)

🎶
Siapa yang berpegang
pada sabda Tuhan
dan setia mematuhi-Nya.
Hidupnya mulia
dalam cah’ya baka
bersekutu dengan Tuhannya.

Percayalah dan pegang sabda-Nya:
hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia!



🎶
O, betapa senang
hidup dalam terang
beserta Tuhan di jalan-Nya,
jika mau mendengar
serta patuh benar
dan tetap berpegang pada-Nya

Percayalah dan pegang sabda-Nya:
hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia!









DOA MENANGGAPI BACAAN ALKITAB :

Tuhan, Engkau adalah pribadi yang senantiasa dapat diandalkan. 

Kasih, kuasa, hikmat dan kesetiaan-Mu tidak pernah berubah untuk selama-lamanya. 

Di setiap saat tak pernah Engkau meninggalkan diri kami. Engkau selalu menolong diri kami tepat pada waktunya. Engkau mengatur segala perkara di dalam kedaulatan-Mu. 

Oleh sebab itu, ya Tuhan, tolonglah diri kami untuk semakin bertumbuh di dalam iman dan semakin bertambah kokoh di dalam pengharapan kepada-Mu. 



 

Mengawali hari ini kami menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu. 

Tuntunlah diri kami dengan hikmat-Mu dan sertailah diri kami dengan kasih setia-Mu. 

Engkau tidak pernah tersesat dan tak akan pernah menyesatkan siapapun juga. 

Karena tuntunan-Mu itu selalu dapat kami andalkan. 

Kesetiaan-Mu tetap untuk selama-lamanya dan tak pernah Engkau meninggalkan anak-anak-Mu. Oleh sebab itu di dalam naungan-Mu aku merasa aman dan hati kami limpah dengan damai sejahtera. 

Berkatilah semua yang kami kerjakan dan kiranya semuanya itu menyenangkan hati-Mu. 






       (..... Doa Syafaat .......)


Ya TUHAN, dalam pengasihan-Mu kami mohon ...

                  DENGARLAH DOA KAMI

yang kami sampaikan di dalam nama Yesus Kristus yang telah mengajarkan kami berdoa :



 
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin.

Tidak ada komentar: