MEZBAH KELUARGA
Jumat, 10 Desember 2021
Yesaya 43 : 22-28
PERBUDAKAN RITUAL AGAMA YANG MENYUSAHI ALLAH
💠MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 104:24, 31
Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN,
SEKALIANNYA KAUJADIKAN DENGAN KEBIJAKSANAAN, BUMI PENUH DENGAN CIPTAAN-MU!
Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya,
BIARLAH TUHAN BERSUKACITA KARENA PERBUATAN-PERBUATAN-NYA!
💠MENYANYI : NKB 42.
🎶
Fajar menyingsing indah bagaikan
t’rang yang mengiring sabda Tuhan.
Puji Khalikmu atas ciptaan;
tiap pagi baru kurnia Tuhan!
🎶
Indahnya hujan dan matahari;
ciptaan Tuhan s’lalu segar.
Puji Khalikmu kar’na di bumi
pohon bertumbuh, bunga mekar!
🎶
Siang dan malam, t’rang serta hujan,
indahnya alam karya Tuhan.
Puji Khalikmu yang menciptakan
hari yang lalu, hari depan!
💠DOA SYUKUR HARI INI :
.....
💠BACAAN ALKITAB :
📖 Yesaya 43:22-28
22 "Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Yakub, dan engkau tidak bersusah-susah karena Aku, hai Israel.
23 Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku dengan korban sembelihanmu. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban sajian atau menyusahi engkau dengan menuntut kemenyan.
24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu.
25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.
26 Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!
27 Bapa leluhurmu yang pertama sudah berdosa, dan jurubicaramu telah memberontak terhadap Aku.
28 Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista."
💠RENUNGAN :
PERBUDAKAN RITUAL AGAMA YANG MENYUSAHI ALLAH
Kebanyakan orang berpikir bahwa semakin kita melakukan aktivitas atau ritual agama, kita semakin dekat dengan Allah. Padahal hal itu belum tentu menunjukkan kedekatan kita dengan Allah. Dengan mudah ritual itu dapat menjadi ritual kosong yang menjijikkan Tuhan.
Allah menyatakan dosa umat-Nya, dan dosa tersebut bukanlah karena mereka tidak mempersembahkan korban kepada Allah. Ayat 22 seharusnya diterjemahkan "Sungguh, bukan Aku engkau panggil, hai Yakub." Ini menekankan bahwa walaupun mereka membawa kurban bakaran, mereka tidak membawanya untuk Tuhan (23), dalam arti Tuhan tidak berkenan dengan persembahan mereka.
Mari kita melihat permainan kata MEMBERATI dan MENYUSAHI yang muncul di ayat 23-24. Kata "memberati" berasal dari akar kata 'abad, yaitu "menjadikan budak." Sepertinya Yesaya tetap memakai latar belakang keluaran. Orang Mesir memaksa Israel menjadi budak, tetapi Tuhan telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir (Kel. 20:2). Allah kemudian memberikan mereka hukum-Nya, supaya dengan ketaatan mereka dapat menikmati kebebasan (Mz. 119:45). Namun, Israel memakai hukum yang membebaskan itu untuk masuk kepada "perbudakan yang baru", yaitu PERBUDAKAN RITUAL AGAMA (bnd. Yes. 1:10-15). Dengan menjadikan ritual sebagai esensi agama, mereka telah menghilangkan pengampunan yang seharusnya mereka dapatkan melalui persembahan korban.
Tuhan telah memanggil umat-Nya untuk masuk dalam persekutuan dengan-Nya. Untuk itu umat perlu mendengar dan menaati firman-Nya (Kel. 19:5). Namun, umat memberontak dan tidak taat (Yes. 30:9-11). Dengan hanya memberikan persembahan dan kemenyan tanpa hati yang taat, mereka telah "menyusahkan" Allah. Persembahan yang seharusnya MENYENANGKAN hati Allah telah MENYUSAHI Allah.
Ritual tanpa hati yang benar dan relasi yang baik dengan Tuhan adalah sia-sia dan tidak berkenan kepada-Nya? Apakah kita telah memiliki relasi pribadi dengan Allah dalam Yesus Kristus? Apakah relasi tersebut adalah relasi yang hidup?
💠MENYANYI : KJ 25.
🎶
Ya Allahku, di cah'yaMu
tersingkap tiap noda.
Kau lihatlah manusia
penuh lumuran dosa.
🎶
KepadaMu tujuanku!
Kau tak membuang aku.
PutraMulah selamanya
Jalanku ke takhtaMu.
💠BERDOA :
Ya Tuhan Penebus kami, hari ini firman-Mu menegur kami, bahwa sama seperti kesalahan umat Israel. Kamipun sebagai umat-Mu yang rajin beribadah, namun praktek peribadahan kami justru tidak menunjukkan kedekatan kami dengan-Mu.
Dengan mudah ritual ibadah dapat berubah menjadi ritual kosong yang menjijikkan bagi-Mu ya Tuhan. Suatu ritual tanpa hati yang benar, suatu ritual tanpa relasi yang baik dengan Tuhan.
Ya Tuhan yang pengasih, ampunilah kekeliruan kami, bimbinglah kami dengan Roh-Mu agar kami kembali mengalami memiliki relasi pribadi dengan Allah dalam Yesus Kristus, suatu relasi yang hidup bagaikan hubungan Bapa dan Anak, hubungan Allah dan umat-Nya.
Ya Tuhan, di pagi hari ini kami merendahkan diri di hadapan-Mu dan menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu. Kiranya seluruh kehidupan kami menjadi persembahan bagi-Mu.
Karena itu ya Tuhan, bentuklah hidup kami agar semakin sesuai dengan kehendak-Mu dan memuliakan nama-Mu. Tuntun dan sertailah diri kami di sepanjang hari ini.
Ya Tuhan, tolonglah diri kami agar mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab kami secara maksimal.
Kami mohon, berkatilah dengan keberhasilan atas semua yang kami kerjakan. Lalu pakailah hidup kami menjadi saluran kasih dan kebenaran-Mu di manapun diri kami berada.
Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami, kami berdoa kepada Allah Bapa kami.
***
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
🎶 (Doksologi KJ 475)
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar