MEZBAH KELUARGA
Kamis, 2 Desember 2021
Lukas 13
MERAWAT POHON PERTOBATAN
💠MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 7:11, 17
Perisai bagiku adalah Allah,
YANG MENYELAMATKAN ORANG-ORANG YANG TULUS HATI;
Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya,
DAN BERMAZMUR BAGI NAMA TUHAN, YANG MAHATINGGI.
💠MENYANYI : PKJ 7
🎶
🎶
💠DOA SYUKUR HARI INI :
.....
💠BACAAN ALKITAB :
📖 Lukas 13:1-9 (TB)
1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
💠RENUNGAN :
MERAWAT POHON PERTOBATAN
Injil hari ini bercerita tentang beberapa orang yang datang kepada Yesus dan membawa berita tentang orang-orang Galilea yang dibunuh Pilatus dan darahnya dicampurkan dengan darah korban yang mereka persembahkan. Yesus meluruskan penilaian keliru dari mereka itu.
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Dengan kata lain, Yesus mau berkata, “Janganlah mudah menghakimi orang lain yang sedang menderita, tetapi kamu sendiri bertobatlah! Melihat orang menderita, kita sering “mensyukuri” atau mengumpat “rasain loe”.
Kita jarang melihat diri kita sendiri atau bercermin seandainya aku yang mengalami seperti dia. Rasa empati kita itu tipis sekali, setipis kartu ATM.
Itulah yang dikritik Yesus. “Selumbar di mata saudaramu tampak, tetapi balok di matamu sendiri tiada tampak”
Allah masih menunggu pertobatan kita. Jangan sampai kita nanti mengalami nasib yang sama seperti mereka. “Tuan, biarkanlah dia tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!”
Pohon pertobatan itu harus dirawat, dipupuk dengan baik. Misalnya menyadari bahwa kita ini orang lemah, tidak sempurna, maka butuh kerahiman Tuhan.
Disaat masa Adventus ini, kita berdoa mohon ampun, bertobat, agar kita layak menyambut kedatangan Tuhan Yesus.
Ada kesempatan, gunakanlah kesempatan yang masih ada untuk segera bertobat karena belum tentu kesempatan itu akan terulang.
Pikirkanlah kesempatan terakhir yang diberikan kepada pohon ara (9). Itulah lukisan yang tepat mengenai kesempatan yang diberikan Allah kepada manusia untuk segera bertobat. Seluruh waktu yang masih diberikan sesungguhnya merupakan kesempatan yang terakhir, tidak akan ditambah lagi! Ini adalah demonstrasi kesabaran Allah yang paling akhir. Setelah itu pintu kesempatan akan ditutup selama-lamanya. Oleh karena itu, jangan tunda! Saat Roh Kudus menegur kita lewat musibah orang lain, jangan keraskan hati melainkan responslah kesabaran hati-Nya dengan bertobat. Sekarang dan bukan nanti!
💠MENYANYI : GB 131.
ADVENTUS MENGINGATKAN
🎶
🎶
🎶
🎶
💠BERDOA :
Ya Tuhan, kami merendahkan diri kami di hadapan-Mu dan kami mengakui akan keterbatasan diri kami di hadapan-Mu.
Sungguh, kami menyadari akan diri kami, bahwa seringkali kami merasa diri ini lebih baik daripada orang lain, sehingga kami mudah untuk menghakimi orang lain yang sedang mengalami kesusahan.
Karena itu, ya Tuhan, kami mau bertobat dari kesalahan kami itu. Oleh pengasihan-Mu, kami mohon, ampunilah kami akan kesalahan kami.
Ya Tuhan, Engkau adalah pribadi yang setia, dan kesetiaan-Mu turun-temurun untuk selama-lamanya. Dan kuasa-Mu tidak terbatas. Sehingga orang yang berharap kepada kasih setia-Mu tidak akan pernah Engkau kecewakan.
Kepada-Mu, ya Tuhan, kami mengangkat harapan kami.
Ya Tuhan, kami berterima kasih untuk kesempatan-kesempatan yang Engkau berikan kepada kami pada hari ini untuk mengalami kebaikan-Mu.
Engkau sungguh baik bagi hidup kami. Di dalam setiap keadaan Engkau tidak pernah membiarkan diri kami berjalan seorang diri, namun Engkau senantiasa berkenan menyertai hidup kami dengan Roh-Mu.
Tuhan, kami menyerahkan semua yang akan kami kerjakan pada hari ini ke dalam tangan pengasihan-Mu. Berilah berkat-Mu, lalu sempurnakanlah semuanya itu dengan keberhasilan.
Kami juga menyerahkan masa depan kami ke dalam kemurahan-Mu.
Di dalam nama Yesus Kristus, Penguasa kami, kami berdoa.
****
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
🎶 (Doxologi, KJ 475)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar