MEZBAH KELUARGA ~ Senin, 28/02/2022
💠MEMBACA MAZMUR :
📜 Mazmur 103:20-22
PUJILAH TUHAN, HAI MALIKAT-MALAIKAT-NYA,
hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.
PUJILAH TUHAN, HAI SEGALA TENTARA-NYA,
hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya.
PUJILAH TUHAN, HAI SEGALA BUATAN-NYA,
di segala tempat kekuasaan-Nya!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
💠MENYANYI : GB 9.
🎶
Pujilah Tuhan, hai jiwaku;
pujilah nama-Nya yang kudus, segenap batinku.
Pujilah Tuhan, hai jiwaku,
dan jangan kau lupakan s’gala kebaikan-Nya.
🎶
Tuhan ampuni kesalahanmu
dan penyakitmu juga disembuhkan oleh-Nya.
Dialah juga yang menebus hidupmu
dan bebaskan dari alam maut kejam.
💠DOA SYUKUR HARI INI :
Ya TUHAN yang baik bagi hidup kami,
Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Kami bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah melindungi dan menaungi hidup kami dengan sejahtera-Mu di sepanjang malam yang telah lewat. Kami juga berterima kasih untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepada kami pada pagi ini.
Dengan mempercayai bahwa kasih setia-Mu tidak pernah berkesudahan, ya TUHAN, kami mau mengawali hari ini dengan menaruhkan hidup kami ke dalam tangan-Mu. Bimbinglah kami dengan Roh-Mu dan firman-Mu agar kami mengerti kehendak-Mu.
Di dalam nama Yesus Kristus Sang Firman Hidup, kami mohon, bersabdalah ya TUHAN, kami mendengarkan, Amin.
💠BACAAN ALKITAB :
📖 2 Korintus 4:1-16
1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.
7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini.
13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
15 Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.
16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
💠RENUNGAN :
Yesaya 64:8
Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
2 Korintus 4:7
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
BEJANA TANAH LIAT, RAPUH TETAPI BERHARGA
Lemari digunakan bukan hanya untuk menyimpan pakaian, aksesori, dan buku, tetapi juga barang-barang berharga. Maka itu, tidaklah heran jika orang-orang cenderung memilih lemari dengan bahan yang kuat, anti rayap, dan tidak mudah rusak. Sehingga orang dengan alasan agar barang yang disimpan dalam lemari itu aman dan tidak cepat rusak, maka mereka akan memilih membayar lebih mahal untuk mendapatkan lemari yang kuat, daripada membeli lemari yang murah, namun rapuh.
Penilaian manusia berbeda dengan Tuhan. Manusia memilih tempat penyimpanan yang paling bagus untuk menghindari risiko yang merugikan. Sedangkan Tuhan justru mau memakai tempat penyimpanan yang rapuh untuk barang berharga yang bernilai tinggi.
Rasul Paulus, menurut bacaan hari ini, dia menggambarkan dirinya sebagai bejana tanah liat. Bejana tanah liat itu rapuh dan mudah pecah. Namun, kepada manusia yang rapuh inilah, Tuhan memercayakan harta yang berharga, yaitu berita Injil.
Dalam kerapuhan manusia sekalipun, Tuhan memberikan kekuatan. Meskipun bejana itu mendapat tekanan dalam berbagai bentuk, bejana itu tidak akan pecah atau rusak. Manusia yang rapuh menjadi berharga karena kepadanya Tuhan mempercayakan harta Injil dan Tuhan memberikan kekuatan kepadanya.
Belajar dari pengalaman Paulus, janganlah kita memandang rendah sesuatu yang rapuh dan tidak berharga. Mungkin saja kita sering menganggap diri tidak berharga di hadapan manusia. Tetapi, yakinlah bahwa dalam kerapuhan kita, Tuhan tetap melihat kita ini sangat berharga di mata-Nya. Karena itu, Ia mempercayakan sesuatu yang berharga kepada kita. Contohnya: keluarga, pekerjaan, gereja, dan napas hidup yang ada dalam diri kita.
Mari kita bangkit dari rasa rendah diri dan memulai karya sekecil apa pun. Karena melalui kerapuhan kita, Tuhan bisa berkarya untuk banyak orang. Apa yang kita tampilkan bukan lagi kelemahan kita, melainkan kekuatan Tuhan. Kita berharga bagi-Nya dan mampu berkarya untuk kemuliaan nama-Nya. Keberadaan kita berharga bagi Tuhan dan semakin memperindah dunia ini.
✝️ ✝️ ✝️
💠MENYANYI : PKJ 127. / NKB 14.
🎶
Jadilah, Tuhan, kehendakMu:
‘ku tanah liat di tanganMu.
Bentuklah aku sesukaMu,
aku nantikan sentuhanMu.
🎶
Jadilah, Tuhan, kehendakMu!
Berilah RohMu kepadaku.
Kehidupanku kuasailah
hingga t’rang Kristus tampak cerah.
💠BERDOA :
Ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Ya TUHAN, kami ini manusia yang lemah dan rapuh. Karena itu, kepada-Mu kami mohon, tolonglah diri kami untuk tidak mengaburkan kemuliaan-Mu.
Berilah RohMu menguasai kehidupan kami agar kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu, sehingga terang Kristus tampak cerah kepada setiap orang disekitar kami.
Pagi hari ini di dalam rasa syukur kepada-Mu ya TUHAN, kami menyerahkan kehidupan kami ke dalam tangan-Mu. Kami bersyukur sebab Engkau telah melindungi dan menaungi hidup kami dengan sejahtera-Mu di sepanjang malam yang telah lewat.
Kami berterima kasih untuk hari yang baru dan anugerah-Mu yang selalu baru bagi hidup kami. Ke dalam tuntunan-Mu saja, kami menyerahkan waktu-waktu yang akan kami lalui di sepanjang hari ini.
Sertailah diri kami di setiap langkah yang kuambil dan berkatilah semua yang kami kerjakan dengan keberhasilan.
(doa syafaat untuk : ...... )
Di dalam nama Yesus Kristus, Juruselamat dan Penguasa hidup kami, kami berdoa kepada Bapa yang pengasih,,
***
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
(🎶 Doksologi, KJ 475)
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar