Jumat, 01 Juli 2022

MEZBAH KELUARGA ~ Sabtu, 2/7/2022







MEZBAH KELUARGA ~ Sabtu, 2/7/2022
 


💠 MEMBACA MAZMUR :
       (mama, mulai)
      📜 Mazmur 33:18, 22

Mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, 

kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, 


Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami,

seperti kami berharap kepada-Mu. 







💠 MENYANYI :  GB 243 (1, 3)

🎶
Kasih setia Tuhan membuatku tegun.
Kasih setia Tuhan ajaib bagiku.
Kasih setia Tuhan melampaui akalku,
kasih setia Tuhan tiada taranya.

🎶
Kasih setia Tuhan abadi s’lamanya.
Kasih setia Tuhan betapa indahnya.
Kasih setia Tuhan kokoh s’lama-lamanya,
kasih setia Tuhan jaminan hidupku






💠 DOA HARI INI :
      (Dilla)

Ya Bapa Sorgawi yang mahakasih, oleh anugerah Kristus Yesus penyelamat jiwa kami, 

Pagi hari ini kami bersyukur kepada-Mu, sebab dengan damai sejahtera-Mu Engkau telah melindungi dan menaungi hidup kami di sepanjang hari kemarin.

Dan pagi hari ini, dalam kesegaran baru,  kami menikmati hari baru pemberian-Mu.


Ya Roh Kudus sumber kearifan dan kekuatan,, Terangilah hati pikiran kami agar Sabda Kebenaran mengarahkan perjalanan hidup kami di sepanjang hari ini menuruti Kehendak TUHAN. 

Ya Bapa yang mahakuasa, dalam pengasihan-Mu, kami berdoa dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin



💠 BACAAN ALKITAB :
      (papa mulai)
      📖   Ratapan 3:48-50, ... 64-66 

48 Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku. 

49 Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya, 

50 sampai TUHAN memandang dari atas dan melihat dari sorga. 

55 "Ya TUHAN, aku memanggil nama-Mu dari dasar lobang yang dalam. 

56 Engkau mendengar suaraku! Janganlah Kaututupi telinga-Mu terhadap kesahku dan teriak tolongku!

57 Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!" 

58 "Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku. 

59 Engkau telah melihat ketidakadilan terhadap aku, ya TUHAN; berikanlah keadilan! 

60 Engkau telah melihat segala dendam mereka, segala rancangan mereka terhadap aku." 

64 "Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya TUHAN, menurut perbuatan tangan mereka. 

65 Engkau akan mengeraskan hati mereka; kiranya kutuk-Mu menimpa mereka! 

66 Engkau akan mengejar mereka dengan murka dan memunahkan mereka dari bawah langit, ya TUHAN!" 










💠 RENUNGAN :

Ratapan 3:48-49 
Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku. 
Air mataku terus-menerus bercucuran, dengan tak henti-hentinya, 

Ratapan 3:57-58 
Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!" 
"Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku, Engkau telah menyelamatkan hidupku. 



MENANGISLAH KEPADA-NYA 
SAAT HARAPAN TIDAK NAMPAK


         


Dalam ayat 48-66 penulis kembali mengungkapkan ratapan pribadinya. Ia menumpahkan pergumulan bangsanya dan beban hidupnya. Ia sadar bahwa dirinya hanyalah manusia biasa. Ia tidak tahan terhadap apa yang dilihat dan dialaminya. Ia hanya bisa menangis tak henti-hentinya sampai Tuhan memberikan pertolongan. 

Dalam tradisi Yahudi, tangisan adalah hal biasa yang mengekspresikan isi hati seseorang. Mengapa menangis? Karena masyarakat atau budaya pada saat itu memungkinkan seseorang itu menangis. Sebab menangis adalah sarana untuk mengungkapkan isi hati sehingga ada kelegaan yang dirasakan.




Bersyukurlah bahwa kita boleh menangis di hadapan Tuhan. Menangis bukanlah hal tabu. Menangis adalah sarana yang baik untuk mengungkapkan isi hati kepada Allah. 


Melalui seluruh rangkaian Ratapan 3, kita melihat melalui kacamata Yeremia bagaimana orang yang benar tidak serta merta dikecualikan dari penderitaan dan kesusahan yang terjadi di sekelilingnya. 


Yeremia tetap adalah bagian dari masyarakatnya. Justru dengan demikian, iman orang yang benar memberikan sensitivitas untuk melihat dosa dan kesalahannya serta bangsanya secara realistis di hadapan Allah. 


Dari situ, iman orang benar memampukan dia kembali bangkit dan memimpin masyarakatnya untuk kembali hidup lurus di hadapan Tuhan.


Mulai ayat 58, Yeremia menutup pasal 3 dengan permohonan. Bagai pengacara yang menutup uraian pembelaanya, Yeremia menyerahkan kasusnya kepada Tuhan sebagai Hakim agar Tuhan kembali bertindak menegakan keadilan dan menjalankan pembalasan. 


Iman Yeremia memampukan dia untuk memahami realita kehidupan dari kacamata Tuhan dan kerap, bahkan di saat tak tampak harapan.

 
 
✝️ ✝️ ✝️

 



💠 MENYANYI :  GB 242 (1saja)

🎶
Oh, kasih Allah yang besar, jauh melebihi apapun.
Menjangkau bintang manapun, bahkan neraka terendah.
Kar'na besarlah kasih-Nya dib'rikan Put'ra-Nya.
Oleh darah-Nya damailah, Allah dan manusia.

Oh, kasih Allah mulia, tiada bandingannya.
Oh, kasih Allah s'lamanya di sorga terdengar.



 









💠 BERDOA
      (Papa, mulai) 

TUHAN, Engkaulah yang empunya atas seluruh hidup kami. Semua yang ada pada kami adalah berasal dari pada-Mu dan untuk memuliakan nama-Mu. 

Karena itu, kami mohon, tolonglah diri kami agar mampu mengisi waktu kami dengan pikiran, perbuatan dan perkataan yang berkenan kepada-Mu. 

Yaitu hidup yang tidak sia-sia, tetapi hidup yang sesuai dengan kehendak-Mu, sehingga seluruh hidup kami ini dapat menyenangkan hati-Mu. 





Ya TUHAN, betapa kami ini memerlukan tuntunan dan penyertaan-Mu di setiap waktu. 

Karena itu, ketika mengawali hari ini, kembali kami menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu. 

Sehingga saat kami menghadapi setiap musim di dalam kehidupan ini, kami tetap percaya bahwa anugerah-Mu itu cukup bagi diri kami.

Ya TUHAN, mampukanlah diri kami untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab kami  pada hari ini dengan sebaik-baiknya. 

Pakailah diri kami untuk menjadi saluran berkat dan kasih-Mu bagi semua orang yang kami jumpai pada hari ini. 

Ya TUHAN, lindungilah kami dan limpahilah hidup kami dengan damai sejahtera-Mu. 


               (.......... Syafaat ........)

Ya TUHAN,
dalam pengasihan-Mu kami mohon,

            DENGARKANLAH DOA KAMI

yang kami sampaikan kepada Bapa Surgawi, di dalam nama YESUS KRISTUS Juru selamat yang mengajarkan kami berdoa bersama ...




Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

(🎶 Doksologi, KJ 475)
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.  Amin. 

Tidak ada komentar: