✝️ 🌺 MEZBAH KELUARGA 🌺 ✝️
Jumat, 2 Desember 2022
🎵 MENYANYI : PKJ 14
Kunyanyikan Kasih Setia Tuhan
1)
Kunyanyikan kasih setia Tuhan
selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan
selamanya,
kunyanyikan s’lamanya.
Kututurkan tak jemu
kasih setiaMu, Tuhan;
kututurkan tak jemu
kasih setiaMu turun temurun.
Kunyanyikan kasih setia T7uhan
selamanya, selamanya.
Kunyanyikan kasih setia Tuhan
selamanya,
kunyanyikan s’lamanya.
🙏 BERDOA :
Ya TUHAN yang maha baik,
kami bersyukur untuk pemeliharaan-Mu yang ajaib terhadap hidup kami.
Saat kami bangun dari tidur malam kami, Engkau pun memberikan nafas hidup bagi kami, agar kami dapat menikmati hari baru pemberian-Mu ini.
Karena itu Ya TUHAN, bimbinglah kami dengan Roh-Mu dan dengan firman-Mu sehingga kami dapat mengerti kehendak-Mu. Amin.
📖 BACAAN ALKITAB :
Galatia 6:1-8 (TB)
1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.
5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.
6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
🌺 RENUNGAN :
DUA PRINSIP MEWUJUDKAN KASIH
Santo Agustinus, seorang Bapa Gereja, pernah ditanya tentang: “Apa sih Kasih itu? Bagaimana bentuk dan rupa Kasih itu?”.
Santo Agustinus kemudian menjawab pertanyaan itu begini:
Kasih memiliki tangan untuk menolong orang lain,
Kasih memiliki kaki untuk menghampiri mereka yang miskin,
Kasih memiliki mata untuk melihat kebutuhan-kebutuhan orang lain,
Kasih memiliki telinga untuk mendengar rintihan mereka yang menderita.
Sederhana, tepat sasaran!
Apa itu perwujudan kasih?
Kasih itu punya tangan, kaki, mata dan telinga yang bukan hanya bisa kita gunakan untuk diri kita sendiri saja, melainkan bisa juga kita gunakan untuk menjangkau mereka yang lain yang ada disekitar kita.
Kasih bukan hanya ‘melihat ke dalam’ tapi juga ‘melihat keluar’.
Namun sayangnya, wujud kasih itu seringkali tidak seimbang. Rasanya banyak orang yang lebih mudah mewujudkan kasih itu untuk hidupnya sendiri, dan ketika ada orang-orang diluar diri mereka membutuhkan perwujudan nyata dari kasih itu, hmmmm ... ....
di sini sulitnya.
🌺
Perikop Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara mengenai bagaimana kita bisa menyeimbangkan Hukum Kristus itu. Bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga menjangkau orang-orang lain yang ada disekitar kita.
I. PRINSIP RODA
Galatia 6:1-3
1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.
2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
Apa yang mereka alami sekarang (pergumulan, kesusahan, jatuh dalam dosa), hal itu nyata-nyatanya bisa juga terjadi dalam hidup kita.
Beberapa orang berkata, “Hidup itu bagai roda, kadang di bawah, tapi ada saatnya juga ada di atas.”
Perhatikan ayat 3, ini menarik,, masalah utamanya adalah KESOMBONGAN DIRI.
Sepuluh tahun ‘hidup di atas’ jadinya sombong. Tapi kita ‘tidak tahu sama sekali bahwa yang 10 tahun itu bisa saja berubah seketika dalam hitungan detik.
II. PRINSIP TABUR - TUAI
Galatia 6:7-8
7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Apa yang kita tabur hari ini dalam menghadapi pergumulan-pergumulan kita? Kita akan menuai apa yang telah kita tabur itu.
Ada satu cerita tentang seorang guru yang tiba-tiba di maki-maki habis oleh seorang ibu dari muridnya. Sebelum sempat guru itu marah balik, dia bertanya pada dirinya sendiri dalam hati: “Si ibu ini maki-maki saya sekarang itu ‘dia yang sedang menabur’ atau ‘saya nih yang sedang menuai?”
Cepat atau lambat kita akan menuai apa yang kita tabur. Oleh sebab itu, Firman Tuhan menutup perikop kita hari ini dengan ajakan untuk tetap menaburkan apa yang baik, sehingga di kemudian hari, yang kita tuai adalah yang baik juga.
RENUNGKAN :
Bentuk Kasih macam apa yang bisa kita tunjukkan kepada orang-orang yang ada disekitar kita?
Adakah dalam keseharian hidup kita itu kita menjumpai pengalaman pengalaman dengan Prinsip Roda atau Prinsip Tabur Tuai ?
✝️ ✝️ ✝️
🎵 MENYANYI : PKJ 212
Ya Allah, KasihMu Besar
1)
Ya Allah, kasihMu besar,
lebih besar dari segala,
tiada terduga dalamnya,
tiada terjangkau luasnya.
Ya Yesus, kasihMu besar,
lebih besar dari segala.
Hidup kekal Engkau beri
dan aku hidup berseri!
Dalam doa aku bersyukur
atas limpah kasihMu.
Ajar aku mengasihiMu
dan sesama manusia.
🙏 BERDOA :
Ya TUHAN, kami bersyukur akan firman-Mu yang mengingatkan kami, .....
Ya TUHAN, kami mohon, ......
..................
..................
Ya TUHAN, dalam pengasihan-Mu kami mohon,,,
DENGARLAH DOA KAMI
yang kami sampaikan dalam nama YESUS KRISTUS Penyelamat kami yang mengajarkan kami berdoa bersama :
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
Datanglah Kerajaan-Mu,
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar