Selasa, 02 Maret 2021

Mezbah Keluarga : PELAYANAN YANG PEDULI DAN RAMAH, MENYENTUH HATI.



Mezbah Keluarga 
Selasa, 2 Maret 2021 



Menyanyi :  GB 245. (1)
HIDUPKU DISENTUH OLEH KASIH TUHAN
(Touched by the Master's Love)

🎢
Hidupku disentuh oleh kasih Tuhan,
dengan cara ajaib 'ku disentuh-Nya.
Giranglah hatiku walau aku cemas.
'Ku disentuh oleh kasih-Nya.

Ref.
kasih besar Tuhanku menyentuh hidupku,
lebih besar dari kasih yang dunia beri.
Seluruh hidupku 'ku memuji Tuhan;
'ku disentuh oleh kasih-Nya.


Berdoa  :
🀲 Ya Bapa Sorgawi yang maha kasih,
Ya Kristus Yesus penyelamat jiwa kami,
Pagi hari ini, kami ber-terimakasih atas penyertaan-Mu menjaga kami tidur nyenyak sepanjang malam hari. 

Ya Roh Kudus sumber kearifan dan kekuatan, 
Terangilah hati pikiran kami 
agar Sabda Kebenaran mengarahkan perjalanan hidup kami sepanjang hari ini menurut Kehendak TUHAN. 

Dalam pengasihan-Mu, 
kami berdoa. 
Amin. 



Membaca  Alkitab  :
πŸ“–  1 Tesalonika 2:7-8 (AYT)  

2:7 Sebaliknya, kami bersikap lemah lembut di antara kamu, seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawat anak-anaknya sendiri. 

2:8 Jadi, dalam kasih sayang yang besar kepadamu, kami ingin memberikan kepadamu bukan saja Injil Allah, melainkan juga hidup kami sendiri karena kamu telah sangat kami kasihi. 





Renungan : 
☦️  PELAYANAN YANG  PEDULI DAN RAMAH, MENYENTUH HATI.

Ayat  Pilihan  :  
πŸ“Œ "Sebaliknya, kami bersikap lemah lembut di antara kamu, seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawat anak-anaknya sendiri."  _ 1 Tesalonika 2:7 (AYT)


Dalam satu Surat Kabar,  diberitakan bahwa Pemprov Riau menyediakan Ruang isolasi Covid19 dengan gejala ringan. Banyak pasien yang sempat dirawat di Ruangan itu memberi apresiasi menggembirakan. Yohanes selaku dokter yang merawat pasien di ruang isolasi tersebut sekaligus Kabid YanKes Dinkes Riau, menerangkan bahwa tempat isolasi yang disediakan Pemprov ini menerapkan pelayanan yang ramah dan peduli kepada semua pasien. 

Bentuk dari "pelayanan yang ramah dan peduli" ini jauh sekali telah Rasul Paulus kerjakan  saat ia memberitakan Injil kepada Jemaat di Tesalonika. Dalam suratnya, Paulus mengungkapkan bagaimana ia tidak hanya membagikan Injil tetapi juga memberikan hidupnya. Ia menjadi seperti  'ibu'  bagi orang-orang yang dilayani, dengan penuh kesabaran ia mengasuh dan merawat jiwa-jiwa yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Dalam persekutuan jemaat sebagai saudara seiman, semua orang adalah satu keluarga yang hidup saling mengasihi seperti yang Tuhan Yesus teladankan. Orang-orang yang di"sentuh" oleh kasih Tuhan dan mereka "menyentuh" hati orang-orang lain juga dengan kasih Tuhan. 

Di zaman seperti sekarang ini kebanyakan orang cenderung bersikap mementingkan diri sendiri, egois, tidak peduli akan orang lain. Sering kita jumpai banyak orang Kristen yang begitu giat melayani pekerjaan Tuhan, terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan rohani, tapi dalam kehidupan sehari-harinya mereka berlaku cuek, individualistis dan tidak peduli dengan orang lain, tidak mau direpotkan oleh orang lain, tidak mau  'bersentuhan'  dengan orang lain. Jika demikian apalah artinya kita tampak rohani di gereja, bahkan beratribut sebagai pelayan Tuhan jika kita tidak mau melayani dengan tulus dan rela hati?  Kerelaan melakukan suatu tugas tentu juga dilandasi dengan kecintaan terhadap tugas yang dijalankan. Pesan Paulus kepada jemaat Tesalonika agar mereka mengingat perjuangan yang telah ia lakukan atas mereka dalam kasih sayang yang besar, bukan saja rela membagi Injil, melainkan juga rela membagi hidupnya sendiri. Kerelaan yang muncul karena Paulus mengasihi orang-orang Tesalonika; kerelaan yang lahir karena Paulus mencintai pekerjaan pemberitaan kabar baik yang Tuhan percayakan.  

Saudaraku, selaku persekutuan jemaat Tuhan kita di panggil, meneruskan kasih Kristus bagi sesama baik secara organisasi, administrasi maupun dalam keseharian kita. Sedapat mungkin jangan membuat orang lain terluka hatinya. Melalui pelayanan yang dikerjakan, kasih Kristus dipancarkan. Mereka yang dilayani tersentuh oleh tindakan kasih kita.
 
Selaku Gereja menjadi tempat perteduhan; menjadi tempat orang memperoleh kebaikan-kebaikan Allah. Kepedulian bagi mereka yang butuh pertolongan. Tindakan kasih diwujudkan dalam keramahan sehingga sentuhan kasih seorang ibu selalu ada di tengah persekutuan jemaat Tuhan.
 
Calvin menyebut "Gereja adalah Ibu semua orang percaya". Gereja seperti Ibu yang penuh kerahiman Allah merawat kehidupan. Karena itu mari lakukan pelayanan yang peduli dan ramah. Kita menjadi mediator meneruskan kasih Kristus bagi sesama, karena Gereja adalah Ibu semua orang percaya. Bapa di surga memakai kita melayani dengan penuh kasih.
 
 Amin 




Menyanyi :  GB 245. (2)
HIDUPKU DISENTUH OLEH KASIH TUHAN
(Touched by the Master's Love)

🎢
Hidupku disentuh oleh kasih Tuhan,
bagiku nyatalah dalam firman-Nya.
S'lamanya 'ku tetap berpegang pada-Nya
'Ku disentuh oleh kasih-Nya.

Ref.
kasih besar Tuhanku menyentuh hidupku,
lebih besar dari kasih yang dunia beri.
Seluruh hidupku 'ku memuji Tuhan;
'ku disentuh oleh kasih-Nya.



Berdoa  : 
🀲 Ya Kristus,
Tuhan yang empunya pelayanan, 
jadikan kami alat berkat yang meneruskan kasih-Mu yang menyentuh banyak hati. 

Ya Bapa, semoga para pelayan-Mu, 
para Penginjil, Pendeta, Penatua dan Diaken,  setia kepada kebenaran Firman-Mu dengan tidak mencari pamrih, tetapi melayani dengan kerelaan dan sukacita. 


(saat teduh) 


Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: