Senin, 01 Maret 2021

Mezbah Keluarga : "BERITAKAN INJIL UNTUK MENYENANGKAN ALLAH"






MEZBAH KELUARGA 
Senin, 1 Maret 2021




Menyanyi  :  KJ 365A. (1, 2, 3)
TUHAN, AMBIL HIDUPKU 

🎶
Tuhan, ambil hidupku 
dan kuduskan bagiMu;
pun waktuku pakailah 
memujiMu s'lamanya.

🎶
Tanganku gerakkanlah, 
kasihMu pendorongnya,
dan jadikan langkahku 
berkenan kepadaMu.

🎶
Buatlah suaraku hanya 
mengagungkanMu 
dan sertakan lidahku 
jadi saksi InjilMu.



Berdoa   :

🤲  Ya Bapa yang Mahakuasa,
Kami berterima kasih atas kesetiaan-Mu 
menjagai kami sepanjang malam 
ketika kami tidur dan beristirahat. 

Ya Kristus penyelamat kami, 
Pagi hari ini kami akan memulai segala aktivitas harian kami, 
bimbinglah kami dengan kuasa Roh Kudus yang mengarahkan hati pikiran kami memahami Kehendak-Mu. 

Ya Allah Tritunggal Kudus, 
Senantiasa kami menyembah dan memuji kemuliaan-Mu, seperti semula, kemarin dan hari ini dan sampai kekal, selama-lama-nya. 

Amin. 


Membaca Alkitab  :
📖  1 Tesalonika 2 : 3-4 (AYT) 

2:3  Sebab, nasihat kami tidak berasal dari kesesatan, ketidakmurnian, atau dari kepalsuan, 

2:4  tetapi sebagaimana kami telah disetujui Allah untuk dipercayakan Injil, demikianlah kami berbicara, bukan untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah yang menguji hati kami. 



Ayat Pilihan :
📌 "... bukan untuk menyenangkan manusia, melainkan untuk menyenangkan Allah ..."  (1 Tesalonika 2:4b  AYT) 


Renungan : 
☦️  "BERITAKAN INJIL UNTUK MENYENANGKAN ALLAH"


         Paulus memberitakan Injil dengan maksud yang murni, tanpa tipu daya, ataupun motivasi yang tersembunyi. Paulus memberitakan Injil bukan untuk mendapatkan pujian atau untuk mencari keuntungan, melainkan hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Baik jemaat di Tesalonika maupun Tuhan tahu dan menjadi saksinya, bahwa Paulus memberitakan dengan motivasi yang benar.  Paulus sadar betul akan panggilan dan pengutusannya. Allah yang memercayakan dia untuk memberitakan Injil, sebab Allah sangat mengasihi manusia berdosa melalui Yesus Kristus. Motivasi murni yang dimiliki Paulus kiranya ini kiranya menjadi bagian kita juga. Tuhan dimuliakan melalui pemberitaan kita, melalui karya pelayanan dan sikap hidup kita setiap hari.
 


      Meskipun dihadapkan pada tantangan, pemberitaan Injil diberitakan untuk menyenangkan Allah, bukan manusia. Sebab sumber keselamatan itu adalah Allah sendiri yang datang dalam Yesus Kristus. la yang menetapkan saudara dan saya menjadi Pemberita Injil (baca: Kis. 1: 8). Makna kalimat ini sangat dalam artinya. Setiap kita dipercayakan oleh Tuhan Yesus Kristus dalam tugas itu sehingga jalani dalam tuntunan dan kehendak-Nya.
 
       Ada tuduhan bahwa Paulus dan pemberitaan Paulus adalah penipuan semata. Bahkan Festus menyatakan bahwa Paulus gila (Kis. 26: 24). Jelas tidak mudah karena ada tuduhan terhadap pelayanan yang dilakukan seperti perjamuan kudus atau cium kudus, yang dikembangkan begitu rupa seolah-olah ada kegiatan yang tidak sesuai norma sosial masyarakat.  Di sinilah Paulus harus menentukan sikap: menyukakan manusia atau menyukakan hati Allah. Marilah tetap beritakan Injil, baik atau tidak baik situasinya. Kita memberitakan Injil bukan untuk menyukakan manusia, kita memberitakan Injil bukan untuk menyenangkan telinga orang yang mendengarkan, tetapi kita memberitakan Injil karena untuk menyenangkan hati Allah. Dan sesungguhnya yang menyenangkan hati Allah itu adalah kita memberitakan Injil bukan hanya melalui perkataan saja, tetapi juga melalui peragaan hidup yang menghidupi Kebenaran Injil. 

Amin.  



Menyanyi  :  KPRI 145. 
PIMPINLAH NIAT HAMBA

🎶
Pimpinlah niat hamba 
mengantar jiwa pada-Mu.
Banyaklah dalam dosa 
sesat terbelenggu.
Bimbinglah hidup hamba 
membawa Injil-Mu.
Mempersembahkan jiwa 
satu demi satu.


Berdoa  :

🤲  Ya Tuhan Yesus Kristus,  
Engkaulah penyelamat jiwa kami, 
Oleh pengasihan-Mu kami berdoa,
Tolonglah kami ...
agar terus memberitakan Injil-Mu
biarlah kami melayani firman-Mu 
dengan tulus dan setia.

(saat teduh) 

Bapa kami yang di sorga, 
dikuduskanlah nama-Mu, 
datanglah Kerajaan-Mu, 
jadilah kehendak-Mu di bumi 
seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: