Senin, 21 Juni 2021

SEPERTI MENGEJAR FATAMORGANA | Pengkhotbah 11 | Mezbah Keluarga | 22 Juni 2021




MEZBAH KELUARGA 
22 Juni 2021
Pengkhotbah 11
SEPERTI MENGEJAR FATAMORGANA

💠 MEMBACA MAZMUR :
      Mazmur 62:1-2, 8 (bersama-sama)

1 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. 

2 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. 

8 Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. 


 
💠 SAAT TEDUH
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan.


💠 MENYANYI :  KJ 405. (1, 3)
KAULAH, YA TUHAN, SURYA HIDUPKU

🎶
Kaulah, ya Tuhan, Surya hidupku;
asal Kau ada, yang lain tak perlu.
Siang dan malam Engkau kukenang;
di hadiratMu jiwaku tenang!

🎶
Kaulah bagiku tempat berteduh;
Kaulah perisai dan benteng teguh.
Sukacitaku kekal dalamMu;
Kuasa sorgawi, Engkau kuasaku!



💠 BACAAN ALKITAB :
      📖 Pengkhotbah 11:7-10

7 Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata; 

8 oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan.

9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! 

10 Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. 



💠 RENUNGAN



Orang yang mengumbar keinginan hatinya hanya akan mengalami sukacita yang palsu dan akhirnya ia akan mengalami penderitaan yang memilukan. Tidak jarang orang berpendapat bahwa ia akan mengalami sukacita bila ia boleh hidup semau dirinya sendiri. Padahal sesungguhnya sukacita yang diperoleh dengan cara yang seperti itu merupakan sukacita yang semu. Mereka hidup seperti orang yang mengejar fatamorgana. Dari kejauhan nampak bagaikan air yang menyegarkan, tetapi ketika sudah dekat yang didapati hanya hamparan pasir kering belaka. Itu sebabnya orang yang hidup dengan semau dirinya tersebut pada akhirnya akan mengalami duka nestapa alias penderitaan yang berkepanjangan.

 

Akibat dari hidup mengumbar keinginan hati itulah yang dinasihatkan dalam bentuk sarkasme di dalam Pengkhotbah 11. Sarkasme adalah suatu nasihat yang disampaikan secara bertentangan dengan yang dimaksudkan. Di situ dinasihatkan agar orang muda hidup menuruti keinginan hati dan pandangannya. Harus dipahami bahwa ini merupakan suatu sarkasme. Sehingga sesungguhnya yang dinasihatkan di sana adalah agar orang tidak mengumbar keinginan hatinya. Sebab orang yang hidup dengan menuruti keinginan hatinya sendiri tanpa batas itu akan mengalami sukacita yang palsu, sia-sia dan pada akhirnya ia akan mengalami hukuman di dalam pengadilan Tuhan.




PERTANYAAN UNTUK DIRENUNGKAN SECARA PRIBADI :

Manakah yang selama ini Anda kejar, sukacita yang sejati atau yang palsu? 

Bagaimana cara Anda dalam mengejarnya?

 

 
💠 SAAT TEDUH :
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan.
 


💠 MENYANYI :   GB 277. (1, 2)
FIRMAN ALLAH SUDAH KAUDENGAR

🎶
Firman Allah sudah 'kau dengar.
Laksanakan dalam hidupmu.
Firman Allah hendaklah kau sebar
pada orang di sekelilingmu.

Ref.
Hai pergi segera, 
Tuhan utus dirimu;
wartakan karya kasih-Nya.
Roh kudus menolongmu 
dan memimpin langkahmu;
majulah tetap teguh.

🎶
Firman Tuhan jadi pandumu,
janganlah andalkan egomu.
sangkal diri sebagai hamba-Nya;
jadi saksi setia dan tekun.

Ref.
Hai pergi segera, 
Tuhan utus dirimu;
wartakan karya kasih-Nya.
Roh kudus menolongmu 
dan memimpin langkahmu;
majulah tetap teguh.

 

💠 DOA MENANGGAPI BACAAN ALKITAB :

Ya Tuhan, kami mohon berikan kami hikmat agar kami sanggup membedakan antara sukacita yang sejati dengan yang palsu. Mampukan kami untuk memilih kebenaran dan bukan hidup mengejar sukacita yang semu. 

Ya Tuhan, tolonglah kami untuk dapat lebih memprioritaskan hal yang abadi dari pada semua kesenangan yang bersifat sementara. Sebab hanya dengan demikianlah maka kami akan mengalami kebahagiaan yang sejati. 

Sanggupkanlah diri kami untuk mampu mengendalikan keinginan hati dan pandangan mata kami. Penuhilah kami dengan Roh-Mu yang menolong kami untuk mengendalikan diri dan berjalan menurut tuntunan firman-Mu.


Ya Bapa yang baik, kami  berterima kasih untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepada kami pada hari ini. Tolonglah kami agar dapat menjadi saluran dari kasih-Mu dan menjadi saksi-Mu di manapun kami berada. Bimbinglah hidup kami dengan Roh dan firman-Mu. Roh-Mu yang akan menyanggupkan kami untuk hidup melampaui segala keterbatasan kami. Sehingga dengan demikian kami bukan berjalan dengan bersandarkan pada kekuatan kami sendiri tetapi dengan bergantung kepada anugerah-Mu saja. Sebab oleh karena penyertaan-Mu ya Tuhan, maka kami akan menjalani hari ini sebagai hari yang penuh dengan makna dan tidak sia-sia. 


Ya Tuhan, kami mohon berkatilah kami dengan keberhasilan dan mampukanlah diri kami untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab secara maksimal. Kami mempercayakan hidup dan masa depan kami ke dalam tangan-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Sumber hikmat yang sempurna, kami berdoa. 


 ***

Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
 


Tidak ada komentar: