Selasa, 01 Juni 2021

IBADAH YANG SEJATI | Mezbah Keluarga | 2 Juni 2021






MEZBAH KELUARGA 
2 Juni 2021
Mazmur 50
IBADAH YANG SEJATI



💠 Menyanyi :   KJ 5. (1, 3)
TUHAN ALLAH, NAMAMU

🎶
Tuhan Allah, namaMu 
kami puji dan masyhurkan;
isi dunia sujud 
di hadapanMu, ya Tuhan!
Bala sorga menyembah 
Dikau, khalik semesta!


🎶
Bapa agung dan kudus, 
mahamurah dan rahmani,
Putra Tunggal, Penebus, 
Roh, Penghibur yang sejati,
Langit-bumiMu penuh 
kemuliaan namaMu!



💠 Berdoa :

Ya Bapa Sorgawi yang maha kasih,
Ya Kristus Yesus penyelamat jiwa kami,
Pagi hari ini, kami ber-terimakasih 
atas penyertaan-Mu menjaga kami tidur nyenyak sepanjang malam. 

Ya Roh Kudus sumber kearifan dan kekuatan, 
Terangilah hati pikiran kami agar Sabda Kebenaran mengarahkan perjalanan hidup kami sepanjang hari ini menurut Kehendak TUHAN. 

Dalam pengasihan-Mu, 
Ya Allah Tritunggal Kudus kami berdoa. 
Amin. 



💠 Membaca Alkitab :
         📖   Mazmur 50


1 Mazmur Asaf. Yang Mahakuasa, TUHAN Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. 

4 Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya: 

5 "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!" 

6 Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. Sela 

7 "Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu! 

8 Bukan karena korban sembelihanmu Aku menghukum engkau; bukankah korban bakaranmu tetap ada di hadapan-Ku? 

13 Daging lembu jantankah Aku makan, atau darah kambing jantankah Aku minum? 

14 Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! 

16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, 

19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya. 

22 Perhatikanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; supaya jangan Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. 

23 Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya." 




💠 Renungan

🖍 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. [Roma 12:1 (TB)]
 


IBADAH YANG SEJATI


Sering kali, kita merasa cukup baik kalau sudah rajin beribadah kepada Tuhan. Seolah, urusan kita dengan Tuhan hanya sebatas ritual belaka. Kemudian, kita beranggapan bahwa kehidupan sehari-hari adalah urusan kita semata; Tuhan tidak boleh ikut campur. Maka tidak heran bila di Indonesia tempat ibadah penuh sesak, namun ketidakadilan tetap marak. Kita hampir tidak melihat hubungan yang positif antara ketekunan menjalankan aktivitas agama dan perubahan perilaku sehari-hari.
 

Maka baiklah bila kita mendengar refleksi penulis mazmur dalam nas kali ini. Ia menggambarkan Allah sebagai Sang Pencipta yang memanggil umat-Nya untuk mendengarkan titah-Nya. Allah mengingatkan bahwa yang terpenting dari segala kurban persembahan adalah motivasi yang mendasarinya.
 

Bangsa Israel berusaha mencari kurban yang terbaik. Mereka percaya kualitas kurban atau ibadah yang dilakukan adalah sogokan agar Allah berbuat sesuatu. Padahal, bagi Allah yang terpenting adalah rasa syukur atas pemeliharaan-Nya. Inilah seharusnya yang tercermin melalui ritual-ritual tersebut.
 

Rasa syukur, yang mendasari ibadah orang percaya, harus tercermin pula dalam perilaku hidup sehari-hari. Allah mengkritik orang-orang fasik. Mereka rajin berkurban dan fasih akan ketetapan, hukum, dan peraturan dari Allah. Namun di sisi lain, mereka melakukan hal-hal yang mendukakan hati Tuhan. Orang-orang itu mengira bahwa mereka dapat menipu Allah, sebagaimana mereka menipu sesamanya lewat tampilan luar dengan jubah kegiatan agama.
 

Pada akhirnya, kebaikan-kebaikan Allah seharusnya menuntun kita untuk mewartakan kebaikan-Nya dalam hidup sehari-hari. Artinya, ibadah tidak berakhir di hari Minggu, tetapi juga berlanjut di hari-hari selanjutnya sebagai ibadah karya, yaitu ibadah yang sejati. Setiap hari, praktik hidup kita harus sama. Jika hari Minggu kita hidup jujur, maka pada hari yang lain pun kita mesti berlaku serupa.

Amin.

 



💠 Menyanyi :  PKJ 264. (1, 2)
APALAH ARTI IBADAHMU


🎶
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada rela sujud dan sungkur?
Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan,
bila tiada hati tulus dan syukur?

Ref.
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.


🎶
Marilah ikut melayani orang berkeluh,
agar iman tetap kuat serta teguh.
Itulah tugas pelayanan, juga panggilan,
persembahan yang berkenan bagi Tuhan.

Ref.
Ibadah sejati, jadikanlah persembahan.
Ibadah sejati: kasihilah sesamamu!
Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan,
jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.




💠 Berdoa :

Tuhan, mampukan kami untuk beribadah kepada-Mu setiap saat terutama melalui perilaku kami sehari-hari agar hidup kami menjadi ibadah yang sejati bagi-Mu.

*****

Bapa kami yang di sorga, 
Dikuduskanlah nama-Mu, 
Datanglah Kerajaan-Mu, 
Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. 

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. 

Amin.

Tidak ada komentar: